33 - ZiAron

97K 11K 1.4K
                                    

• Bocah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• Bocah

"Lo mulai deket sama Gisa?"

Aron menoleh langsung mendapat pertanyaan seperti itu dari istrinya.

"Siapa yang bilang?"

"Ini," Zia menyodorkan ponselnya kehadapan Aron. Laki laki itupun dapat melihat jelas foto dirinya dan Gisa yang sedang bergandengan tangan. Bukan bergandengan tangan, lebih tepatnya Gisa yang menggenggam tangannya saat percekcokan tadi.

Aron merebut ponsel itu. Menghapusnya dan langsung memblokir nomor asing itu dan mengembalikannya pada Zia.

"Dia dulu yang pegang pegang. Nggak usah dibawa serius, orang kayak Gisa banyak dramanya. Lagian tadi gue juga langsung lepas tangannya. Nggak lama, cuma sebentar." jelas Aron panjang lebar dengan wajah serius. Terlihat tidak ingin sekali Zia menjadi salah paham karena foto itu.

Zia mengerutkan kening mendengar penjelasan itu. Sangat panjang dan intonasi yang sangat cepat. Ia pun mengangguk setelahnya.

"Lo nggak percaya sama gue?" kini Aron malah terlihat emosi melihat jawaban itu.

"Percaya." santai Zia dengan kerutan di kening.

"Itu kenapa cuma ngangguk doang?" protesnya.

"Percaya Aron. Lagi pula gue tau lo gak suka sama Gisa." Aron pun mengangguk dan mereka kembali berjalan menyusuri parkiran kampus.

"Kenapa?" tanya Aron melihat Zia memberhentikan langkahnya.

"Tali sepatu lepas. Lo ke mobil aja dulu. Gue tunggu disini." ucap Zia yang kemudian berjongkok. Aron kembali mengangguk dan berjalan.

Belum sempat membuka pintu mobil, kini pergerakan tangannya sudah dihentikan oleh suara seseorang terjatuh dari belakang sana. Segera Aron menoleh.

"Zia," Aron berlari dan membantu Zia berdiri.

Kini pandangan laki laki itu mengarah pada Gisa yang pastinya pelaku pembuat Zia terjatuh.

"Lemah banget di senggol langsung ambruk," ceplos Gisa dengan remeh.

"Gue udah peringatin lo Gisa. Jangan ganggu Zia." tegas Aron yang sudah emosi.

"Nggak ganggu cuma nyenggol."

"Lo,-

"Udah." putus Zia tegas menghentikan sentakan dari Aron untuk Gisa.

"Pulang aja. Ladenin orang kayak dia cuma buang buang waktu." lanjut Zia dengan wajah biasa menatap Gisa.

"Eitss jangan pergi dulu dong," Gisa menahan pergerakan keduanya. "Gue disini cuma mau ngomong baik baik. Tanya sih lebih tepatnya,"

"Udah liat foto yang gue kirim?" tanya Gisa pada Zia.

Zia mengangguk enteng. "Gandengan tangan doang?" kini Zia malah menantang membuat wajah Gisa yang semula merekah dengan kesombongan luntur seketika.

ZiAron [END]Where stories live. Discover now