57 - ZiAron

74.9K 8.3K 1.7K
                                    

• Selamat tinggal?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• Selamat tinggal?

Seperti yang sudah di rencanakan tadi siang, malamnya kini Aron dan Zia sudah bersiap untuk acara kencannya.

Mata Aron tak berkedip saat melihat seorang gadis yang tengah berjalan menuruni anak tangga itu. Seakan terhipnotis saat ini juga dengan pesona dari gadis itu. Wajahnya benar benar terlihat terkagum kagum sekarang oleh kecantikan dari sang istri.

Zia.

Ia berjalan menghampiri Aron yang tengah berdiri tepat dibawah tangga sana. Gadis itu nampak anggun dan sangat cantik sekarang. Dress hitam selutut yang ia kenakan dengan rambut terurai panjang yang sedikit ia curly bawah. Wajah yang sedikit teroles dengan make up, yang membuat siapapun pasti akan terpukau melihat Zia sekarang ini. Contohnya Aron saat ini.

Jelas saja ia terkagum kagum melihat Zia, gadis itu memang sangat cantik malam ini. Bukan maksudnya jika Zia tak cantik sebelum sebelumnya. Tapi gadis ini lebih cantik dari sebelum sebelumnya. Polesan make up itu mampu membuat sang istri berlipat lipat cantik.

"Aron,"

"Aron."

Aron mengerjap matanya berkali kali saat baru saja tersadar akan lamunannya. Ia terlalu fokus menatap Zia sampai tak sadar gadis itu sekarang sudah berada didepannya.

Penampilan laki laki itu juga tak kalah menawannya sekarang. Menggunakan kemeja hitam terbalut celana hitam juga. Sentuhannya kancing kemeja yang sengaja ia buka dua diatas dan lengan kemeja yang sedikit ia lipat.

Penampilan yang tidak neko neko namun sudah terlihat sangat tampan. Aron memanglah tampan, sangat tampan. Laki laki itu tak perlu bergaya berlebihan karena ia memang sudah sangat tampan aslinya. Gaya coolnya inilah yang membuat Zia juga tak berkedut sedikitpun saat melihatnya.

Kembali ke topik.

Aron membelai rambut Zia dan satu tangan yang memegang tangan sang istri di bawah. Laki laki itu tersenyum hangat pada Zia dan sang empu juga sama sama tersenyum hangat.

"Kenapa cantik banget ini istri aku hm?"

Perkataan itu membuat Zia semakin melebarkan senyumnya. Tidak ada gengsi gengsian lagi. Salting ya tinggal salting saja. Beda cerita jika Aron yang salting.

"Mau ini," tunjuk Aron pada bibir ranum Zia.

"Biasanya juga nggak izin,"

Aron terkekeh. Tanpa meminta izin lagi, Aron mengecup pelan bibir Zia. Hanya kecupan yang sedikit lama hingga ia memberi jarak kembali.

"Untung kita dinnernya di tempat khusus. Kalau rame, pasti aku batalin." gumam laki laki itu setelahnya.

Zia mengerutkan kening sedikit. "Maksudnya?"

"Kamu terlalu sempurna hari ini sayang. Dan aku nggak mau bagi bagi kesempurnaan itu untuk orang lain."

Zia gadis biasa. Mendengar perkataan Aron mampu bahkan membuat dirinya hampir mencair.

ZiAron [END]Where stories live. Discover now