31 - ZiAron

97.9K 10.6K 923
                                    

• Jadi?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• Jadi?

Wajah sumringah dan bahagia sangat tergambar jelas dari Zia kini. Gadis itu sekarang tengah berjalan menyusuri lorong rumah sakit bersama Aron.

Keduanya itu sekarang akan menjenguk saudara Aron yang baru saja melahirkan. Untunglah mertuanya menyelamatkan dirinya dari terkaman Aron. Zia harus banyak banyak berterimakasih kepada Adi dan Arina sekarang.

Wajah Aron juga terlihat biasa biasa saja. Sedikit kecewa sebenarnya. Rencananya gagal membuat Zia habis karenanya. Perkataan gadis itu tadi membuat dirinya merasa tertantang. Tapi naasnya kedua orang tuanya menggagalkan itu semua.

Tidak lama, mereka kini sampai di ruang rawat yang di beritahukan oleh orang tua Aron. Mereka pun kini langsung memasuki ruang inap itu.

Ada empat orang disana dan satu bayi mungil yang tertidur di dekapan sang ibu. Semua kini juga menatap mereka yang baru saja masuk. Seperti biasa, menjabat tangan semua dan berdiri disamping Arina.

"Selamat om, tan." ucap Aron sopan pada Sofi dan Gavin.

Gavin mengangguk. "Kapan nyusul bro?" tanyanya jahil.

"Proses."

Semua tertawa pelan mendengarnya dan Zia jelas sudah mengumpati Aron dari dalam hati. Laki laki ini sangatlah pandai dalam berbohong masalah seperti ini.

"Zia ya?" Zia mengangguk sopan mendengar penuturan dari Sofi.

"Cantik banget mbak mantu kamu." tutur Sofi pada Arina.

"Oh ya jelas. Aron kalau soal ginian pasti matanya nggak pernah salah pilih." balas Arina sambil mengusap lengan Zia. Sofi membalas anggukan dengan senyum.

Kini atensi semuanya beralih pada bayi mungil disana. Zia tersenyum gemas melihatnya dan Aron tidak sengaja melihat senyuman itu.

"Mau punya anak lo?" bisik Aron yang langsung mendapat tabokan ringan dari Zia.

"Heh ini kenapa?" tanya Arina melihat keduanya yang sudah saling bertatapan tajam.

"Gatau tuh nda. Orang aku tadi cuma tanya punya anak, Zia pukul aku." adu Aron berlagak tersakiti.

"Bukan gitu nda. Aron bikin kaget aja tiba tiba bisik bisik." elak Zia memang benar kaget.

"Halah lo aja yang gak mau punya anak kan?" Zia mengerut.

"Siapa bilang?"

ZiAron [END]Where stories live. Discover now