24 - ZiAron

96K 10K 204
                                    

• Kericuhan Lagi

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

• Kericuhan Lagi

"Udah sana!"

"Gak."

"Sana Aron!"

"Gak Zia!"

"Ini udah deket sama kelas gue, nempel mulu sih ah!"

"Bodo."

Aron tetap membututi Zia membuat Zia frustasi tak habis pikir dengan ulah laki laki satu ini. Sejak turun dari mobil, Aron terus membututinya. Menempel nempel seperti tak ingin lepas darinya.

Zia melirik ke belakang dan masih melihat Aron yang dengan santainya menatapnya dengan alis yang terangkat. Ia berhenti membuat yang dibelakang ikut berhenti.

"Udah, jangan ikutin gue lagi!"

Aron berdecak malas. "Kenapa sih? Orang diikuti suaminya sendiri gitu banget gak sukanya."

"Bukan gak suka, tapi risih." balas Zia cepat masih dengan kekesalan.

"Lo juga kenapa tiba tiba kayak gini? Aneh banget. Gak biasanya juga ngintilin gue." lanjut Zia membuang pandangan.

Aron maju mensejajarkan tubuhnya pada Zia. Membungkuk sedikit menyamakan kepalanya dengan tinggi istrinya itu.

"Biar lo gak di ganggu Gisa lagi." jawabnya yang kemudian langsung merangkul pundak Zia berjalan.

Zia mendongak, melihat Aron. Kini ia merasakan sifat Aron yang baru lagi. Seperti sekarang. Terlihat sangat dekat dengannya. Mungkin karena kemarin itu. Mungkin.

Zia menghela nafas pelan. Ia menurunkan tangan Aron yang membuat langkah keduanya terhenti sesaat.

"Kenapa?" tanya Aron.

"Gini aja." sambil menggenggam tangan Aron.

Aron menggeleng. Ia melepas tangannya dan beralih lagi pada pundak Zia. "Lo itu pendek banget di gue. Gandeng tangan lo kebawahan."

Yang kemudian Aron kembali melanjutkan langkahnya. Zia pun akhirnya menurut saja. Sedikit risih juga. Bukan risih karena Aron sepenuhnya, tapi juga risih karena pandangan semua orang.

"Gak usah di perhatiin. Biarin aja." Zia mendongak saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Aron.

Aron menunduk menatapnya. "Gue udah urus video lo kemarin. Jadi sekarang, gak usah mikir apa apa."

Zia tidak bergeming. Ia memilih memutuskan kontak begitupun Aron yang karena sudah merasa baik baik saja. Mereka berjalan dengan hening kemudian.

"ZIAAAAA HUAAA!"

"TOLONGIN DEAAAA!"

Langkah keduanya saling terhenti. Menoleh ke belakang dan melihat keempat orang yang sedang menuju kearah mereka.

ZiAron [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن