40 - ZiAron

106K 10.2K 1.3K
                                    

Zia terus berjalan hingga berhenti di nakas samping Aron

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zia terus berjalan hingga berhenti di nakas samping Aron. Aron menyerngit melihatnya.

"Ini," menyodorkan kertas putih padanya.

Aron menerimanya. Mengerut pelan melihat sebuah kertas terlipat rapi yang baru saja ia terima.

"Apa?" tanya Aron mendongak.

"Buka aja,"

Tidak ingin membalas, Aron pun perlahan membuka kertas putih itu.

Deg.

Atmosfer di sekitar Aron seperti hilang untuk sesaat. Wajahnya meluruh. Otaknya blank. Tidak bisa ia tutupi, jantungnya benar benar berdetak sepuluh kali lebih cepat dari biasanya sekarang. Seakan terbius dengan isi surat itu.

Dengan ragu, ia mendongak. Menatap Zia kembali.

"Ini bener?" bahkan tubuh itu hampir bergetar karena kekagetannya.

Zia mengangguk dengan senyum kecil.

"ARGHH SIALAN LO!"

Aron langsung memeluk Zia. Wajahnya semakin melemah. Terpejem penuh. Tidak tahu, Aron hanya terharu saja. Bahkan untuk pertama kali, ia merasakan hal yang luar biasa dalam hidupnya.

"ZiAron junior udah jadi." ucapnya dibalik punggung sang istri.

Zia hanya menampilkan senyumnya. Saat itupun Aron melepas pelukannya. Mencium seluruh wajah istrinya acak. Berkali kali mencium dengan kedua tangan menangkup wajah Zia gemas.

"Aron udah ah," ronta Zia.

"Kenapa baru bilang kalau hamil, hm?" ucap Aron mengakhiri kegiatannya. Wajah masih memancarkan aura berbeda. Aron benar bahagia karena Zia kali ini.

"Baru kemarin juga periksanya."

"Jadi kemarin malem itu lo pergi sendiri ke dokter?" Zia menggeleng.

"Sama Sasa Dea."

"Kenapa nggak ajak gue aja Zia?" sedikit kesal, tapi tidak apa sebenarnya.

"Masih kesel." akunya membuat Aron mencium bibir istrinya lagi.

"Ututu, kesel ya?"

Aron tersenyum gemas. Mengecup kening Zia kembali dan mendekap tubuhnya lagi. Kali ini Zia membalas pelukan itu. Sama halnya dengan Aron, ia juga merasakan kebahagiaan. Mungkin dulu sempat menolak untuk mempunyai anak cepat. Tapi seketika berubah saat merasakan ini semua.

ZiAron [END]Where stories live. Discover now