33. L.A

340 85 35
                                    

Los Angeles - USA
  --

"Berapa lama lagi kau akan berdiri di situ?"

Sebuah senyum terukir di bibir wanita yang saat ini berdiri di depan jendela kaca besar.

"Kau benar. Aku menghabiskan banyak waktu setiap harinya hanya untuk berdiri di sini."

"Ku rasa jendela itu akan menjadi hal yang paling kau rindukan saat kembali ke Korea."

Senyum di bibir wanita itu perlahan memudar.

"Apa aku harus kembali ke Korea?"

"Tentu saja! Kau menghabiskan lima tahun belajar di sini hanya untuk satu tujuan, bukan? Menjadi yang teratas di Korea."

Wanita dalam balutan dress berwarna merah tersebut berbalik. Berjalan ke arah sofa dengan tangan yang memegang segelas vodka.

"Waktu berlalu dengan sangat cepat. Rasanya baru kemarin aku mulai berdiri di sana, memandangi lampu-lampu malam yang menghiasi kota ini."

Pria yang sejak tadi menjadi lawan bicara wanita itu tersenyum. Tangannya terangkat menyelipkan rambut Sooyoung ke belakang telinganya.

"Benar. Rasanya baru kemarin aku memperkenalkanmu dengan L.A."

"Apa menurut mu aku bisa menggapai semua mimpiku?"

"Kau bisa mendapatkan lebih dari itu! Kau bukan lagi Sooyoung Park. Yang selalu menyalahkan diri sendiri, yang hanya bisa menangisi apa yang telah terjadi. Sekarang kau adalah Joy Park, wanita yang berbeda, dan tak terkalahkan."

"Kau berlebihan, Mark! Ku rasa kau harus pulang sekarang."

"Kenapa? Bukankah aku harus menginap di apartemen mu malam ini? Come on, ini malam terakhir mu di L.A."

Sooyoung menggeleng. Wanita itu berdiri dan mencoba menarik lengan pria yang masih meneguk minuman dalam gelasnya.

Sebenarnya ini usaha yang sia-sia. Sooyoung tak sekuat itu untuk menarik laki-laki bongsor di depannya.

"Ayolah, Mark! Aku ingin istirahat sekarang!"

Pria yang baru disebutkan namanya itu bangkit. Membuat Sooyoung hampir saja terjatuh ke belakang.

"Apa aku benar-benar tidak boleh menginap di sini?"

"No no no!"

"Ayolah, Joy. Aku tidak akan melakukan hal yang berlebihan. Hanya secukupnya saja."

Plakk

Sooyoung memberikan satu tamparan untuk menyadarkan.

Semoga saja besok pria itu tak mengingat kejadian ini.

Setelah mengerahkan seluruh kekuatannya, Sooyoung akhirnya berhasil membawa Mark keluar dari apartemennya.

Ya, hanya sampai depan pintu apartemen. Di sana ada bodyguard yang akan mengurus sisanya.

Wanita itu berjalan ke arah sofa. Membersihkan sisa makanan dan minuman yang berserakan di meja.

Saat hendak membuang sampah, Sooyoung terlebih dahulu berdiri di tempatnya. Menatap setiap sudut apartemen yang lima tahun ini menjadi saksi bisu perjuangannya.

Apartemen yang menyaksikan berapa banyak keringat, air mata, bahkan darah yang Sooyoung keluarkan untuk bisa mencapai posisinya saat ini.

Besok Sooyoung akan meninggalkan semuanya. Ia akan kembali ke negara asalnya.

Jika kalian mengatakan bahwa Sooyoung akan kembali untuk membalaskan semua rasa sakit hatinya, maka kalian sepenuhnya benar!

Sooyoung akan menghancurkan Im Jaebum dan Kang Seulgi dengan tangannya sendiri. Apapun yang terjadi.

Married With Mr. CEOOnde as histórias ganham vida. Descobre agora