23. Kebenaran

342 88 15
                                    

Sooyoung menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini adalah hari pertamanya kembali ke I.M. Coorporation. Tentu saja dengan izin dari Im Jaebum.

Setelah merasa puas dengan tampilannya, ia mengambil tas yang tergeletak di atas tempat tidur, lalu berjalan ke arah ruang tamu.

Di sana sudah ada Jackson yang bersiap untuk mengantarnya. Pria yang bertugas menjaganya 24 jam selama Im Jaebum belum kembali dari luar negeri.

"Kita pergi sekarang?" tanya Jackson yang langsung menyadari kehadiran Sooyoung.

"Iya."

Jujur saja Sooyoung masih sedikit takut untuk kembali ke kantor. Ia masih belum siap menerima perkataan orang-orang yang mungkin masih membahas tentang skandalnya. Ya, meskipun Im Jaebum sudah menjamin bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

Jackson mengemudikan mobilnya dengan tenang. Seperti sudah hapal dengan kelakuan Sooyoung, pria itu menghentikan mobilnya sebelum gerbang kantor. Sooyoung tersenyum, ia tak harus berdebat dengan Jackson hari ini.

"Terima kasih."

"Iya. Kau hati-hati! Jika ada sesuatu langsung hubungi aku!"

"Siap, Tuan Jackson." Sooyoung mengangkat tangan kanan memberi hormat. Lalu berjalan menuju kantornya.

Beberapa kali Sooyoung berpapasan dengan karyawan kantor sejak di gerbang, namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka bahkan tidak menyadari keberadaan Sooyoung di sana.

Entah ancaman seperti apa yang telah Im Jaebum berikan pada seluruh karyawannya.

Terlebih dahulu ia menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Pandangannya lurus ke arah gedung pencakar langit di depannya. Gedung yang juga milik suaminya.

"Baiklah Sooyoung. Mari kita kembali memulai semuanya!" gumam Sooyoung menyemangati dirinya.

Langkah pertama diambil dengan sangat hati-hati. Langkah kedua dan seterusnya, Sooyoung sudah berjalan dengan cukup percaya diri. Memasuki gedung luas yang saat ini diisi karyawan-karyawati yang bersiap memulai pekerjaannya.

Tidak ada yang aneh. Kehadiran Sooyoung benar-benar tidak mendapat perhatian.

Sebuah senyum terukir di wajah cantiknya, setelah ia berhasil tiba di depan lift tanpa harus menghadapi apapun.

"Kau mendengarnya? Ya, ini benar-benar gila!"

Suara yang berasal dari belakang, membuat Sooyoung menajamkan pendengaran.

"Tentu saja! Bagaimana ini mungkin?!" Wanita lain menimpali dan tertawa di sela kalimatnya. "Mereka bahkan berada di level yang sangat berbeda."

Okay, firasat Sooyoung mulai tidak enak.

"Tapi ku pikir Mr. Jay hanya menilai dari penampilan. Dia cukup cantik. Dan kurasa itu adalah selera Mr. Jay." Suara lain bergabung di belakang sana.

Sooyoung mengepalkan tangannya. Ia tidak tahu apa lagi yang akan terjadi. Tapi mendengar nama 'Mr. Jay' disebutkan, membuat perasaannya tidak karuan.

"Tidakkah kau berpikir Mr. Jay hanya menjadikannya mainan?"

"Aku tidak yakin. Kalau hanya sebagai mainan, kenapa mereka harus sampai di tahap pernikahan?"

Deg.

Sooyoung tercekat.

Rasanya jantungnya berhenti berdetak di dalam sana.

"Tapi jika Mr. Jay serius, kenapa ia tidak memberitahu semua orang?"

"Entahlah. Sejujurnya aku sedikit kecewa dengan selera idola ku. Aku lebih mendukung Mr. Jay bersama dengan Miss. Irene atau Bae Suzy, dibanding dengan perempuan itu.

Married With Mr. CEOWhere stories live. Discover now