Sooyoung mengalihkan pandangannya dari pria yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Pria yang tak lain adalah suaminya itu berjalan dengan mengenakan bathrobe dan handuk kecil yang tersampir di lehernya.
"Kau belum tidur?"
"Aku tidak bisa tidur," jujur Sooyoung.
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa tidur sebelum menyelesaikan semuanya."
Im Jaebum menaikkan sebelah alisnya. Belum menangkap maksud dari kalimat Sooyoung sepenuhnya.
"Tentang masa lalu mu.... Mari kita singkirkan semuanya sekarang juga."
"Apa kita tidak bisa menundanya sampai besok? Aku merasa sangat lelah."
Sooyoung menggeleng sebagai jawaban. Ia benar-benar harus membenahi semuanya saat ini juga.
"Baiklah."
Im Jaebum mengambil baju kaos dan celana pendek miliknya. Memakainya di walk in closet. Lalu menarik Sooyoung keluar dari kamar setelahnya.
Keduanya berjalan menaiki tangga dengan tangan yang saling bertautan. Sejujurnya Sooyoung sudah punya banyak gambaran di kepalanya. Tentang kamar itu yang pasti dipenuhi foto-foto Seulgi dan Jaebum. Juga benda-benda kenangan mereka berdua.
"Kau bisa membukanya sendiri." Im Jaebum menyerahkan sebuah kunci.
Tanpa ragu Sooyoung mengambilnya. Tangannya bergerak memasukkan kunci tersebut dan membuka pintu kayu di depannya.
Suara decitan pintu terdengar. Sooyoung membukanya lebih lebar. Ruangan gelap menyambut penglihatannya. Namun hanya sesaat, karena Im Jaebum segera menekan saklar yang terletak di sebelah pintu masuk.
Sooyoung diam di tempat mengamati.
Kamar ini terlihat luas seperti kamar-kamar yang lain. Dan sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan.
Tidak ada foto-foto Seulgi terpajang di dinding kamar. Benar-benar tidak ada yang istimewa.
"Ayo masuk."
Im Jaebum memegang tangan Sooyoung dan menuntunnya berjalan ke arah meja yang terletak di sebelah tempat tidur.
Sooyoung mendapati satu hal. Ia mengangkat satu bingkai foto yang berada di atas meja. Benar saja, itu foto Seulgi dan Im Jaebum.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ini." Im Jaebum menyodorkan sebuah album yang baru diambilnya dari laci.
Album yang cukup tebal.
Terlebih dahulu Sooyoung menghirup napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya secara teratur. Ia tidak boleh terpancing emosi di saat seperti ini. Ia harus tenang sampai akhir.
Halaman pertama menampakkan foto Im Jaebum dan Kang Seulgi yang mengenakan atasan dengan warna senada. Terlihat seperti itu adalah foto yang sudah sangat lama.
