24. Hilang

384 88 16
                                    

Sooyoung terbangun dari tidurnya. Matanya meneliti setiap sudut ruangan yang saat ini ditempatinya.

Tampak sangat asing.

Ingatan wanita itu berputar pada kejadian beberapa saat lalu.

Ia menangis di depan Jinyoung, kemudian... tertidur?

Lalu di mana ini?

Sooyoung turun dari tempat tidur, mendekat ke arah jendela besar yang terletak di sisi kanannya.

Pemandangan malam kota Seoul menyambut Indra penglihatannya. Sangat indah, dan juga sangat tinggi. Sooyoung belum pernah menginjakkan kaki di ketinggian seperti ini sebelumnya. Ah, kecuali di Namsan tower.

Memilih untuk mengesampingkan rasa takjubnya, Sooyoung berjalan ke arah pintu kokoh berwarna coklat gelap yang tampak sangat elegan dan berkelas.

Memegang kenop berbentuk bulat dan memutarnya perlahan. Sooyoung bisa melihat ruangan lain di luar. Ruangan yang tak kalah membuatnya takjub.

Tempat ini benar-benar sangat mewah. Ya, meskipun Sooyoung sudah sering melihat kemewahan lain selama bersama Im Jaebum.

"Kau sudah bangun?"

Sooyoung mengerjap mendapati kehadiran seorang pria di sana.

"Pak Jinyoung?"

Pria yang baru disebutkan namanya itu menyodorkan segelas air mineral pada perempuan di depannya.

"Kau bisa menyegarkan diri terlebih dahulu. Aku sudah membeli beberapa pakaian yang bisa kau gunakan."

Sooyoung mengerutkan keningnya.

"Ah, aku lupa memberitahu. Tadi kau tertidur, aku tidak bisa meninggalkan mu dalam keadaan seperti itu, dan aku juga tidak berpikir membawamu pulang ke rumah Mr. Jay adalah hal yang baik untuk saat ini. Jadi, aku membawamu ke rumahku."

"Ini rumah Pak Jinyoung?"

Jinyoung mengangguk.

"Sebaiknya kau mandi sekarang, setelah itu kembali tidur! Wajahmu tampak sangat lelah."

Wajah Sooyoung memang tampak berantakan. Wanita itu bisa merasakan matanya membengkak karena menangis cukup lama tadi.

Fakta yang sebelumnya terungkap benar-benar memukul Sooyoung dengan telak. Semuanya seperti mimpi. Rasa sakitnya berada di level yang tidak pernah ia bayangkan.

Jinyoung mengambil beberapa paper bag berisi pakaian yang langsung ia serahkan pada Sooyoung.

Wanita itu mengambilnya, kemudian kembali berjalan ke dalam kamar.

Sooyoung menutup pintu. Menghela napas panjang dan membuangnya dengan kasar. Tubuhnya luruh hingga terduduk di lantai. Rasanya masih sangat sesak, tapi entah kenapa ia sudah tak bisa lagi mengeluarkan air mata.

Dering ponsel terdengar dari tasnya yang tergeletak di atas sofa, membuat Sooyoung bangkit dan berjalan ke sudut ruangan.

Mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera justru membuatnya semakin tertekan.

Panggilan itu berakhir tanpa jawaban.

Sooyoung sedikit kaget melihat 120 panggilan tidak terjawab dari orang yang sama.

Im Jaebum.

Tak hanya panggilan, beberapa pesan juga masuk menanyakan keberadaannya. Tidak hanya Im Jaebum, tapi juga Jackson, Wendy, hingga Irene.

Mungkin Jinyoung tidak memberitahu mereka semua. Tapi kenapa? Entahlah. Sooyoung tidak tahu maksud Jinyoung membawanya kemari, tetapi ia juga berterimakasih karena hal itu.

Married With Mr. CEOWhere stories live. Discover now