17. Percaya

364 93 2
                                    

Sooyoung memasuki pintu utama perusahaan saat semua mata tiba-tiba saja tertuju padanya.

Ya, iya memang datang cukup telat hari ini. Tapi apa itu adalah alasan mengapa orang-orang menghujaninya dengan tatapan beragam?

Sebuah senyum kikuk yang dipaksakan, muncul di wajah cantik gadis itu. Sooyoung masih berusaha berjalan ke lift meskipun ada yang terang-terangan menghadiahinya tatapan sinis.

"Kau lihat itu? Dia sama sekali tidak merasa malu."

Ya Lord. Apalagi ini?

Sooyoung menghembuskan napas panjang dan mencengkeram erat rok selutut yang dikenakannya.

Bisikan-bisikan lain mulai terdengar berani. Tapi Sooyoung masih belum bisa menangkap akar permasalahannya. Entahlah, sejak bergabung di perusahaan ini, Sooyoung mulai terbiasa menjadi bahan gosip semua orang.

"Kalian menghalangi jalanku!" Kesal Seulgi. Wanita yang saat ini berjalan keluar dari lift, melewati Sooyoung tanpa menatapnya sedikitpun.

Apa Seulgi tidak melihatnya?

Atau justru memang sengaja mengabaikannya?

Tapi kenapa? Ada apa sebenarnya?

Tubuh Sooyoung terhuyung saat seseorang secara tiba-tiba menariknya masuk ke dalam lift. Bukan lift karyawan, melainkan lift para petinggi perusahaan.

Keterkejutan Sooyoung bertambah dua kali lipat setelah mengetahui bahwa yang menariknya adalah Miss. Irene. Wanita dingin, misterius, dan tidak begitu akur dengannya.

"K-kenapa—"

"Jangan menanyakan apapun!" potongnya dingin.

"Tapi Miss. Irene ingin membawa ku kemana?"

"Yang jelas bukan ke toilet," jawabnya sinis, dan entah mengapa hal itu menjadi tanda tanya sekaligus mengganggu pikiran Sooyoung.

Lift berhenti di lantai ruangan Sooyoung. Yang berarti Irene memang hanya berniat memberinya tumpangan. Wanita itu menyuruh Sooyoung turun dengan gerakan tangan, tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

"YA!"

Sooyoung berbalik saat Irene menegurnya dengan nada membentak.

"Kau sebaiknya diam saja! Jangan membuat banyak masalah saat suami mu tidak ada di sini untuk membereskannya!"

"Maksud—" lagi-lagi kalimat Sooyoung terputus, karena lift yang sudah tertutup.

Ada apa sebenarnya? Kenapa sepertinya Sooyoung sudah melakukan hal yang sangat buruk?

>>>

"Nona Sooyoung Park?"

Sooyoung berdiri dari kursinya saat seorang pria yang tidak dikenal memanggilnya.

"Iya, aku Sooyoung Park. Ada yang bisa ku bantu?"

"Kau dipanggil ke ruangan dewan."

"Hah?"

"Kau ditunggu di ruangan dewan saat ini. Mari ikut denganku."

"Tapi kenapa?"

"Untuk itu kau bisa mendapatkan jawabannya nanti. Sekarang mari ikut denganku terlebih dahulu."

Meskipun sedikit takut, Sooyoung tidak punya pilihan lain selain mengikuti pria yang sepertinya seorang pengawal tersebut.

Langkah Sooyoung yang gemetar, ditambah keringat yang menetes begitu saja meski pendingin udara berfungsi dengan sangat baik di sini.

Married With Mr. CEOWhere stories live. Discover now