8. Salah Sangka

461 99 13
                                    

"Kalian terlihat sangat serasi di sini."

Sooyoung melirik ke arah Jaebum saat fotografer mengatakan hal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sooyoung melirik ke arah Jaebum saat fotografer mengatakan hal tersebut.

"Kalau begitu pakai itu saja," tukas Im Jaebum sebelum berjalan menjauh.

Sooyoung mengejar pria itu. Mencoba menghentikannya untuk mengembalikan sesuatu.

"Tunggu!" teriak Sooyoung yang tak bisa mengimbangi langkah Im Jaebum.

Syukurlah pria itu berhenti.

Sooyoung hendak mendekat, tetapi beberapa karyawan yang berlalu lalang membuatnya mengurungkan niat.

"Kau membuang waktuku," tukas Im Jaebum dingin. Membuat Sooyoung tak punya pilihan selain mengabaikan tatapan orang-orang dan berjalan ke arah pria itu.

"Aku ingin mengembalikan ini." Sooyoung mengulurkan tangannya yang memegang black card pemberian Im Jaebum sebelumnya.

"Ambil saja!"

"Tidak. Aku ingin mengembalikannya."

"Kenapa?"

"Kartu ini tidak bisa ku gunakan. Aku tidak bisa membeli makanan di minimarket dengan ini," jujur Sooyoung.

"Kalau begitu simpan saja!"

"Tidak! Aku juga tidak bisa menyimpannya."

"Kalau begitu buang!" tukas pria tersebut melanjutkan langkah. Namun, Sooyoung mengejar.

"Apa uang begitu tidak berarti bagimu?" Sooyoung mencegat langkah Jaebum tepat di depannya.

"Kau sudah melewati batas Park Sooyoung!"

"Ya! Aku bahkan tidak tahu di mana batas itu!"

Beberapa orang berbalik saat Sooyoung meninggikan suaranya. Jaebum segera menarik tangan Sooyoung masuk ke sebuah ruangan yang tepat berada di sebelah mereka.

"Apa kau sudah gila?"

Perkataan Jaebum menyulut emosi Sooyoung. Segala hal yang dipendamnya mendesak untuk diutarakan.

"Kalau aku tidak gila aku tidak mungkin menikah dengan seseorang yang hanya menjadikanku sebagai barang pembuktian!"

"Kau sadar sedang bicara dengan siapa?" Jaebum tak pernah menyangka Sooyoung punya sisi seperti ini.

"Dengan suamiku!"

"YAAA! Kau tidak tahu apa yang akan terjadi jika seseorang mendengar ucapanmu barusan?"

Sooyoung menaikkan pandangannya menatap sorot mata tajam di depannya. "Begitu memalukannya aku untuk dijadikan seorang istri?" Lirih Sooyoung nyaris berbisik.

"Sebenarnya, ada apa denganmu hari ini?"

"Aku selalu seperti ini! Bedanya, kalimat yang ku keluarkan hari ini hanya bisa ku teriakkan di dalam hati kemarin."

Married With Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang