30. Akhir

445 86 35
                                    

Im Jaebum menatap lurus dua orang yang menarik perhatiannya.

Dua orang yang tampak sangat familiar.

Seorang pria dan seorang wanita yang sedang tertawa lepas di depan sana.

Dengan ragu, Im Jaebum mengayunkan langkah. Ia sama sekali tak menyiapkan kata-kata ataupun alasan yang bisa membawa Sooyoung kembali padanya. Ia hanya melangkah bermodalkan rasa takut kehilangannya.

Jika Im Jaebum boleh jujur, ia tak bisa mengatakan bagaimana perasaannya. Di satu sisi ada rasa sakit yang mencekiknya, di sisi lain ada rasa bahagia melihat senyum indah dan tawa bahagia dari wanita cantik yang sangat ia sayangi.

Apa Sooyoung pernah tertawa selepas itu bersamanya?

Apa ia sudah pernah membuat Sooyoung bahagia?

Mungkin jawabannya adalah tidak.

Karena sekeras apapun Im Jaebum pernah mencoba, ia tetap dikalahkan ego dan keras kepala.

Perkataan Irene benar. Jika ia tak bisa membahagiakannya, maka seharusnya ia melepaskannya.

Tapi rasa takut kehilangan lebih mendominasi dalam diri seorang Im Jaebum.

"Im Sooyoung."

Suara Im Jaebum membuat dua orang yang duduk di bangku taman tersebut berbalik menatapnya.

Senyum manis dan tawa lepas yang tadi hadir, kini menghilang sepenuhnya.

Im Jaebum mendekat.

Kedua orang tersebut bangkit dari duduknya. Menatap Im Jaebum seperti orang asing.

"Im Sooyoung..."

"Kau mengenalnya?" tanya pria yang tak lain adalah saudara tiri Im Jaebum.

Ya, Park Jinyoung. Pria itu mengajukan pertanyaan pada wanita di depannya.

"Tidak!"

"Im Sooyoung!"

"Berhenti memanggilku Im Sooyoung! Itu bukan namaku! Sebaiknya kau pergi dari sini!"

"Pulanglah denganku..."

"Ya, aku akan pulang. Tapi tidak bersama mu."

"Maafkan aku."

"Aku benar-benar tidak mengenalmu! Pergi dari sini sekarang juga!"

"Aku tidak akan pergi sebelum kau pulang denganku!"

"Baiklah, kalau begitu biar aku yang pergi. Aku akan pergi ke tempat dimana kau tidak akan pernah bisa menemukan ku!"

---

"Im Sooyoung!"

"Maaf, apa Mr. Jay bermimpi?"

Im Jaebum menegakkan tubuhnya. Mengelap peluh yang bercucuran di pelipisnya.

Mimpi tadi sangat nyata. Seakan Sooyoung benar-benar akan meninggalkannya selamanya.

Sadar akan kehadiran orang lain di ruangan ini, Im Jaebum memberi kode agar karyawan yang mengantarkan sebuah berkas tersebut segera keluar.

"Mr. Jay!"

Jackson muncul dengan tiba-tiba. Napasnya memburu. Pria itu mencoba menarik napas panjang sebelum mencoba berbicara.

"Mr. Jay... Nyonya Sooyoung...."

"Cepat katakan!"

Wajah pucat Jackson membuat Im Jaebum panik. Pria itu bahkan terlihat hampir menangis.

Married With Mr. CEOWhere stories live. Discover now