Married With Mr. CEO

3. Pasangan Baru

Rooftop house yang ditempati keduanya terasa sangat hening setelah pria paruh baya dan beberapa ajudannya meninggalkan tempat ini. Menyisakan dua orang yang tengah duduk berhadapan.

"Kau sebaiknya menikah denganku!"

Sooyoung menatap tidak percaya ke arah pria di depannya. Alih-alih meminta, ia justru memaksa?

Menjadi istri seorang Im Jaebum? Bisa dipastikan semua gadis di dunia akan langsung menyetujui tanpa berpikir. Terlebih untuk orang-orang seperti Sooyoung yang merupakan penggemar beratnya.

Tetapi ada yang mengganjal. Hal ini jauh dari rasa yang seharusnya ada di dada Sooyoung.

"Apa yang kau pikirkan?"

"A... Aku masih kuliah." Hanya itu jawaban yang bisa ia keluarkan. Mendapat tatapan tajam membuatnya gemetaran, ditambah jarak yang dekat dan pembahasan seputar pernikahan, benar-benar sesuatu yang tidak mustahil untuk membuat Sooyoung pingsan saat ini juga.

"Aku akan membiayainya."

"Bukan itu... Ma-maksudku ini terlalu tiba-tiba."

"Aku hanya butuh melakukan pernikahan denganmu. Setelahnya terserah jika kau mau pergi."

Ini adalah sebuah kesepakatan yang menguntungkan Im Jaebum. Tetapi mungkinkah Sooyoung akan terbebani? Mimpinya sejak dulu secara tiba-tiba akan terwujud hanya dengan satu jawaban dari mulutnya. Tapi entahlah, semua jauh lebih sulit pada kenyataannya.

"Kenapa harus aku?" Sooyoung memberanikan diri.

"Kau tidak lihat orang itu terlanjur melihatku di sini?" 'orang itu' yang dimaksud tidak lain adalah ayahnya.

"Tapi-"

"Kau yang membawaku ke sini. Jadi bertanggung jawablah!"

"Tapi aku membawa Bapak, karena semalam Bapak pingsan di lingkungan ini."

"Lalu?"

Sooyoung kehabisan kata-kata.

"Baik, akan kukatakan yang sebenarnya. Jika kita tidak menikah, artikel tentangku dan kau akan keluar beberapa saat lagi. Mungkin judulnya adalah 'wanita simpanan CEO nomor 1 Korea'. Pikirkan siapa yang akan sangat dirugikan?"

Tentu saja Sooyoung. Ia akan kehilangan nama baiknya jika dikatakan seorang simpanan, belum lagi serangan bahkan teror dari fans Jaebum.

"Lalu jika kita menikah?"

"Jika kita menikah, orang tua itu tidak akan menerbitkan artikel. Sebenarnya dia ingin menjatuhkan ku. Kesepakatan yang tadi ia buat karena mengira aku tidak akan menikah denganmu. Tetapi jika kita menikah, itu bisa membungkam mulutnya."

"Bapak menganggapku barang taruhan?"

"Bukankah itu berarti kau cukup berharga?"

Sooyoung seperti mendapat kotak Pandora. Jika dibiarkan begitu saja, mungkin ia akan menyesal karena tak pernah membuka. Tetapi jika dibuka, mungkin saja di dalamnya terdapat hal-hal mengerikan yang akan membuatnya jera.

"Aku akan menghitung sampai tiga. Kesempatanmu untuk menjadi istri pria sempurna sepertiku akan berakhir dalam tiga detik. Satu... Dua.... Ti-"