19. Semua Yang Belum Sooyoung Ketahui

364 88 17
                                    

Sooyoung mengeratkan genggaman tangannya di lengan Im Jaebum. Matanya menatap lurus ke depan, sesekali terpejam kuat saat tak sengaja berpapasan dengan kelelawar yang terbang cukup rendah.

Keempatnya kini sudah berjalan cukup jauh masuk ke dalam hutan. Mengikuti jejak jalan setapak yang mungkin saja membawa mereka ke sebuah perkampungan. Namun, hingga saat ini hanya ada suara jangkrik dan hewan-hewan lainnya yang bersahutan di sekitar.

Tanpa alasan yang jelas, Sooyoung terus merasa ketakutan. Langkahnya terasa sangat berat berjalan memasuki tempat yang semuanya dikelilingi pepohonan rimbun dan tinggi.

"Kau tidak apa-apa?"

Kali ini Sooyoung tak bisa mengangguk untuk sekedar menghilangkan kekhawatiran Jaebum.

Jackson dan Irene yang berjalan di depan akhirnya berhenti saat menyadari dua orang di belakangnya tidak lagi melanjutkan langkah.

"Ada apa Mr. Jay?"

"Entahlah. Tapi Sooyoung tidak terlihat baik."

"Kalau begitu, kalian semua bisa kembali ke mobil. Aku yang akan mencari bantuan."

"Aku akan menemanimu," sergah Irene.

"Kau juga kembali ke mobil."

"Tapi—"

"Kalau kau menganggapku sebagai kekasih, maka kali ini kau harus menurut!"

Jackson melanjutkan langkahnya. Sementara Jaebum, Sooyoung, dan Irene masih berdiri di tempatnya menatap punggung Jackson yang semakin menjauh.

"Siapa kalian?"

Sebuah suara terdengar.

Itu bukan suara Sooyoung, Irene, apalagi Jaebum.

Sooyoung dan Irene terlebih dahulu bertatapan untuk beberapa saat sebelum berbalik ke belakang.

"HUAAAAAAA..."

Teriakan menggelegar itu mampu membuat beberapa burung dan hewan lainnya terbang karena kaget.

Seorang wanita paruh baya, dengan keriput yang terlihat jelas akibat cahaya senter dari ponsel Irene mengenai tepat wajahnya.

Sooyoung melangkah mundur, hingga punggungnya menyentuh dada bidang Jaebum.

Sementara Irene baru saja hendak berlari dari sana, saat Jackson tiba-tiba saja sudah berdiri di depannya.

"Ada apa?" Jackson bertanya kepada siapapun yang berniat menjawab, namun ternyata tidak satupun dari mereka mengeluarkan suara. Pandangan Jackson terarah pada wanita tua yang masih berdiri diam. "Maaf, Bibi siapa?"

"Aku adalah warga di sini."

"Warga? Maksud Bibi, di sini ada perkampungan?"

"Iya. Di sana."

"Begini, Bi. Kami hendak ke Gangwon, tetapi kami tersesat dan kehabisan bahan bakar. Jika berkenan, apa boleh kami ikut ke perkampungan Bibi untuk mencari bantuan?"

Wanita tua tersebut hanya mengangguk singkat sebagai jawaban kalimat panjang Jackson. Ia melanjutkan langkahnya, dan keempatnya mulai berjalan mengikuti.

Sekitar satu kilometer, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah perkampungan kecil yang sangat sederhana. Tanpa listrik dan terlihat sangat tradisional.

Ini sudah tengah malam, tapi beberapa dari penduduk di sana masih berkeliaran dan bercengkrama di luar rumah.

Beberapa pria dewasa mendekat saat Jaebum, Jackson, Sooyoung, dan Irene muncul di belakang wanita tua tadi.

"Siapa mereka?" tanya salah satu di antaranya dengan wajah sangar.

Married With Mr. CEOWhere stories live. Discover now