25. Kembali

359 85 18
                                    

Sooyoung bergerak dari duduknya. Gadis itu berjalan ke arah kulkas yang terletak di dapur.

Menghabiskan waktu sendirian di penthouse sebesar ini terasa sangat membosankan. Park Jinyoung yang berangkat kerja pagi tadi, belum juga pulang hingga kini.

Pria itu bahkan terlihat sangat sibuk. Setelah semalam menggantungkan percakapannya dengan Sooyoung, karena panggilan mendesak yang diterimanya tiba-tiba. Alhasil, Sooyoung tak mendapat informasi apapun, selain 'Seulgi adalah wanita yang sudah menemani Im Jaebum merintis perusahaannya dari nol.'

Menonton, makan, bersantai di balkon, dan tidur. Sooyoung hanya bisa melakukan hal itu secara berulang hari ini. Dan sekarang benar-benar sudah sangat membosankan. Sooyoung butuh hal lain, ia perlu menghirup udara bebas di luar sana. Mungkin berjalan-jalan sebentar akan membantunya.

Setelah mengambil sweater yang telah disiapkan Park Jinyoung untuknya, Sooyoung berjalan ke arah pintu. Ia tidak meninggalkan surat atau apapun, karena memang niatnya berjalan-jalan tidak akan lama.

Wanita itu berdiri menunggu lift. Begitu terkejut mengetahui dirinya berada di lantai delapan puluh saat ini. Sebenarnya sekaya apa Park Jinyoung sampai mampu membeli hunian semewah ini?

Memilih tak ambil pusing, Sooyoung masuk ke dalam lift yang tak diisi siapa-siapa.

Jangan katakan bahwa perempuan itu melupakan Im Jaebum. Karena sebenarnya ia sangat merindukan pria itu. Pikiran Sooyoung tak pernah lepas dari laki-laki yang merupakan suaminya tersebut.

Tapi rasa kecewa Sooyoung begitu besar. Bukan karena Seulgi adalah mantan istrinya. Tapi karena Im Jaebum masih begitu menjaga semua hal tentang Seulgi. Apalagi kalau bukan kamar di lantai tiga rumahnya, ruangan yang sepertinya berisi kenangan manis antar keduanya.

Setibanya di lobi, wanita yang berpenampilan seadanya tersebut berjalan keluar. Sooyoung menengadah menatap betapa tingginya bangunan ini.

Okay, Sooyoung memang cukup kampungan untuk hal ini.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan. Sooyoung mulai berjalan di trotoar, di antara lalu lalang karyawan yang pulang bekerja.

Sebuah senyum miris terukir di wajah cantiknya saat melihat beberapa pasangan sedang bersama. Mereka sangat manis.

Seandainya Sooyoung dulu memilih mengencani pria biasa, seandainya ia tak terobsesi dengan pria bernama Im Jaebum. Mungkin masa kuliahnya akan berjalan manis.

Lupakan tentang semua penyesalan bodoh itu.

Sebuah taman di depannya membuat Sooyoung menepikan langkah. Duduk di sebuah bangku panjang yang terletak di bawah pohon rindang.

Udara malam ini terasa sangat segar.

Sooyoung memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam, sangat menyenangkan bagaimana ia bisa kembali berkeliaran seorang diri. Tidak lagi ditemani bodyguard ataupun... Im Jaebum.

"Sooyoung!"

Suara itu. Bahkan Sooyoung sudah mendengar itu sepanjang hari di kepalanya.

"Im Sooyoung!"

Baiklah, ini semakin nyata.

Sooyoung membuka matanya.

Wanita itu terdiam untuk beberapa saat. Suara yang tadi didengarnya bukanlah halusinasi.

Ia benar-benar ada di sini. Im Jaebum benar-benar sedang berdiri di depannya.

"Ke mana saja kau? Huh!"

"Kau tahu betapa bingungnya aku saat mengetahui kau menghilang?"

"Kau tahu bagaimana aku belum tidur sama sekali karena mencarimu?"

Married With Mr. CEODonde viven las historias. Descúbrelo ahora