11. Awal Baru

488 105 14
                                    

Sooyoung sesekali melirik ke arah Im Jaebum yang tampak sangat fokus mengendarai mobilnya. Lidah gadis itu sejak tadi gatal ingin bertanya meminta penjelasan terkait pengakuan tiba-tiba pria di sebelahnya kepada Kim Yugyeom.

Setelah beberapa kali menghabiskan waktu dengan Im Jaebum, Sooyoung masih sangat jauh dari kata 'terbiasa'. Terlebih pikirannya yang tertuju pada Yugyeom membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

"Uhm... Apa aku boleh bertanya?" tukas Sooyoung memecah keheningan yang sudah beberapa menit berlangsung.

Im Jaebum merespon dengan sebuah gelengan. Masih mempertahankan wajah datarnya.

"Kalau begitu, boleh aku mengatakan sesuatu?"

"Tidak!"

"Aku sangat lapar! Bisa kita berhenti untuk makan?" ungkap Sooyoung tanpa dipersilakan.

Syukurlah Im Jaebum merespon. "Satu kilometer dari sini ada restoran."

"Tidak! Kita makan di sana saja." Sooyoung menunjuk ke arah food truck yang berada di tepi sungai Han.

"Kau bercanda?"

"Ayolah, aku sangat lapar. Tidak ada yang menjamin saat sampai di restoran itu aku masih dalam keadaan sadarkan diri."

Setelah melewati pergulatan batin yang panjang, pria itu akhirnya memarkirkan mobilnya.

"Bungkus saja, dan makan di mobil!" ucapnya melepaskan sabuk pengaman.

"Aku sangat berantakan saat sedang makan. Mobil mewah ini bisa tercemar olehku."

"Tidak masalah. Aku masih punya mobil yang lain."

Usaha Sooyoung untuk segera menghubungi Yugyeom di belakang Im Jaebum sepertinya tidak semudah yang ia pikirkan.

"Aku akan muntah jika makan di atas kendaraan. Kau tunggu saja di sini! Aku akan keluar sendiri, makan, lalu kembali ke sini dalam waktu kurang dari sepuluh menit."

Sooyoung bersikeras. Lagi-lagi tanpa persetujuan suaminya, ia membuka pintu mobil dan berjalan ke arah food truck yang tidak jauh dari tempat parkir.

"Selamat datang, Nona. Silakan duduk!" sambut seorang nenek pemilik food truck.

Tempat ini terlihat sepi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya yang terletak berdekatan.

"Apa yang ingin Nona pesan?"

Sooyoung membaca menu di depannya, tetapi fokusnya tertuju pada pesan singkat yang baru saja dikirimkan ke Yugyeom.

"Berikan aku satu porsi menu utama di sini." pilih Sooyoung asal.

"Satu porsi?" ulang Nenek tersebut.

Sooyoung menatap heran, kemudian menganggukkan kepala.

"Kau tidak memesankan kekasihmu?"

"Kekasih?"

"Pria yang sejak tadi berdiri di belakangmu."

Dengan cepat Sooyoung memutar kepala. Matanya langsung menangkap keberadaan Im Jaebum yang hanya berjarak tiga meter di belakangnya. Sesaat kemudian berjalan mendekat, dan menarik kursi di depan gadis itu.

"Aku bukan kekasihnya," jelas Im Jaebum pada nenek tersebut tanpa diminta.

"Ah, kalau begitu kau Kakaknya?"

Im Jaebum menggeleng. "Aku suaminya."

Sial. Hari ini sudah dua kali Sooyoung mendengar hal yang sama dari pria di depannya. Entah apa yang ingin ia tunjukkan.

Married With Mr. CEOWhere stories live. Discover now