"Kalo di pikir makin hari kita makin deket ya?" Aron bergumam dengan kepala ia jatuhkan kembali pada pundak Zia.

"Awal nikah lo ketus banget ke gue."

"Lo juga emosian banget ke gue." balas Zia tak terima.

"Hm iya."

Aron memejamkan matanya. Untuk sekarang bau tubuh Zia menjadi candunya. Bau ini, bau vanilla yang sama seperti dua tahun yang lalu.

"Aron," Zia sedikit menggeser kepalanya saat nafas Aron terasa dekat berhembusan di lehernya.

"Lepasin." ucap Zia sudah merasa tidak nyaman sekarang.

Aron kembali menegakkan tubuhnya. Menatap wajah Zia lekat dan kini pandangan matanya itu sulit diartikan.

Tanpa permisi dan izin dari pemilik, kini Aron sudah menyatukan bibir mereka. Bukan hanya menyatukan, gerakan gerakan kecil dari bibir Aron mulai masuk kedalam bibir Zia. Melumat bibir itu dengan lembut.

Zia sekarang hanya bisa diam saja. Ingin menolak rasanya sudah tidak bisa. Aron benar benar sudah sangat lihai mempermainkan bibir mereka disana. Namun dirinya tidak membalas apa apa.

"Gak bisa ciuman lo?" tanya Aron menatap tajam. Sejak tadi ia hanya bermain solo tanpa balasan. Jelas tidak suka.

Plak!

"PEDOFIL GILA!"

Zia pun langsung melenggang keluar kamar dengan tangan terkepal kuat wajah kesal. Aron berhasil.

Segera Aron mengambil ponsel Zia kembali. Untungnya ponsel Zia tidak di password. Segera ia mengetik sesuatu disana.

Gibran

Siapa lo?
Zia mana?
Jawab!

Sayang ini aku
Maaf ya tadi hp aku di bawa temen
Soal nanti, kayaknya aku gak bisa deh
Soalnya aku masih ada tugas kuliah
Maaf ya?

Ini udah kamu beneran? Aku kira selingkuhan kamu tadi
Yaudah gapapa
Semangat nugasnya ❤️

Iya makasih sayang
😘

🖤🖤🖤🖤
Read.

"Najis." Ucap Aron geli sendiri. Serasa homo dirinya.

Setelah itu, segera Aron menghapus semua chatingannya dan menaruh ponsel Zia dibawah. Biar terlihat natural seperti tadi.

"Beres." Aron tersenyum puas melihat hasil kerjanya ini.

Namun saat senyuman itu ia merasakan hal aneh pada bibirnya. Mengusap sedikit. "Manis."

Aron tersenyum saat mengingat kejadian tadi bersama Zia. Sialnya sepertinya sekarang ia kecanduan dengan bibir itu.

"Damn!"

"Ziaaaa mau lagi!"

••••••

Prang

ZiAron [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن