30. Alena, si ratu drama

179 93 131
                                    


Happy reading geis<3

"Hargai dan sayangi dirimu sendiri, karena hanya dirimu lah yang bisa mengerti dan peduli."

***

Aleta dan Feri sudah berada di pantai dari lima menit yang lalu, mereka saling bercerita, bersenda gurau dan tertawa bersama. Aleta sudah melupakan kejadian di mana Helena membentak dan menampar Aleta dan menatap Alena penuh sayang.

Helena tak pernah menatap Aleta seperti itu, jangan kan menatap untuk peduli pada dirinya saja jarang.

"Aleta?" panggil Feri.

"Iya?"

"Mulai sekarang kamu harus belajar buat Hargai dan sayangi dirimu sendiri, karena hanya dirimu lah yang bisa mengerti dan peduli," ujar Feri seraya mendekap Aleta erat.

"Aku juga sayang kok sama kamu. Tapi aku mau kamu juga sayang sama diri kamu sendiri," seloroh Feri. Senyumnya menggembang.

Pelukannya terlepas, laki-laki ini mengusap rambut Aleta dengan lembut. Senyumannya terlihat begitu tulus.

"Feri.... "

Feri dengan tiba-tiba melempar ice cream yang berada di lengannya ke pipi Aleta.

"FERI?! IH NYEBELIN BANGET SI! PIPI AKU JADI PENUH SAMA ES KRIM KAMU!" teriak Aleta saat merasakan pipinya terasa dingin.

Feri tersenyum lebar, lalu dia berlari menghindari amukannya Aleta.

"Gak kena. Wle," ejek Feri.

Aleta hendak menggapai tangan Feri yang berada tak jauh dari depannya, tapi kaki Aleta terpeleset. "Shh."

"Aleta!" teriak Feri panik.

Feri berlari cepat menuju Aleta, raut wajah laki-laki itu terlihat jelas khawatir. "Jatoh kan, bandel si. Pake lari-lari segala," omel Feri sambil berkacak pinggang.

"Sakit, ih!"

"Sini aku pijitin kakinya," ucap Feri setelah itu dia mulai memijati kaki Aleta yang terpeleset tadi.

"Jangan kenceng-kenceng, sakit."

"Ini udah pelan, Aleta," ujar Feri dengan sabar.

"Pelanin lagi," pinta Aleta.

Laki-laki berdarah Belanda itu menuruti permintaan Aleta untuk memelankan pijatannya.

"Aleta, kalo besok aku udah pergi jangan marah, ya?"

"Apasih, Fer? Kamu kan bilangnya sebelum ujian baru pergi," ketus Aleta. Bibirnya dikerucutkan sebal.

"Aleta, dengerin aku. Kalau dunia enggak baik ke kamu, kamu harus tetep baik sama diri kamu sendiri," balas Feri lalu tersenyum tulus.

Tadi Agista-ibunya Feri mengirimi pesan singkat pada Feri, katanya besok pagi mereka berdua harus sudah berada di bandara.

Feri mengusap lembut pipi Aleta yang terkena ice creamnya tadi. "Ke taman yok," ajak Feri.

"Besok aja ya? Aku sekarang cape banget," ucap Aleta sambil cemberut.

"Oke, sekarang mau pulang?" tanya Feri.

"Sebentar deh. Aku ada sesuatu buat kamu," jawab Aleta.

Aleta mengeluarkan jam tangan yang berada di tas selempangnya. "Ini buat kamu. Kalo kamu kangen sama aku, kamu liat jam ini aja, di dalemnya ada foto kita berdua pas waktu itu."

"Bagus banget jamnya, pasti mahal," puji Feri sambil menerima jam itu.

Gadis ini terkekeh ringan. "Enggak mahal ini. Udah ah ayo kita pulang!"

RATSELOn viuen les histories. Descobreix ara