8. Cecilia Company

274 183 155
                                    

Happy reading >3

Rekomendasi dan promosiin terus cerita ini, ya? Biar makin banyak yang bacaa!!!

****

S

ela melamun, tatapan gadis itu kosong.

"Maafin kakak ya Durga, kakak belum bisa tinggal sama mama... kakak juga belum bisa bujuk abang Orion buat tinggal bareng lagi. Abang kamu benci sama papa,"

"Durga..." Sakit sangat sesak rasanya, gadis ini salah paham. Mempunyai abang Orion yang katanya sempat melihat Aleta membawa Durga hingga kecelakaan membuatnya menyimpan dendam untuk Aleta, atas semua yang diperbuat mengapa Aleta masih sangat baik padanya? Mungkin saja karena Aleta belum mengetahui yang sebenarnya atau Sela yang hanya termakan bualan semata tanpa mencari tahu apa yang sebenernya terjadi pada Durga dan Aleta.

Belum lagi ayah Thania juga mengancam ayah Sela jika Sela tidak mengikuti keinginan Thania.

"Abang Orion benci sama Papa karena papa main cewe di belakang mama, padahal mama sendiri lagi dalam masa penyembuhan mentalnya yang sempet keguncang... gue bohongin ini ke Aleta, gue bilang kalo mama selingkuh terus pergi gitu aja... gue gak mau dikasihanin,"

"Aleta kenapa sih masih baik aja? Abian udah berkhianat, gue juga ikut berkhianat. Padahal Aleta udah percaya banget sama Abian, dan percaya banget sama gue. Tapi Le, kenapa lo bawa adek dalam kecelakaan itu?"

***
Cecilia Company

Perusahaan yang terpampang di depannya membuat Aleta berpikir lagi seraya menatap Nando dengan ragu.

"Aleta, kamu tenang aja. Kamu turuti rencana Om."

"Tapi, apa bisa berhasil?" Aleta menyamar dengan pakaian layaknya CEO dan masker yang menutupi setengah wajahnya.

"Yakin, kalau Om udah masuk ruangan Sam kamu lari ke ruangan terkunci di bawah tanah."

"Selamat pagi Pak Nando, anda client yang akan bekerja sama dengan perusahaan ini?" Seseorang menghampiri mereka dengan setelan jas yang mirip digunakan Nando.

"Ya."

"Saya Asisten Pribadinya Pak Sam bisa dipanggil Jon, mari saya antar untuk ke ruangannya. Jika benar bekerja sama baru diadakan meating oleh Pak Sam." jelas asisten tadi dijawab oleh anggukan Nando.

***

"Bagaimana bisa arloji saya hilang?!"

"Maaf Tuan,"

"A-ayah, Thania gak sengaja ilangin...maafin Thania Ayah," Thania sudah menangis takut.

"Bagaimana bisa hilang?! Dasar ceroboh!"

"Cari sampai dapat!" Ayah Thania murka, rasa takut mendominasi. Karena jam itu bisa membuat kebenaran perlahan terungkap.

"Permisi Pak Sam, ada yang ingin bertemu dengan anda. Maaf jika tidak sopan, saya sudah mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban." Jo menunduk setelah masuk merasa hawa tidak enak.

"Nando?" Sam menetrealisasikan rasa terkejutnya.

Nando hanya mengangguk. "Saya ingin bekerja sama dengan perusahaan ini."

Setelah Nando dipersilahkan duduk oleh Sam di sofa lalu Jon, Thania dan satu orang tadi keluar.  "Alasanmu apa?"

"Anda tau sendiri saya ini juga dokter, kesibukan saya di rumah sakit membuat saya tidak mengurusi perusahaan Arynoel Venture. Dengan adanya kerja sama ini saya harap, anda mau membantu saya setidaknya sedikit mengurusi perusahaan saya. Dan saya dengar, perusahaan Anda rugi besar karena ditipu dan karena banyak yang korupsi," jawab Nando tenang.

RATSELWhere stories live. Discover now