"Pagi juga, Sesil." balas Aleta

"Gue enggak di sapa nih?" tanya Sela bingung. Karena hanya dirinya yang tidak disapa Sesil.

"Gak," jawab Sesil singkat.

"Maafin gue, ya, Sesila. Gue enggak boong kok, nanti kita olahraga. Pas udah selesai olahraganya. Kita ketemuan sama Arya, Daru, Cakra. Di warung baksonya Bang Dadang." ujar Sela sembari tersenyum sok misterius menatap Sesil.

"Beneran Leta?" tanya Sesil.

Aleta menjawab dengan sebuah anggukan karena mulutnya penuh memakan sarapan roti yang di buat oleh Amanda.

"Aluna gak diajak?" Sesil bingung karena tak ada kehadiran Aluna, teman mereka paling bar-bar dan berani disini.

"Dia sibuk." Jawaban dari Sela itu membuat Sesil mangut-mangut.

****

Aleta, Sela, dan Sesil sedang berjoging-Lari pagi. Mereka sudah memutari taman lima kali.

"Udah ah, cape gue," keluh Sesil.

Sesil berhenti lari dan langsung duduk, kakinya di luruskan

"Gue juga cape," timpal Sela ngos-ngosan, ia berhenti lari dan langsung duduk juga.

"Lari lagi yuk, kita kewarung baksonya Mang Dadang." ajak Aleta.

Sela yang mendengar ada kata bakso langsung semangat. "Hayuu gaskeun," sahut Sela sembari berdiri dengan tegak.

"Tapi gue cape. Istirahat dulu lah," rengek Sesil sembari menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya.

"Istirahat di sana aja sambil ngisi perut," balas Sela seraya menarik-narik tangan Sesil. "Siapa tau disana kita udah di tungguin Arya, Daru, sama siluman dugong," imbuhnya.

"Siluman dugong? Dia Cakra, Sel, Cakra. Bukan siluman dugong," kata Aleta, melarat ucapan Sela

"Bodo amat, mau namanya, Cakra kek, Bayu kek, Siliwangi kek. Gue enggak peduli, gue bakal tetep manggil dia siluman dugong," balas Sela santai.

"Terserah lo, Sel."

"Udah, Udah. Mending kita lari sekarang aja," lerai Sesil sambil menarik tangan Aleta dan Sela.

****

Ketiga cewek cantik tadi baru sampai di warung bang Dadang. Dan ya mereka sudah ditunggu oleh tiga cowo ganteng.

"Lama banget kalian bertiga," keluh Cakra yang sudah lelah menunggu ketiga cewek-cewek cantik itu.

"Bodo amat! yang penting dateng," balas Sela ketus.

Sela, Sesil, dan Aleta duduk di bangku yang sudah disediakan oleh ketiga cowo-cowo tampan itu.

"Hei, kok lama? Keringetan," ujar Daru.

Daru yang melihat keringat Aleta langsung mengambil beberapa tisyu, lalu mengelap kening Aleta yang sudah berkeringat.

"Gue aus," ujar Aleta pada calon tunangannya yang tampan itu.

"Sebentar, gue ambilin minum dulu," balas Daru sambil berdiri, kemudian berlari mengambilkan minum untuk Aleta.

"Daru, beliin gue sekalian!" teriak Sela.

"Beli sendiri!"

Arya langsung berdiri dan ingin menyusul Daru untuk mengambil minuman.

"Arya, kamu mau ke mana?" tanya Sesil sambil mengerutkan dahinya.

"Ambil minuman, buat kamu," jawab Arya. Setelah mengatakan itu, Arya langsung pergi mengambil minuman tanpa menunggu balasan dari Sesil.

"Gini amat nasib jomblo," gumam Sela. Sela berdiri ingin mengambil minuman untuk dirinya sendiri.

RATSELWhere stories live. Discover now