70 Kenapa? :(

2 2 0
                                    

Tak terasa hari berjalan begitu cepat. Sekarang sudah satu minggu mereka tinggal dan beraktivitas di negri orang. Pastinya dengan kejengkelan yang tak ada henti hentinya akibat maid yang susah diatur.

Kini Naura dan yang lainnya sudah bersiap untuk pulang. Bedanya hanya Naura dan arul yang pulang ke Indonesia sedangkan niko, nisa dan yang lainnya pergi ke Singapura.

Bertemu hanya sekedar acara dan berpisah karna bisnis. Naura heran, harta keluarganya sudah banyak dan mencukupi. Perusahaan sudah di handel orang orang hebat tapi mengapa orang tuanya tidak ada waktu untuk bersama?

Hampir bertahun-tahun Naura hidup tanpa adanya kasih sayang orang tua. Sejak kecil Naura selalu didik untuk menjadi anak yang mandiri. Itu dimulai ketika ia berumur delapan tahun.

Sehebat apapun orang tua dalam soal bisnis akan kalah hebat dengan orang tua yang selalu ada disamping anaknya.

Apa yang Naura mau pasti selalu dituruti. Mulai dari ruang musik, mobil, handphone, baju bagus, tas mahal dan rumah mewah sesuai kriterianya sendiri. Naura akui mendapatkan semua itu harus dengan kerja keras.

Tapi apakah orang tuanya tidak rindu kepada anaknya?

Naura menengokan kepalanya untuk melihat pemandangan senja diatas awan. Sesekali ia tersenyum iri kepada burung-burung yang terbang bersamaan.

Sekarang orang yang selalu ada disisinya telah menjadi milik orang lain. Tak ada lagi orang yang memeluknya disaat mama papa tengah pergi. Mengikhlaskan, kata yang sangat mudah diucapkan tapi susah untuk dilupakan.

Seminggu kemarin Naura memang bertemu dengan kakanya, tapi Naura merasakan ada yang berbeda. Niko lebih menyayangi tunangannya daripada dirinya. padahal dulu niko pernah janji akan selalu ada disaat Naura sedang sedih.

Kemana janji itu sekarang?

Kenapa semua keluarganya tidak ada yang pernah mengerti tentang perasaannya? Padahal mereka tau apa yang Naura inginkan.

Naura seperti hidup diatas kapas.

Huft...

Nyatanya diri sendiri adalah orang terbaik sekaligus terhebat karna telah memendam beribu ribu kekesalan lalu memaafkannya begitu saja.

"Pemberhentian pertama untuk Amerika menuju Indonesia"

"Rul, bangun" Ucap Naura menggoyang goyangkan tubuh arul pelan.

Arul membuka matanya perlahan. Ternyata hari sudah malam berarti mereka akan sampai ke Indonesia pagi pagi. Dia sudah mengikuti cara Naura kemarin and.. Yaa caranya berhasil.

"Ayo turun"

Mereka berdua turun dan langsung naik ke pesawat penerbangan berikutnya. Udara disini sangat dingin ditambah didalam pesawat memakai ac. Pesawat ini adalah pesawat pribadi keluarga Naura. Jadi jika ingin kemana mana tidak ada penumpang lain.

"Kamu nggak tidur? Nanti di Indonesia kamu harus udah seger lho"

"Aku belum ngantuk"

Arul yang merasa Naura ada masalah langsung saja ia memeluknya. Entahlah mengapa akhir akhir ini ia sering merasakan khawatir berlebihan ketika melihat Naura sedang murung.

"Apasih hahaha ga gitu juga caranyaa" Ucap Naura menggelitik perut Arul agar melepaskan pelukannya.

Ditengah tengah candaan tiba-tiba handphone Arul berbunyi. Tapi setelah dilihat, itu adalah nomor asing. bukan dari Amrik ataupun Indonesia melainkan nomor dari Rusia.

"Angkat aja, siapa tau penting" Arul mengangguk kemudian dengan ragu ia mengangkat telfonnya.

"Hallo tuan kami dari pihak rumah sakit rusia, apakah benar ini nomor atas nama nazhrul?"

ℂ𝕀ℕ𝕋𝔸 𝕀𝕋𝕌 ℝ𝕌𝕄𝕀𝕋 Where stories live. Discover now