64 Salahkah?

7 3 1
                                    

Masih dihari dan di pelajaran yang sama. Kini semuanya sudah berkumpul untuk mengikuti eskul. Disini sangat ramai karna semua murid sedang mengikuti eskul nya masing masing.

Sejujurnya Naura lebih suka seni dan musik. Tapi karna tak ada teman yasudahlah.

Temen Naura banyak cuma Naura ga srek aja gitu ngobrol sama mereka.

"Disini ada yang tidak bisa split?" Tanya yugi mewakili kenzi yang masih encok.

"Coba dari sini, split bisa nggak?"

Dari barisan paling pertama hingga terakhir ternyata banyak yang tidak bisa split. Termasuk arul riko dan rasya. Bisa dilihat dari mimik muka yang tidak bisa split seperti menahan rasa takut ketika kenzi mendekati mereka satu persatu.

"Kalian berdua kenapa diam? Bantuin juga lah"

Yugi dan Naura berlari kecil menuju orang yang akan disiksa secara estetik. Beda dengan yugi yang mengambil orang paling depan. Naura malah menghampiri rasya.

Buat makin panas aja.

"Coba split"

"Yakan ga bisa"

"Sebisanya aja udah buru! Jangan liat kanan kiri loo" Ucap Naura mengarahkan kedua kakinya untuk menunjang kaki rasya. Sedangkan Kedua tangannya berada dipundak rasya untuk mendorongnya kebawah.

"Kalau sakit bilang, tapi jangan dilemesin kakinya kalau gamau makin sakit"

Baru saja Naura mendorongnya sedikit rasya sudah meringis kesakitan. Disini bisa Naura tebak kalau rasya jarang nge-gym. Tapi dia berotot huhuhu.

"Naa sakit~"

"Mau sama kenzi apa sama yugi?" Tanya Naura menengokan kepala rasya untuk melihat bagaimana cara keduanya menyiksa satu per satu dengan kejam.

"Ish, boleh skip aja ga sih!?"

"Now, buruan!"

Dengan terpaksa rasya kembali dengan posisi semula. Sedikit bersyukur karna Naura melakukannya secara perlahan tapi pasti. Tapi yaaa yang namanya digrtak secara paksa tetap saja rasanya sakit.

Pengalaman dong huhuhu

"Sekarang lari keliling lapangan nyusul mereka" Ucap Naura seraya menarik rasya untuk berdiri.

"Ish naa~ sakit woyy"

"Kalau mau nangis nangis aja gapapa gaada yang larang, tapi sekarang lu harus lari biar urat kaki lu bisa nyesuain diri, daripada lumpuh kan susah jadinya" 

"Iyaa iyahh"

Naura tersenyum melihat rasya lari. Sekarang ia harus cari mangsa baru. Siapa ya? Lisya?. Naura menoleh kebelakang mencari orangnya. Mungkin hari ini ia sedang beruntung.

Ia melihat lisya yang ketakutan berdiri di barisan paling depan samping yugi. Pasti bakal seru ini.

Lumayanlah itung itung gantiin cutter yang ga kepake.

"Eyyoww! Ekhm!..." Sapa Naura menepuk pundak alisya.

'Mampus'-yugi

"Yug, ini gua okay"

"Silahkan ini juga masih banyak" Ucap yugi memundurkan dirinya kebelakang. Ia ingin menyaksikan bagaimana Naura menyiksa musuhnya.

"PAK! GABISA SAMA BAPAK AJA GITU!?"

"SAMA MEREKA SAMA AJA!"

"Yugg.... Sama kamu aja yahh please 🥺" Ucap lisya menarik narik tangan yugi untuk membantunya.

ℂ𝕀ℕ𝕋𝔸 𝕀𝕋𝕌 ℝ𝕌𝕄𝕀𝕋 Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu