68 Berharga

6 3 0
                                    

3 bulan kemudian.

Naura seneng bukan main. Sekarang semua keluarga plus besan besannya lagi pada kumpul. Dari tadi dia gak mau lepas dari kakaknya. Niko juga sama gak mau jauh jauh sama adeknya.

Udah tiga bulan gak ketemu. Pas ketemu udah kaya gembok sama kunci. Sendal jepit deh biar lebih afdol.

Naura sempet kesel karna acara tunangan kakanya dia ga diajak. Dia juga belum restuin hubungan kakanya sama nenek lampir.

"Nauraaa! Nikooo! Makan dulu!" Teriak mama dari dapur.

"Iya ma!" Jawab keduanya kompak.

Karna meja makan hanya ada empat bangku. Mereka semua memutuskan untuk makan dilantai. Adil bukan?

"Ini siapa jeng?" Tanya mama nisa menunjuk Naura. Panik gitu ya calon suami anaknya di glantungin sama perempuan lain.

Naura yang udah sewot alias ga suka sama keluarga mereka mencoba untuk mengekspresikan mimik wajahnya. Harus tetap sopan biar ga diomelin papa.

"Naura tante... adiknya Kak Niko" Ucap Naura tersenyum manis tanpa ada niatan untuk menjabat tangan perempuan paruh baya didepannya ini.

Lagi makan.

"Oalah saya kira dia anaknya jeng santy hahaha, mukanya mirip"

"Hahahaha bisa aja jeng, anak saya cuma itu bujang satu" Ucap mama Arul menunjuk anaknya menggunakan gustur wajah.

"Oh iya, satu minggu lagi kaka saya ulang tahun, dia mau liat calon dari keponakannya, nanti kalian semua ikut yah ke Amerika"

Naura dan niko langsung tersenyum bahagia. Akhirnya setelah lima tahun mereka bisa ketemu lagi dengan paman jeffri. Akhh sepulang dari Amerika mereka pasti akan mendapatkan uang satu koper.

Orang holkay pertama sedunia gitu lho. anti gocengan langsung gepokan huhuhu.

"Soal biaya nanti saya yang tanggung"

"Kaka? Jauh banget di amrik" Ucap papa Arul. Dia belum tau jelas tentang keluarga Naura. Setau dia dari kecil papa Naura tidak punya kaka.

"Iya hoo, kaka saya, dia dari kecil emang tinggal di Amerika sama alm ayah"

"Siapa?"

"Itu omm... Yang punya hutan Amazon" Ucap niko menjawab pertanyaan calmernya. Gak enak kalau langsung sebut nama. Nanti dikira sombong.

"Hutan amazon? Itu pah! Siapa!? Orang holkay no satu didunia" -Afnisa

Semua orang cengo "Beneran!? Astagaa saya baru tau!" Ucap papa Arul tak percaya.

"Ahaha, jadi dua hari lagi kita berangkat, sekarang kamu Naura Arul mandi, kalian harus ke kampus, kampusnya sudah jadi"

"Bentar om masih makan"

Om arsyan mengangguk.

"Kami ada acara jadi kami tidak ikut yah"

"Loh ko gitu jeng? Ayo dong kita liat bareng bareng"

"Kapan kapan aja mom... Ada clean yang harus kita urus"

"Ohh, nisa kamu ikut yah?"

Nisa menggeleng sopan.
Beruntung banget dia dapet calmer kaya dia. Udah baik perhatian pula. Ee tapi emang mamanya aja si yang kepingin cepat cepat punya cucu.

"Naura mandi dulu pah, om.. Tante.."

"Iya sayang" Jawab mereka ber enam kompak.

"Arul juga"

ℂ𝕀ℕ𝕋𝔸 𝕀𝕋𝕌 ℝ𝕌𝕄𝕀𝕋 Where stories live. Discover now