61 Mengikhlaskanmu~

9 3 5
                                    

"Rull" Sapa Naura memeriksa setiap ruangan tapi nihil. Arul tak ada.

Belum pulang :)
Padahal udah jam delapan.

"Kak" Ucap Naura membuka kamar niko. Ternyata dia lagi tidur.

Naura berjalan mendekat untuk membenarkan posisi tidur kakanya. Tapi saat ia ingin menyelimuti kakanya. Tangannya ditarik sehingga jatuh kepelukan kakanya.

"Ih! Mesum!"ucap Naura memukuli sekaligus mencubit perut kakanya.

"Ah aw aw! Iya iya maaf hehe" Ucap niko sambil bangun dari tidurnya. Tadi dia lagi chattingan terus denger suara adeknya pulang. Karna takut ketahuan makanya dia pura pura tidur.

Naura menatap kakanya. Ganteng ih.

"Kenapa? Ganteng ya?"

"Dih, besok aku mau ke London nge beresin barang barang aku dulu, pulangnya aku mau ke Singapura ngeliat papa mama, kaka mau ikut nggak?" Tanya Naura duduk di tepi ranjang samping kakanya.

"Kaka belum ngurus visa, uangnya juga belum minta ke papa, nanti mungkin kaka nyusul, kamu mau ke London dulu kan?"

"Iyahh"

"Yaudah nanti kaka nyusul kalau kamu mau ke Singapura"

Mau keluar negri udah kaya jalan dari sini kewarung anjir T-T

"Kaka mau ngomong, tapi kamu janji jangan marah"

Naura menengok "apa?" Tanyanya dalam mode serius. Ga biasanya niko bilang kayak gini.

"Kaka punya pacar... "

"....."

"Jangan marah" Ucap niko memeluk adiknya dari samping. Sebenernya ia sudah berbohong selama satu minggu ini. Dia takut adiknya marah dan ga Terima kayak dulu.

"Oh... Sama siapa? Pulang dari Singapura kenalin sama aku yaa"

Niko menengok tidak percaya. Demi apah direstuin!? "Seriyuus? Oke! Kamu pulang dari Singapura kaka kenalin!" Ucap niko langsung mengecup sayang adiknya.

Jarang jarang mereka deket kayak gini.

"Kalau gitu aku kekamar dulu ya mau beres beres"

Niko mengangguk kemudian kembali melanjutkan acara chatingannya yang sempat tertunda.

Sementara itu dibalkon kamarnya Naura termenung menatap langit malam. Sejujurnya Naura belum ikhlas jika kakanya memiliki seorang kekasih.

Tapii ia tidak boleh egois bukan? Ia saja boleh memiliki komitmen masa kakanya tidak?. Mungkin ini saatnya untuk mengikhlaskan kakanya untuk orang lain.

Ia harus siap orang yang paling ia sayangi membagi kasih sayangnya dengan orang lain.

Mulai hari ini dan seterusnya.

Entahlah akan jadi apa kesehariannya nanti.

Ting

Naura melirik kearah handphone nya dia kira itu arul ternyata bukan.

Rasya

Turun gua bawain makanan nih
20.11

Woahh... Tumbenan amat wkwk
20.11

Iyaa ini disuruh mamanya teo, gua tunggu di lobby okey
20.12

Oke, tunggu sebentar
20.12
Read

Naura buru buru turun kebawah. Kebetulan dia lagi males masak. Mau cari diluar tapi males jalan.

ℂ𝕀ℕ𝕋𝔸 𝕀𝕋𝕌 ℝ𝕌𝕄𝕀𝕋 Kde žijí příběhy. Začni objevovat