59 Cooking

3 3 0
                                    

Hari ini adalah hari masak memasak. Tapi rasya tak pernah bisa diajak diskusi. Bahkan kemarin Naura mengajaknya bertemu ia tidak bisa.

Ingin rasanya Naura mengomeli ines karna hal ini.

"Rasya!!" Habis sudah kesabaran Naura. Berkali-kali ia menyebut nama nya tapi tidak dinotice.

"Udah ya yankk!"

"Tapi nanti an-"

"Iya nanti aku anterin"

Demikian rasya langsung berlari menuju mejanya. Ia merasa tidak bertanggung jawab atas praktek nya ini.

"Maaf maaf maaff banget!"

"It's okay, praktek dimulai delapan menit lagi, soal adonan sama apa yang bakal gua buat itu urusan gua, kalau lu! Lu ambil peralatannya, tau ga apa aja?" Tanya Naura penuh harap. Please ia ingin nilainya naik.

"Iyaa dari malem gua udah pikirin sama diajarin, pasti lu kasih gua di peralatan"

"Tapi gimana kalau semisalnya lu lari kesono sendiri kalo gak lu di bahan bahan gua yang di peralatan?" Tanya Naura menyekak rasya. Huh ingin rasanya ia membanting rasya karna ini.

"Maaf"

"Lu gak salah gua cuma ngomong, ayo semangat! Jangan kecewain gua oke!" Ucap Naura mengelus bahu rasya memberi semangat.

Rasya mengangguk mengiyakan "Believe me!"

"Jangan lupa ukuran kuenya itu seloyang kue pada umumnya lah, buat cream lu ambil takkaran apa aja, kertas kue juga jangan lupa, kalau lu kesusahan cari aja yang gampang dulu"

Rasya lagi lagi mengangguk. Ia membayangkan betapa indahnya hidup arul mempunyai pasangan yang tidak banyak menuntut.

"And, kalau ines minta salah satu barang karna dia ga kebagian lu jangan kasih, kita musuh disini"

"Okelah!"

"Jadi ya selamat pagi semuanya! Bagaimana? Sudah siap? Jika sudah ada peraturan baru yaitu mengambil masakan dengan waktu 150 detik harap mengambil barang barang sebutuhnya"

"Jangan panik syaa tenang aja" Ucap Naura menatap muka rasya yang tegang. Rasya mengangguk kembali untuk mengiyakan.

"Waktu dihitung mundur dari"

"Tiga"

"Jangan lupa berdoa"

"Dua"

"Semoga berhasil"

"Satu"

"Gua percaya sama lo"

Nettt!!

Semua murid berlarian terburu buru yang lain lari Naura jalan. Bahkan ia sempat ditegur karna yang lain sudah mengambil Naura masih jalan.

Naura mengambil keranjang disamping kemudian berjalan perlahan tapi pasti. Mengambil tepung. Terigu. Telur. Susu. Minyak. Mentega. Gula. Gula halus. Pewangi. Daun mint. Blueberry.

Sesekali Naura melirik ke rasya yang tengah serius memasukkan barang barang ke keranjang.

Tapi saat ingin mengambil meses ada orang juga yang ingin mengambilnya. Saat menengok sudah bisa ditebak itu siapa.

"Oh... Buat kamu aja"

"Engga buat kamu aja"

"Gausah ribet buang buang waktu" Ucap Naura pergi begitu saja. Sudah bisa Naura tebak apa rencananya.

Licik kali bund.

Karna sudah selesai dengan bahan bahan. Naura berjalan menuju rasya untuk membantunya.

ℂ𝕀ℕ𝕋𝔸 𝕀𝕋𝕌 ℝ𝕌𝕄𝕀𝕋 Where stories live. Discover now