55 Nyaman

11 3 0
                                    

Hari pertama

"Ishh bukan gituu! Dari yang gampang dulu deh pangkat dua sama dengan berapa?" Tanya vino menatap Naura serius.

Kemarin Naura lupa siapa dia dan siapa teman temannya. Jadi semuanya berencana untuk membantu Naura mengingat kembali masa lalunya.

"Pangkat itu apa?"

"Pangkat itu kutip dua diatas kiri angka"

"Ooh.. Terus gimana?"

Vino tepok jidat. "Misalkan, hasil dari empat pangkat dua adalah, jadi lu jawabnya empat dikali dua, paham gak?"

Naura menggeleng.

Angka empat saja ia tidak tau bentuknya seperti apa.

"Haishh, satu tambah satu berapa?" Vino mengacungkan dua jari telunjuknya kedepan bermaksud untuk mempermudah Naura menghitung.

"Gimana cara ngitungnya?"

"Oke oke! Habis satu terus angka berapa?"

"Tujuh?"

Huftt...

Sabar sabar 😌

"Ini angka satu, ini dua, ini tiga, ini empat, ini lima, ini enam, ini tujuh, ini delapan, ini sembilan, ini sepuluh, coba ulangin" Ucap Vino dengan tangan yang masih mengacung kedepan. Tapi Naura gabisa jawab.

Mana bisa hapalin sesuatu hanya dengan satu kali ulangan?.

"Coba, apa yang kamu bisa?"

Naura menggeleng.

"Hikss"

"I ko nanges?! Astaga maaf iya maaf aku ga bermaksud buat bentak kamu, maafin aku yaa" Ucap Vino sambil memeluk serta menghapus air mata Naura. Ia harus benar-benar sabar menghadapinya.

Hm...

Buat Yang lewat perpus jadi panas liatnya.

"Belajar lagi yuk" Vino melepaskan pelukannya karna Naura sudah tidak menangis. Kasian tunangannya.

"Sekarang kita belajar baca okey" Naura mengangguk. Ia tidak bisa menangis terus menerus. "Anak pintar"

"Ini kamu afalin terus nanti kita mengeja kalau udah apal"

"Yang pertama ini huruf A, coba kamu apalin terus tulis dibuku, yang bagus yah aku mau liat"

"Oke kamu jangan liat!" Ucap Naura. Vino mengikutinya ia membalikkan badan menghadap kedepan membelakangi Naura.

Ia sudah tau bagaimana caranya untuk membuat Naura tidak menangis.

"Udah belum?"

"Udah! Coba sini"

Vino membalikkan badannya "woahh! Bagus, coba ini dibaca apa?"

"A kan?"

"Betul!! Sekarang huruf ini namanya B kamu salin terus apalin kayak tadi, liat jangan nih?"

"Gausah nanti kamu capek, liatin aja"

Naura lagi keadaan kayak gini masih bisa ngertiin orang lho.

"Namanya siapa? Masa panggilnya kamu?" Tanya Naura sambil mengulurkan tangannya.

"Vino arvian panggil aja Vino, kalau kamu?"

"Vino? Akh aku Naura" Naura tersenyum kemudian melanjutkan kembali acara menulis dan menghafalnya.

"Senyum lagi coba aku mau liat?"

ℂ𝕀ℕ𝕋𝔸 𝕀𝕋𝕌 ℝ𝕌𝕄𝕀𝕋 Where stories live. Discover now