49 Teo

6 3 0
                                    

Setelah insiden kemarin Naura dibuat uring uringan. Ternyata bapak bapak misterius itu adalah orang yang telah membunuh kakenya.

Walaupun kejadiannya sudah tiga hari yang lalu tapi tetap saja membuat hari harinya jelek. Serba marah marah. Sewotan. Dan lain lain lah.

Dia saja tidak perduli dengan juara karate nya yang menempati posisi nomor dua. Niko sama arul aja tidak berani untuk mendekati Naura.

Seperti sekarang Naura sedang ngomel ngomel karna mati lampu. Dia lagi sampoan terus air shower nya mati ditambah dia ada kelas pagi yang nambah bikin sewot.

"Udah dek jangan marah marah mulu, pake air aqua ni" Niko menyodorkan dua botol aqua besar kepada Naura dan langsung diambil dengan kasar.

"Kalau sampe siang ini lampu belum nyala gua tabok pln nya" Celoteh Naura sambil pergi kembali kekamar mandi.

Niko sama arul cuma bisa nyebut.

"Dia lagi pms kali ya bang?"

"Iya kayaknya itu sampe galak banget"

"Ko gua jadi takut gitu lho"

"Kalo dia lagi masak kita jangan ngobrol nanti pisaunya melayang" Arul terkekeh mendengarnya.

"JANGAN NGOMONGIN DIBELAKANG DONG!" Teriak Naura dari dalam kamar mandi. Kuping dia denger lho.

Niko dan arul tidak berani menjawab dan langsung pergi mengurusi kegiatannya masing-masing.

Takut nambah panjang urusannya.

Selesai mandi Naura bergegas untuk pergi kekampus. Sialnya arul lupa dimana terakhir dia naro kunci mobil.

Bikin Naura makin sewot.

"Jangan ngomel ngomel mulu mending bantu cari"

"Naek taxi aja lah" Ucap Naura sebelum benar benar pergi.

Arul sama niko ga bisa ngebayangin gimana nasib supir taxi nya.

"Sabar harus sabar"

"Merinding hih"

Sesampainya mobil taxi di kampus bersamaan dengan mobil arul yang baru datang Naura langsung masuk kedalam dan menghiraukan ajakan arul untuk jalan bergandengan.

"Napa lu? Serem bener auranya" Tanya anya yang merasa Naura sedang mode sensitif. Dia suka sifat Naura seperti ini.

Menantang.

Lagi lagi Naura menghiraukan tanyaan anya. Tapi anya yang suka dengan keadaan ini langsung saja ia menarik rambut Naura untuk kembali lagi ke posisi semula.

"Apasi!? Gausah tarik tarik deh!"

"Lu kenapa?" Tanya anya melepaskan tangannya dari rambut Naura.

"Gapapa" Ucap Naura melanjutkan jalannya menuju ruang kelas.

Tapi yang namanya orang nekat anya narik lagi rambut ikal Naura dengan keras. Naura yang sudah habis kesabaran langsung saja ia membanting Anya sampai terjungkal didepan banyak orang.

Anya juga gakalah licik saat Naura membanting tubuhnya Anya langsung menyelengkat kaki Naura sehingga mereka semua sama sama terjatuh.

"Mau lo apasih!? Gua udah bilang gapapa kepoan banget"

"Kan gua cuma mau tau kenapa si sewotan banget"

"Yaudah" Naura hendak pergi lagi tapi anya menarik rambutnya kembali. Naura yang sudah kehabisan kesabaran langsung menjenggut balik rambut anya.

ℂ𝕀ℕ𝕋𝔸 𝕀𝕋𝕌 ℝ𝕌𝕄𝕀𝕋 Where stories live. Discover now