Extra Part (2) ✔️

53.9K 2.5K 304
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

☘️☘️☘️

Track List awal ga ada, tapi ada lagu dibawah, yuk baca part terakhir dari cerita Kalaya.

"Felix! Balikin ih!" Teriak Hanna menggelegar di mansion pagi hari.

"Ga mau! Kakak beliin dulu boba! Kemarin janji-janji mulu. Keluar sama kak Axel cuma pacaran doang, pesanan orang ga dibeliin." Ucap Felix membawa lari dompet pink kecil kepunyaan Hanna.

"Yaampun ni bocah, iya ntar gue beliin, ini masih pagi bego. Yang ada sakit tuh perut pagi-pagi minum dingin." Ucap Hanna kesal terhadap adik satu-satunya dan merampas kembali dompetnya yang diambil Felix.

Max yang saat ini sedang ngopi di ruang tamu hanya menggelengkan kepala, melihat kedua anaknya yang sudah dewasa, tapi masih saja suka bertengkar dan saling manja.

Kehidupan sudah kembali seperti semula, walau pada awalnya Felix sempat mengurung diri dan ketahuan melamun sendiri di taman belakang.

Felix bahkan mengakui kepada Max ia tidak mempunyai niat untuk sekolah lagi sejak kehilangan Aya.

Tentu hal ini membuat Max marah, sekolah bukan hal menjaga seseorang seperti yang Felix lakukan selama ini, melainkan sekolah untuk menuntut ilmu.

Max memang terlahir dari keluarga yang kaya, dan mampu mempunyai perusahaan yang ia bangun sendiri dari nol. Sehingga dulunya ia bisa menyembunyikan identitas Aya dari publik saat ia masih bayi.

Tapi, tentunya perusahaan tersebut harus mempunyai penerusnya. Itulah sebabnya Max memarahi Felix yang berakal pendek waktu ia tidak ingin sekolah dan suka melamun sendiri.

Memang benar berat rasanya diawal menjalani hidup dengan perasaan kehilangan, namun jika selalu dibawa berlarut-larut, akan berujung negatif juga bagi diri sendiri.

Hingga saat ini Felix telah berhasil meraih gelar sarjana nya dengan sangat cepat dan cumlaude. Suatu penghargaan tertinggi yang ia berikan kepada Max.

Dengan begitu, Felix bisa memulai karir kerjanya bersama-sama dengan Max membangun perusahaan mereka hingga besar suatu hari nanti.

Sedangkan anak perempuannya, Hanna telah berpacaran dengan Axel selama lebih dari 2 tahun. Sejak kematian adik Axel, Hanna selalu berusaha menghiburnya dan bisa dikatakan mereka akhirnya dekat dan menjalin hubungan.

Setidaknya dengan begitu, kehadiran Hanna mampu menjadi penghibur dan peliour lara juga bagi Lia dan Lana yang kehilangan anak perempuan mereka.

Max menyesap kopi nya yang masih panas, dengan asap yang mengepul keatas, mencium aroma kopi yang sangat enak di pagi ini.

Hatinya kian hari kian rindu akan sosok Andromeda dan anaknya Kalaya. Tidak ada niatan Max untuk menikah, biarlah ia hidup seperti ini, toh anak-anaknya juga ada mengisi kebahagiaannya dengan bertengkar setiap hari.

☘️☘️☘️

Bagas bangun dengan keadaan berpeluh dan nafas terengah-engah.

Bagas memejamkan matanya dan mengatur nafasnya yang masih terasa sesak.

Ia memimpikan Aya. Lagi.

Didalam mimpi itu, Aya tersenyum bahagia memakai gaun putih se lutut yang sangat cantik dan anggun.

Mimpi sederhana dan juga tidak lama. Seolah Aya mendatangi Bagas sebentar dalam mimpi, memperingatkan agar Bagas tidak melupakannya.

Kalaya [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz