Abang Farel ✔️

41.4K 3.3K 53
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

☘️☘️☘️

Track List Kalaya :
Arsy ft Brisia Jodie - Rindu Dalam Hati

Aya mendudukkan pantatnya di kasur empuk yang sangat tinggi dari lantai ini. Aya memperhatikan sekelilingnya, wahh sangat mewah dan bersih. Rasanya seperti mimpi Aya bisa tidur di kamar yang berbau strawberry vanilla ini.

Aya tak lupa bersyukur bahwa Tuhan yang telah memutarbalikkan keadaannya. Walau sedikit merasa tidak enak karena Aya terlalu overthinking memikirkan posisinya sebagai benalu dalam keluarga ini.

Tapi Mamah nya sudah berkali-kali menangkal dan bilang untuk jangan terlalu berfikir demikian. Aya pun tau, karena kalau ia terlalu merendahkan dirinya sendiri, nanti orang lain akan eneg dan tidak suka dengannya.

Ya sudah, Aya akan membiasakan dirinya. Aya menidurkan kepala di bantal empuk itu. Ah, sangat nyaman rasanya. Membuat Aya sedikit mengantuk.

Mungkin karena kelelahan kali ya? Masalahnya, Aya selama ini jarang sekali tidur siang, biasanya jika ia sangat lelah, tapi jika tidak, ya Aya tidak akan tidur siang sampai malam datang.

Dan Aya baru ingat, jika ia membawa diam-diam temannya, obat tidur. Aya mengambil tas dan mengeluarkan botol kecil dalam tas yang telah diletakkan maid didalam kamarnya.

Mamah dan Papah nya memang melarang untuk membawa baju dan barang-barang pribadi nya yang lain.

"Ribet sayang, lagian Mamah udah beliin semua barang dan kebutuhan Aya kok. Nanti tinggal minta tolong ke maid beliin kalo masih ada yang kurang ya sayang ya."
Begitu kata Mamah nya, Lia.

"Huffft."

Aya hanya menghembuskan nafas panjangnya. Memang kedua orangtua nya ini sedikit berlebihan, tapi ya mau gimana lagi.

Tadi saja, jika Aya tidak membawa tas sekolah nya, mungkin Aya tidak bisa membawa temannya itu. Walaupun Papah nya bilang nanti dibelikan tas sekolah baru, Aya beralasan Aya perlu bawa untuk menampung buku-buku sekolahnya.

Papah nya tidak mungkin menolak bukan? Karena buku catatan sekolah pribadi, tidak akan bisa dibeli dimanapun. Jadi, Aya menyelipkan obat tidur didalamnya.

"Kamu tuh berguna banget nantinya, saat Aya susah tidur. Aya tidak mungkin akan merepotkan orang lain jika kesulitan tidur." Aya berbicara pada temannya itu dan tersenyum tertawa kecil. Lalu meletakkannya dalam laci nakas sebelah ranjang tidurnya.

Mata Aya sedikit berat, jadi Aya memutuskan untuk tidur sebentar. Semoga nanti ia bangun dengan sendirinya, tanpa harus merepotkan orang lain untuk membangunkannya.

Aya tertidur dengan damai di dalam bongkahan selimut putih pink itu.

Di dapur mansion

Farel pulang dari sekolahnya dengan keringat yang tercetak di baju basketnya. Dengan tangan kiri yang menenteng baju putih sekolah, dan masih tetap memakai celana abu-abu khas SMA.

"Mamaaahhhh!!!!" Farel berteriak didapur memanggil Lia.

Tak lama Lia datang memberikan cubitan di lengan kanan Farel.

Kalaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang