Lets Party!! ✔️

33.4K 2.3K 49
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

☘️☘️☘️

Track List Kalaya :
Taeyeon - Fine

"Guys, gue mo nanya." Itu adalah suara Nada. Keempat gadis cantik itu sedang duduk dengan bosan di perpustakaan. Berpura-pura membaca padahal aslinya bergosip.

Seharusnya sekarang mereka menikmati jamkos, lagi. Lumayan, jamkos adalah waktu terbaik untuk berghibah ria, untuk tiduran, untuk jajan ke kantin, atau bikin ulah di dalam kelas dengan membuat konser mini diatas meja.

Tapi tidak dengan kelas Aya kali ini. Mendadak wali kelas mereka menggantikan jamkos, dengan menyuruh anak-anak untuk pergi ke perpustakaan.

Masalahnya disini bukan ke perpustakaan nya itu, tapi ngapain di perpustakaan? Mila, sang wali kelas hanya menyuruh mereka untuk membaca dan menghabiskan waktu di perpustakaan.

Whatttt?! Ayolah, Nada dan Felin bukan tipe yang bisa diem adem ayem duduk dan membaca di perpustakaan yang sunyi. Bahkan pantat mereka sangat gatal untuk berjalan kesana kemari, mulut mereka juga rasanya tidak bisa dikunci untuk tidak bergosip.

Berkali-kali mereka berempat ditegur oleh pengurus perpus, karena mereka super berisik. U know lah bagaimana perpus itu sunyi seperti kuburan.

Nada dan Felin bahkan menyalahkan wali kelas mereka. Toh ngapain harus ke perpustakaan jika bisa di kelas menghabiskan waktu jamkos. Sangat membosankan hidup sebagai anak kutu buku, gerutu mereka berdua.

Farah dan Aya hanya tertawa pelan tanpa menimbulkan keributan. Mereka berdua sudah hafal dan maklum dengan tabiat Nada dan Felin. Mereka seumpama moodbooster dalam circle pertemanan mereka.

"What? Lo mau nanya apaan Nad?" Jawab Felin yang masih fokus membuat tato dari pulpen di tangan Farah. Tadi ia memaksa Farah, karena ia sangat bosan dan harus mencari pelampiasan.

"Umur kita sekarang tuh, masih tergolong anak-anak apa udah remaja sih?" Pertanyaan Nada sangat membagongkan bagi Felin, Farah dan Aya sendiri.

"Ya remaja lah bego. Lo pikir kita masih bocah? Nonton xxx aja lo tiap hari. " Jawab Felin seraya menyentil kepala Nada dengan pulpen yang ada ditangannya.

"Iss bukan itu maksud gue goblok, gini nih, umur kita kan 16 tahunan yah, paling si Farah yang udah masuk 17. Nah, kita udah legal belum sih buat masuk bar?" Nada menatap wajah teman-temannya.

Mereka berempat terdiam. Saling memandang. Aya pun hanya cengo dengan muka polosnya.

"Wait wait, lo kenapa mendadak gini sih Nad?" Farah, yang paling waras dan dewasa diantara mereka langsung mendadak serius menanggapi Nada.

"Jangan bilang lo mau ke bar? Atau mungkin lo simpenan om-om Nad? Kapan lo open BO? Yaampun Nada, duit orangtua lo yang kaya itu kurang?!!" Felin melotot kearah Nada dan langsung berprasangka.

"Anjing lo! Lo kira gue serendah itu? Biarpun orangtua gue jauh di luar negeri sono, duit gue ngalir kali. Ngapain gue open BO buat nambah uang jajan, yang ada gue tuh yang bayar si om-om yang kurang duit!" Nada sembarangan berbicara.

Kalaya [END]Where stories live. Discover now