Flashback (1) ✔️

39.4K 2.9K 15
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

☘️☘️☘️

Track List Kalaya :
Raisa - Terjebak Nostalgia

Berpelukan yang cukup lama dan erat. Membuat Lia tersadar bahwa mereka belum menjelaskan apa-apa kepada anak gadisnya ini.

Demi apapun, sekarang Lia sangat bahagia dan senang dengan kehadiran Aya. Walaupun Aya adalah anak dari seseorang yang pernah membuat keluarganya retak, tapi ketika Lia melihat Aya dan tau bagaimana kerasnya Aya menghadapi kehidupan, membuat kasih sayang Lia menguar begitu saja pada gadis kecil ini.

Memang selain hal itu, dari dulu Lia sangat menginginkan anak perempuan. Walaupun memang sampai detik ini tidak pernah kesampaian. Tapi Aya juga anak perempuannya bukan? Toh, Aya juga darah daging suaminya sendiri.

Lia menghapus ujung matanya yang berair.

"Aya sayang, jadi maksud kedatangan Tante dan Om Brian kesini, sebenernya mau ngomongin sesuatu sama kamu." Lia memulai pembicaraan, karena jika Brian yang menjelaskan, Lia khawatir Aya malah salah tangkap.

Bicara dari hati ke hati sesama perempuan memang sangat manjur biasanya.

Aya mendengarkan dengan baik, dan menatap lembut dengan polos ke arah Lia. Sedangkan Brian, juga tersenyum melihat anak gadisnya yang sudah menginjak masa remaja.

Lia menatap suaminya dan mengode sesuatu. Brian yang paham, lalu mengeluarkan map hijau dari tas kerjanya.

Lia membuka map tersebut dan terlihatlah sebuah kertas yang entah apa itu, Aya tidak mengerti.

"Jadi, sebelumnya Tante minta maaf sama Aya, kalau sedikit lancang pada saat di rumah sakit, waktu itu Tante kan meluk memeluk kamu, Tante mengambil rambut Aya beberapa helai." Jelas Lia menatap Aya yang masih bingung menatap kertas tersebut.

"Jadi ini adalah hasil tes DNA. Aya masih ingat kan, kenapa Tante menangis dan memeluk Aya, saat Tante tau Aya adalah anak dari Ana." Lanjut Lia.

"Ana? Ana siapa Tante?" Aya bertanya dengan wajah polos kepada Lia.

"Ana itu adalah panggilannya Andromeda. Ibu kandungnya Aya." Aya menatap nanar Lia saat ini. Bagaimana mungkin Tante Lia ini mengenali ibu kandungnya. Wajah Aya perlahan menjadi sendu dengan mata sedikit sayu dan menunduk.

"Boleh Om ceritakan tentang Ana? Dan kenapa Om dan Tante Lia bisa mengenal Ibunya Aya." Brian meminta izin kepada anaknya, karena nantinya cerita ini akan mempengaruhi emosional Aya.

Aya menatap Brian cukup lama dan tersenyum lembut.
"Iya Om, ceritain aja gapapa. Aya okey kok, justru Aya pengen tau juga tentang Ibu."

Brian mengangguk dan melihat langit-langit rumah Aya yang terlihat lapuk. Menerawang ke masa lalu. Ke masa mudanya yang pernah diisi oleh wanita cantik, pada saat itu.

Flashback on

"Hei, anda tidak apa-apa? Maaf, saya tidak sengaja." Brian, berbicara secara formal kepada perempuan cantik didepannya, yang tidak sengaja ia tabrak.

Kalaya [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin