Jujur ✔️

31.5K 2.7K 30
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

☘️☘️☘️

Track List Kalaya :
Melly Goeslow ft Baim - Catatanku

Farel terlihat mengacak rambutnya. Bagaimana mungkin adiknya hilang? Tadi ketika disekolah, yang ia dengar Aya meminta izin untuk pulang duluan, karena akan mengerjakan kerkom bersama teman-temannya.

Farel yang saat itu sedang bermain basket bersama Bagas CS, memgizinkan karena ia memang tau dan sudah dekat juga dengan Nada, Felin dan Farah.

Ketika maghrib ia pulang kerumah, adiknya masih belum pulang. Hingga setelah makan malam pun tidak ada. Vino dan Axel bahkan memarahi Sam, apakah tadi benar-benar sudah mengantarkan Aya ke mansion temannya.

Dengan kemarahan yang ada, Axel dan Vino langsung pergi ke mansion yang Farel tau Aya pergi mansion Nada. Namun Nihil.

Bahkan tidak ada seorang pun disana, kata abang sepupu nya itu. Dengan perasaan kalut, Papah dan Daddy nya langsung menghubungi suruhannya, dan melacak keberadaan ponsel Aya yang saat itu dalam keadaan data off.

Ditelfon tidak diangkat, di chat pun juga ceklis satu. Keadaan rumah panik. Deven yang baru pulang pun ikutan panik dan kacau. Belum lagi abang keduanya juga panik hingga langsung pulang dari rumah sakit.

Aya kamu kemana sih dek? Jangan pergi lagi please.

"Aya sedang berada di club malam xxxx" Ungkap Brian saat membaca chat dari seseorang. Mereka menyerngit pertanda bingung, nomor baru siapa ini? Dan tiba-tiba saja mengatakan posisi Aya.

Brian juga mencek pesan dari suruhannya dan benar, alamat yang sama dengan seseorang itu.

Wtf? Bagaimana bisa adiknya yang polos bisa sampai ke tempat terkutuk itu? Pikir Farel.

Dengan sangat cemas, Brian memberi tahu keadaan dan posisi anak bungsunya kepada Vino dan Axel. Lia dan Lana sudah lemas saling menguatkan dalam tangisan, bagaimana jika terjadi apa-apa kepada putri bungsunya?

Dan sampai sekarang, sudah menunjukkan pukul 11 malam lebih. Kedua abangnya juga belum pulang membawa sang adik.

Aahh. Farel semakin pusing memikirkan hal yang tidak-tidak.

Hingga.

Vino masuk kedalam mansion dengan Aya yang berada dalam gendongan nya. Dapat terlihat jelas bagaimana Vino sekarang stres dan cemas seraya memanggil Regan.

Vino berjalan cepat kearah kamar Aya. Wajah adiknya begitu pucat, memutih layaknya mayat tidak berdarah. Bibir adiknya berdarah, kepalanya membiru akibat benturan, dan juga tangan nya membeku mendingin.

Axel yang berada disebelahnya menggenggam tangan Aya dengan cemas, menghangatkan tangan Aya yang terasa dingin.

Regan yang dipanggil langsung berlari mengikuti para abangnya ke kamar si bungsu. Tak lupa ia menyuruh Farel untuk mengambil peralatan dokternya di kamar.

Regan memeriksa keadaan Aya, Vino sibuk menyelimuti dan membuka heels Aya, melihat dress yang sangat pendek itu mampu membuat Vino merasa gagal melindungi adiknya.

Kalaya [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora