Pulang & Sekolah!! ✔️

39K 2.9K 29
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

☘️☘️☘️

Track List Kalaya :
Judika - Putus atau Terus

Setelah berhari-hari di rumah sakit. Akhirnya Aya diperbolehkan pulang. Itupun dengan Aya memohon-mohon dengan sangat kepada Regan.

"Kak, Aya mau pulang, Aya kan udah gapapa. Aya udah bisa lari juga, nih liat ya, liat." Aya akan mempraktekkan larinya.

Tapi langsung di sambut pelukan oleh Axel. "Kenapa sih adek kakak lari-lari?" Axel mencium-cium pipi Aya dengan gemas.

"Itu, kak Regan belum izinin Aya pulang." Aya memasang wajah kesal campur sedihnya. Aya bosan ketika di rumah sakit, mana abang-abang nya sibuk dengan urusan masing-masing. Dan Aya juga sadar diri untuk tidak mengganggu mereka.

"Emang Aya udah sembuh?" Axel menatap wajah Aya.

"Udah dong, kan tadi Aya mau lari, tapi kak Axel hentiin." Ucap Aya sambil menunjuk dada Axel.

"Ya udah, kalo Aya mau pulang, janji dulu sama kakak, makannya yang teratur dan harus bisa jaga diri, jangan sampai kecelakaan atau sakit lagi okey? Kakak ga mau dek, ngeliat Aya terbaring lagi di rumah sakit. Udah cukup kakak aja yang kerja di rumah sakit ya?" Ucap Regan kali ini dengan panjang lebar, menatap manik mata Aya dengan dalam. Meyakinkan bahwa yang diucapkannya benar-benar serius.

Aya mengingat setiap perkataan Regan. Aya sendiri pun juga tidak ingin di opname lama-lama di rumah sakit.

"Siap bos, Aya bakal jaga diri. Aya juga ga mau nambah beban kak Regan. Kayak nya kakak lebih stres ngerawat Aya ketimbang pasien kakak yang lain." Ucap Aya yang diakhiri dengan cengiran lebar.

"Yaiya lah sayang. Malah ni dokter bisa ga tidur cuma untuk ngecek keadaan Aya malem-malem." Ucap Axel.

Aya tergugu mendengarkannya, langsung saja Aya mendekap erat tubuh Regan. Sungguh Aya sangat menyayangi kakaknya ini, Aya tau akan sangat gila rasanya jika melihat keluarga sendiri yang menjadi pasiennya.

Aya juga bergantian memeluk Axel, walaupun baru kenal beberapa hari ini. Tapi perhatian dan kasih sayang yang Aya terima dari Axel sungguh besar.

Dan bukan hanya kedua kakak nya ini, Aya teramat menyayangi semua abang-abang nya, juga Mommy, Daddy, Mamah dan juga Papah nya.

Semoga Aya bisa merasakan kasih sayang ini dalam waktu yang cukup lama. Aya tau, akan ada badai didepan mereka, tidak mungkin jalan hidup Aya akan selalu mulus.

Dan itu lah yang akan Aya hadapi dengan sabar, karena Aya yakin, badai pasti akan berlalu, entah itu cepat maupun lambat.

Malam ini, Mamah dan Mommy nya sangat sibuk. Sibuk membereskan pakaian dan barang-barang, karena besok pagi mereka akan pulang.

Aya duduk di sofa dengan benda pipih yang berada ditangan nya. Aya sedari tadi sibuk memainkan games cacing-cacingan. Terkadang ia kesal sendiri, marah-marah tidak jelas jika cacing yang ia rawat dengan sepenuh hati, malah menghantam cacing lain.

Deven bosan karena hp nya di cas, kata Mamah nya ga boleh main hp sambil di cas. Jadinya ia uring-uringan sekarang.

Deven pun duduk di sofa sebelah Aya, mengganggu adik kecilnya bermain games. Awalnya Deven hanya melihat saja bagaimana Aya bermain, lalu menggoyangkan tangan Aya sehingga cacing Aya pun mati dan dimakan cacing lainnya.

Kalaya [END]Where stories live. Discover now