30. Adios, le frère

1.1K 384 101
                                    

Saat menginjak lantai 12, tiba-tiba saja Jeno menghentikan pergerakannya.


"Hey, apa—"

"Ssst."

Semua tatapan mengarah pada sorotan lampu di tangan Jeno. Mereka menemukan kehadiran satu orang aneh yang terkulai lemas beberapa langkah di depan sana. Awalnya mereka mengira, ia sudah tidak bernyawa. Namun sayang, orang itu beralih membuka matanya dengan wajah yang terlalu pucat, persis dengan wujud monster vampir yang sebentar lagi akan berubah sepenuhnya.


"Tolong aku, aku tak ingin seperti ini."


Oh, tidak.


"Dia, dia saudaraku."







Satu-satunya lelaki Abraham yang tersisa reflek menoleh pada Grace, sebagai orang yang baru saja mengucapkan sebuah nama. "Shotaro."

Mereka sedikit termangu, menemukan fakta jika ada pukulan lain yang sedang menyambut.

"Shotaro." Ulang Grace. "Apa yang kau lakukan—" tanya gadis itu dengan nada lirih, berusaha menahan sakit di dadanya. Menyadari orang itu merupakan saudaranya, Grace merasa sangat terguncang karena kondisinya.


"Euna." Balas Shotaro dengan tertatih-tatih. "Syukurlah, kau masih ada. Tadi— aku terus mencarimu, dan— Liuyang."


Grace menutup mulutnya, menahan perih itu yang berhasil menembus dadanya.


"Euna, cari Liuyang. Pulanglah. Jaga dirimu— eum?"


"Taro—"


"Jangan mendekat, aku— aku berbahaya."


Air matanya semakin deras, merasakan bagaimana pelukannya terhalang meski sudah saling menatap.


"Pergi— lah, kumohon."


"Pulang, ya?"







Renjun meraih tangan Grace, memintanya untuk tetap bertahan meski terpaksa. "Tolong, lanjutkan langkahmu."


Manusia mana yang sanggup meninggalkan orang tersayangnya dengan keadaan seperti itu? Bahkan jika alasannya adalah untuk bertahan hidup, Grace sangat, sangat sulit merelakannya. Walau begitu, teman-temannya berusaha memintanya dengan lembut, beranjak dari sana dengan berat hati.

Saat tepat mereka berhadapan, Shotaro tersenyum ikhlas, sukses mengoyak batin saudarinya.

Belasan langkah mereka lakukan untuk menjauhi Shotaro, namun secara mendadak mereka kembali menemukan 'musuh' yang sedang bangkit dengan membelakangi mereka.


"Oh, bajingan."


Terlambat jika itu untuk memadamkan cahaya. Mahkluk tersebut sudah berbalik, siap menerkam para pemuda tersebut. Gerakan spontan Jeno menghantamnya dengan crutches membuat mahkluk tersebut mundur beberapa langkah, namun sayangnya tak begitu menguntungkan mereka.

"Bagaimana ini?" Tanya Chenle.


Mereka sudah tidak mungkin kembali.


Karena Shotaro juga berdiri dari posisinya.


"Ya Tuhan—"


"Menghindar!"

Renjun sontak meraih Grace untuk menjauhi Shotaro yang tiba-tiba saja melangkah. Mereka mengira, Shotaro sedang gencar menyerang mereka bersama dengan monster vampir yang lain. Tetapi itu merupakan dugaan yang salah besar.


[II] THE CLASS OF EVIL ✓Where stories live. Discover now