06. Sok bijak!

74 82 10
                                    

"Saat dikecewakan keadaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saat dikecewakan keadaan. Kita harus ingat, kita mungkin bisa berencana. Tapi hanya Tuhan yang menetapkan hasil akhirnya_"

Menatap ke depan dengan tenang. Semilir angin mulai menyapu wajah. Anak rambut sedikit berterbangan mengikuti hembusan angin. Suara ribut yang berada di ruang praktikum sedikit terendam jarak.

"Woi jangan ngelamun. Bisa-bisa sawan lagi," kata Raihan bersandar pada tiang di sebelah Ulya.

"Pergi sana lo biawak. Gue lagi nggak mood debat. Jauh-jauh!" balas Ulya terdengar lesu.

Raihan mendudukkan badannya menjadi jongkok. "Lo kenapa? Ada masalah?"

"Bukan urusan lo!"

"Udah nggak usah gengsi kali. Kitakan pren," Raihan mengakhiri perkataannya dengan senyum konyolnya.

Ulya menoleh ke samping menatap Raihan. "Friend, halu lo!"

"Khm, menusuk banget yah."

"Ih ngapain sih masih di sini. Pergi sana," usir Ulya kembali.

"Udah lah Ul, gue tahu lo itu lagi sedihkan? Lagi butuh temankan? Lah di sini ada gue yang siap mendengarkan keluh kesahmu yang menyakitkan."

Ulya terkekeh. "Lo?" Telujuknya menunjuk wajah Raihan. "Nggak-nggak. Heh biawak temannya buaya. Kalau sama gue nggak usah manis-manis kalau ngomong. Nggak mempan, ke cewek lain sana."

Raihan dengan sabar masih duduk menemani Ulya. "Atau jangan-jangan lo marah karena gue ledekin? Yah lo baperan Ul."

"Apaan sih," balas Ulya yang mulai kesal kembali.

"Begini ya Ul. Saat dikecewakan keadaan. Kita harus ingat, kita mungkin bisa berencana. Tapi hanya Tuhan yang menetapkan hasil akhirnya. Jadi lo jangan berkecil hati," nasihat Raihan.

"Idih, sok bijak lo," cibir Ulya diakhiri dengan senyum kecilnya. Ia malah merasa lucu jika Raihan sok bijak seperti ini. Yah aneh saja si tengil biawak tiba-tiba cosplay jadi guru bk.

"Cie! Terhibur yah? Udah bisa senyum nih?" Ejek Raihan menghancurkan moodnya lagi.

"Nggak, apaan sih!" balasnya jutek. Memang dasar yah biawak. Biawak tetap biawak. Dasar si tengil ngeselin.

"Gue tahu kok Ul. Gue itu emang lucu," pd Raihan.

Ulya menampakkan wajahnya yang ingin muntah. "Oke Han, kalau lo nggak mau pergi. Biar gue yang pergi." Ulya berdiri dari lantai, berjalan kesal memasuki ruang praktikum. Sedangkan Raihan malah tertawa melihat Ulya yang menurutnya kekanakan.

Dia #APHPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang