03. Pengganggu

92 84 8
                                    

"Selain perusak mood, dia itu pengganggu yang ulung"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selain perusak mood, dia itu pengganggu yang ulung"

Saat istirahat berlangsung, siswa-siswi SMK Negeri Nusantara terlihat bertebaran di penjuru sekolah. Dari ada yang di wc, kantin, gazebo, masih di kelas, dan lain sebagainya. Yang pasti mereka sedang melakukan kegiatannya masing-masing.

"Cobain deh, Bila bawa udang goreng tahu," kata Nabila sambil mendekatkan kotak bekalnya pada Ulya.

Ulya menatapnya berbinar. Seraya berkata,"Uwah, sebentar yah. Biar gue cicipin." Ia mengambilnya dengan tangan dan memakannya dengan ekspresi seakan sangat paham cita rasa.

"Lama lo," komentar Erina. Dia mendekatkan bekal Nabila, lalu mengambil di taruh kotak bekalnya. "Makasih Bil."

"Iya, sama-sama."

"Bil, rasanya perfecto delicioserevisiae alakazam." Ulya mengutarakan dengan mata terpejam dan jari yang membentuk kode 'oke'.

Afifah terkekeh pelan mendengarnya. "Ada-ada saja," lirihnya.

"Halah! Ngomong bahasa alien aja sok," cibir Erina di sela makannya.

"No probem. Hidupku urusanku." Ulya menarik turunkan alisnya, seraya menatap bergantian teman-temannya.

"Coucouk," suara Nabila yang tidak begitu jelas karena sedang mengunyah.

"Dipercepat makannya. Keburu masuk nanti," kata Afifah mengingatkan. Menghentikan obrolan yang berlangsung.

Raihan memasuki kelas bersama Tio. Matanya tidak sengaja bertubrukkan dengan manik mata Ulya. Mereka berpandangan diam. Tidak berlangsung lama sudah menoleh mencari objek lain.

"Ul_ Ul_" Suara Raihan terdengar memanggil seseorang.

Ulya menoleh pada Raihan seakan bertanya 'ada apa.' Namun Raihan malah menoleh pada Leo yang duduk di atas meja. "Ulangannya kapan, Yo."

Kedua tangan Ulya mengepal kesal. 'Sialan, gue dibodohin.'

"Mana saya tahu. Sayakan ikan," balas Leo masih fokus pada gadget di tangannya.

Raihan menoleh pada Ulya yang masih menatapnya. "Apa lihat-lihat. Sukanya ya sama aa," ucapnya dengan aksen alay.

"Lo itu perusak mood tahu nggak sih!" Ingin rasanya ia menonjok-nonjok wajah Raihan yang ihhh sangat menyebalkan itu. Andai membunuh orang tidak di larang. Sudah sejak lama ia eksekusi.

"Owh, makasih penghargaannya."

"Dasar biawak setan_"

"Udah sabar, makan lagi aja ya Ul nanti laper loh," potong Afifah sebelum perdebatan Ulya dan Raihan semakin panjang. Tidak lupa tangannya juga bergerak menenangkan di pundak Ulya.

Dia #APHPWhere stories live. Discover now