Beauty Psycho 73 : Cerita Masa Lalu Dion

1K 241 7
                                    

Chapter kali ini ringan aja. Selamat membaca!

_

Sean bangkit dari kasurnya. Menghela nafas sambil menatap ponselnya yang ada disisi kanan kasur. Sudah satu minggu ia dan Elisha tidak bertemu membuat perasaan menjadi gusar.

Biasanya, mereka akan bertemu setiap hari. Saat dalam keadaan seperti ini, Sean kembali merasa saat dirinya homeschooling di rumah. Tanpa tahu dunia luar dan tanpa tahu apa-apa tentang lingkungan luar.

Ahhh, Sean merindukan gadis itu. Sungguh, Sean ingin menelpon gadis itu untuk menanyai kapan ia pulang tetapi Sean merasa gengsi.

"Kalau chatting pasti dia balas, 'kan?" tanya Sean kepada dirinya sendiri lalu ia mengambil ponselnya dengan semangat.

Lo udah pulang?

Kalau lo kelamaan di sana, gue anggap lo mengingkari perjanjian partner.

Cepat pulang! Gue pengen nyari nenek.

"Semoga Elisha cepat pulang. Gue kayaknya kangen deh sama dia." Sean mendesah lelah, apalagi melihat pesannya yang belum dibaca oleh gadis itu.

Tok ... tok ... tok!

"Masuk!"

Sean menatap pintu kamarnya yang terbuka lalu menampilkan seorang pemuda yang sedang memakan sesuatu. Pemuda itu membawa satu piring gorengan.

"Nih, makan. Baru dimasak." Dion meletakkan piring itu diatas nakas.

"Gosong lagi?" Sean melirik gorengan itu sambil menghela nafas.

Dion terkekeh. "Gapapa lah, daripada kue kering, lama habisnya."

"Oh, jadi lo pengennya gorengan ini basi terus dibuang gitu?" Sean tersenyum miring membuat Dion gelagapan.

"Nggak kok!" bantahnya cepat.

Sean tersenyum lalu kembali mengambil ponselnya, melihat apakah sudah ada balasan dari Elisha membuat Dion yang melihatnya tidak tahan untuk tidak menggoda Sean.

"Ooh ada yang lagi galau gara-gara doi ngilang!" Dion mencolek-colek bahu Sean membuat pemuda itu mendelik sebal.

Sean menggeleng, menatap Dion dengan sinis. "Galau? Nggak tuh!" bantahnya membuat seringaian licik muncul di bibir Dion.

"Beneran? Gue tau tuh cewek anak SMA Alger, 'kan? Yang dua kali kemari. Cantik anaknya mau gue ajak—"

"Dion." Sean mendongak, menatap tajam Dion yang membuat dadanya bergemuruh karena kesal. Dion ini memang tidak ada kerjaan apa selain membuatnya kesal?

Dion berdecih. "Iya, 'kan? Anak William juga, setara levelnya sama gue. Cantik juga, pengen gue ajak nikah aja."

"

Sialan!" desis Sean marah. "Keluar lo!" pemuda itu mendorong tubuh Dion agar menjauh membuat pemuda itu terkekeh geli.

"Lo suka sama dia?" Dion menahan tawanya. Bertanya setelah menyadari ada yang terbakar hatinya saat Dion mengatakan itu.

Sean menoleh gelisah lalu kembali ke kasur sambil mendengus. "Peduli apa lo?"

"Heiii, jangan salah. Sebagai adik lo, gue harus tau! Gue peduli lah sama masa depan lo!" seru Dion heboh. Ini hal yang menggembirakan mengingat Sean yang antisosial tiba-tiba tertarik kepada seorang gadis.

Beauty Psycho (END)Where stories live. Discover now