Beauty Psycho 63 : Rumah Sean

1K 212 3
                                    

Juli 2013

Edison mendengus, baru saja ia selesai mandi, yang ia lihat adalah Erika yang tengah berbicara di ponselnya. Wanita muda itu tampak terkekeh membuat Edison mengernyitkan dahi.

Setiap hari, pemandangan inilah yang ia lihat. Erika terang-terangan berbicara dengan orang lain didepan Edison yang sedang kelelahan setelah pulang bekerja.

Bukannya menyambut suami seperti istri lainnya, Erika hanya melirik singkat Edison sebelum kembali fokus pada ponselnya.

"Aku tahu ini pernikahan yang tidak didasari oleh cinta. Tapi, bisakah kau bertindak seperti istri yang baik?" Edison melirik dengan pandangan jijik, bingung dengan istrinya.

"Ayah sedang mengawasi dan mencari cara untuk mempermalukan ku. Kau tidak mau kan menjadi alasan kekalahanku didepan ayah?" sambung Edison lalu berjalan menuju kasur dan merebahkan diri.

Erika yang mendengar itu mematikan ponselnya lalu mendengus sebal. "Ayahmu itu tidak akan tahu. Lagipula apa ayah akan benar-benar menjatuhkamu? Kau anak laki-laki pertama di keluarga ini!" balas wanita itu kesal.

"Dinding kediaman ini memiliki telinga, Erika," peringat Edison sembari memejamkan matanya.

Erika berdecih. "Apa urusanmu? Kau hanya perlu pura-pura tidak melihat seperti apa yang aku lakukan terhadap selingkuhan-selingkuhanmu!"

"Ah, jadi sekarang kau berselingkuh dibelakang ku?" Edison tersenyum miring saat melihat wajah Erika yang memucat.

"Apa yang kau katakan!?"

Edison beranjak dari kasur dan berjalan mendatangi Erika yang duduk di sofa sambil memegang erat ponselnya. Melihat itu, lelaki itu menyeringai lalu merampas paksa ponsel itu dari tangan Erika.

Erika yang tahu apa yang terjadi langsung memeluk ponselnya sambil menjauhkan tangan Edison yang ingin merebut bendanya itu.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan!" Erika memberontak membuat gelas dan botol minuman dihadapannya tumpah ke kaki Edison.

Edison yang merasa geram, lalu mendorong tubuh Erika dengan keras membuat punggungnya terbentur disofa. Erika berteriak marah saat ponselnya itu direbut oleh Edison.

"Kembalikan, Edison brengsek!"

Edison lalu berjalan menuju ranjang sambil mengotak-atik ponsel itu. Ia mencari riwayat telepon terakhir kali dan menemukan nama kontak.

Mr. Pradipta

"Wow, sekarang kau berselingkuh dengan musuhku? Hebat, Erika." Edison menyeringai lalu mengambil ikat pinggang yang ia pakai tadi siang, lelaki itu lalu berjalan mendekati Erika yang tubuhnya gemetar ketakutan.

"T-tidak. Arghhh!"

Disisi lain, Elena kecil menatap punggung mungil dihadapannya. Gadis itu lalu memegang lehernya yang diikat dan talinya ditarik kayaknya anjing oleh Elisha.

"Elly, aku lelah," keluhnya. Sejak dari tadi ia harus menjadi hewan peliharaan Elisha yang kejam. Elena yang menjadi identitas Elisha dimasa lalu itu mengerang kesakitan saat tali itu tiba-tiba mencekiknya.

"Elly, ini sakit." Gadis berusia 9 tahun itu merintih kesakitan sambil memohon kepada sang kakak yang menarik tali itu.

"Sakit, Edison!"

Suara rintihan penuh kesakitan membuat atensi Elisha yang kejam teralihkan lain halnya dengan Elena yang menghela nafas lega karena Elisha melepaskan tali itu.

"Lihat, Elle, betapa menyenangkannya melihat mama dipukul. Aku jadi ingin melihat secara langsung." Elisha menyeringai membuat Elena mendesis, "gila!" umpatnya sepelan mungkin.

Beauty Psycho (END)Where stories live. Discover now