I'm Your Slave, Also Your Love

By Anggi_Putrih

80K 13.7K 7.4K

[COMPLETED] (Start : 12 November 2019 ๐Ÿ’—) (Finish : 30 Mei 2021 ๐Ÿ’—) Hai gaes... balik lagi sama aku ๐Ÿ˜ di cer... More

VISUAL (Intro)
Prolog
Siji (1)
Loro (2)
Telu (3)
Papat (4)
Limo (5)
Enem (6)
Pitu (7)
Wolu (8)
Songo (9)
Sepoloh (10)
Sewelas (11)
Rolas (12)
Telulas (13)
Patbelas (14)
Limolas (15)
Enembelas (16)
Pitulas (17)
Wolulas (18)
Songolas (19)
Rongpoloh (20)
Selikur (21)
Rolikur (22)
Telulikur (23)
Patlikur (24)
Selawe (25)
Enemlikur (26)
Pitulikur (27)
Wolulikur (28)
Songolikur (29)
Telongpoloh (30)
Telongpoloh Siji (31)
Telongpoloh Loro (32)
Telongpoloh Telu (33)
Telongpoloh Papat (34)
Telongpoloh Limo (35)
Telongpoloh Enem (36)
Telongpoloh Pitu (37)
Telongpoloh Wolu (38)
Telongpoloh Songo (39)
Petangpoloh (40)
Petangpoloh Siji (41)
Petangpoloh Loro (42)
Petangpoloh Telu (43)
Petangpoloh Papat (44)
Petangpoloh Limo (45)
Petangpoloh Enem (46)
Petangpoloh Pitu (47)
Petangpoloh Wolu (48)
Petangpoloh Songo (49)
Seket (50)
Seket Siji (51)
Seket Loro (52)
Seket Telu (53)
Seket Papat (54)
Seket Limo (55)
Seket Enem (56)
Seket Pitu (57)
Seket Wolu (58)
Seket Songo (59)
Sewidak (60)
Sewidak Siji (61)
Sewidak Loro (62)
Sewidak Telu (63)
Sewidak Papat (64)
Sewidak Enem (66)
Sewidak Pitu (67)
ANGRY !
GIVEAWAY ALERT !
Sewidak Wolu (68)
Sewidak Songo (69)
Pitung Poloh (70)
Pitung Poloh Siji (71)
Pitung Poloh Loro (72)
Jika Berkenan, Silahkan Di Baca ๐Ÿ’—
Pitung Poloh Telu (73)
Pitung Poloh Papat (74)
Pitung Poloh Limo (75)
Pitung Poloh Enem (76)
Pitung Poloh Pitu (77)
Pitung Poloh Wolu (78)
Pitung Poloh Songo (79)
Wolong Poloh (80)
S-2. Wolong Poloh Siji (81) ==> Sequel Part One
S-2. Wolong Poloh Loro (82) ==> Sequel Part Two
S-2. Wolong Poloh Telu (83) - Sequel Part Three
S-2. Wolong Poloh Papat (84) - Sequel Part Four
S-2. Wolong Poloh Limo (85) - Sequel Part Five
Special Chapter 1 (S.2 - 86)
Special Chapter 2 (S.2 - 87)
Komedi + Romantis + EXO Lokal = Cerita Baru !
Boss Of Pain

Sewidak Limo (65)

332 87 39
By Anggi_Putrih

Happy Reading !

Aku double update...

Tak pernah terpikirkan olehmu jika orang yang amat sangat kamu benci, sekaligus kamu cintai bisa terbaring lemah di rumah sakit karena memikirkanmu. Setelah kemarin Jongin mengatakan padamu bahwa Joohyun sedang di rawat di rumah sakit karena memikirkan sesuatu yang berat, apalagi semenjak hari dimana bertemu denganmu, Joohyun tak bernafsu untuk makan. Maka dari itu yang membuatnya masuk ke rumah sakit saat ini.

Dan hari ini adalah hari ketiga dia di rawat, tentu saja kamu harus menjenguknya. Bagaimanapun dia tetap ibu kandungmu, ibu yang melahirkanmu. Walaupun kamu sedang marah dan kecewa padanya, tak pantas kamu menghukumnya dengan tidak peduli padanya. Dengan di temani oleh Jongin, kamu melangkahkan kaki memasuki gedung rumah sakit dengan perasaan was-was.

Sebenarnya kamu belum siap bertemu dengan Joohyun maupun Junmyeon sejak insiden kemarin. Hatimu masih belum siap untuk menerima mereka berdua, terlalu sakit untuk mengingat bagaimana perjuanganmu selama ini.

Tentu saja kamu menyalahkan kedua orang tersebut, jika bukan karena mereka menjalin kasih kembali tentu saja kamu tidak akan lahir ke dunia ini dan mengalami hal pahit karena mereka, terutama Junmyeon yang memberikan bekas luka yang sangat teramat.

"Oppa..."

"Ada apa ?"

Kamu menghentikan langkahmu dan menahan tangan Jongin kala kalian berdua sudah memasuki area ruang rawat inap Joohyun.

Kamu menghela nafas dan memejamkan mata, "A-aku ta...kut oppa."

Seolah mengerti apa yang kamu rasakan, Jongin menganggukkan kepalanya lalu memeluk kamu dari samping.

"Oppa akan selalu berada di sampingmu... jangan takut ya."

Kamu mendongak untuk menatap wajah tulus dari Jongin, "T-tapi---"

"Yakinlah... perasaanmu akan melembut nantinya." ucapnya meyakinkan sekali lagi padamu sambil menangkup wajahmu.

Setelah mendengar ucapan keyakinan yang di berikan Jongin, kamu langsung mengangguk pelan. Dan kalian berdua melanjutkan langkah hingga sampai di depan ruang rawat Joohyun yang bertuliskan VVIP tingkat pertama, kamu melongo di buatnya.

"B-benarkah ini tempatnya oppa ?" tanyamu penasaran, dan Jongin langsung menganggukkan kepalanya.

"B-bagaimana bis---"

Belum sempat kamu melanjutkan kata-katamu, pintu ruangan Joohyun di rawat ternyata terbuka. Dan itu lebih membuatmu sangat terkejut, pasalnya orang yang membuka pintu tersebut adalah Sehun.

Astaga... Kamu melupakan satu fakta jika sedari kemarin Joohyun selalu bersama Sehun. Apalagi kamu tahu bahwa Sehun sangat menyayangi Joohyun seperti ibu kandungnya sendiri.

Begitu tahu Sehun berada tepat di depanmu sambil menatapmu dengan tajam, kamu langsung menggenggam erat tangan Jongin. Sepertinya kamu tahu mengapa Sehun menatapmu seperti itu, mungkin karena kejadian kemarin ?

"Masuklah... Joohyun eomeonim sudah sangat menantikkanmu." ucap Sehun, dan dia langsung melangkahkan kakinya pergi dari sana.

Setelah kepergian Sehun, kamu bisa bernafas lega. Dan Jongin menuntunmu untuk masuk ke dalam.

"Aku datang..." ucap Jongin pelan, dan ucapannya membuat atensi kedua orang di depan kalian saat ini teralihkan.

Di sana sudah ada Junmyeon dan Seohyun dengan setia menunggu di sebelah Joohyun yang terbaring lemah. Kamu lagi-lagi mengeratkan genggamanmu pada tangan Jongin, lalu sedikit menyembunyikan tubuhmu di balik tubuh Jongin.

"Akhirnya kau datang juga..."

Itu suara Junmyeon, dia terlihat senang ketika melihat kamu datang bersama Jongin.

Junmyeon berdiri dan menghampiri kalian berdua.

"Bisakah kita bicara (Yn)-ahh ?" tanya Junmyeon dengan lembut, dan kamu perlahan mendongak untuk menatap wajahnya.

"E-eung..." kamu melirik sekilas ke arah Jongin yang mengiyakan, "B-baiklah..."

Junmyeon tersenyum, lalu dia berjalan dengan di ikuti kamu di belakangnya.

"Duduklah..." ucap Junmyeon menginteruksi setelah kalian berdua berjalan menuju ke ruang sebelah yang memang di peruntukan untuk keluarga pasien yang menginap di sana.

Kamu pun menurut, dan memilih duduk di seberang Junmyeon.

"Appa senang kau mau datang untuk menjenguk ibumu."

Jantungmu mulai berdetak tak karuan.

"Itu artinya kau sudah mulai menerima kami, sebagai... orang tuamu."

Kamu menghela nafas dengan kasar.

Setelah itu hening, tak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut Junmyeon. Hingga akhirnya kamu bersuara untuk menghilangkan keheningan ini.

"A-apakah appa mencintainya ?" tanyamu dengan mengangkat kepalamu untuk menatap Junmyeon.

"Yah." Junmyeon menjawab dengan pasti, "Berarti selama ini appa telah menduakan eomma ?"

#Degh...

Pernyataanmu membuat Junmyeon tiba-tiba terdiam.

"Benar kan ucapanku ? itu artinya appa tak benar-benar mencintai eomma. dan bisa di pastikan hubungan ini terlarang, begitu juga denganku yang hina ini."

"TIDAK..." Junmyeon menggelengkan kepalanya berulang kali, "Kau jangan berbicara seperti itu (Yn) ! kau itu anugerah yang Tuhan berikan untuk kami berdua."

Air matamu menetes perlahan-lahan, kenyataan ini memang membuatmu merasa tersakiti walaupun Junmyeon menyangkal itu.

"Jika sudah seperti ini, aku merasa sangat bersalah pada eomma." Junmyeon sedikit terkejut, "Harusnya aku tak pantas mendapatkan kasih sayang dari eomma, dan justru harusnya eomma membuangku saja... ahhh tidak, mungkin lebih baik jika eomma membunuhku."

"(YN)-AHH..."

Dada Junmyeon terasa penuh dan sesak. Dia tidak menyukai ucapanmu yang nyeleneh itu.

"Aku disini seperti penjahat yang menyakiti eomma secara perlahan." ucapmu sambil mengusap air matamu dengan kasar, "Kenapa appa melakukan ini eoh ? kenapa ? tidak sadarkah selama ini sikap appa membuat eomma menjadi orang yang paling tersakiti disini !"

Junmyeon langsung menundukkan kepalanya, dia seperti di tampar oleh kenyataan yang tak pernah dia tahu sebelumnya.

"Disini... appa lah penyebab kekacauan yang ada !" ucapmu sambil menunjuk Junmyeon karena kesal.

"M-maaf..." lirihnya dengan penuh penyesalan.

"Aku memang bisa memaafkan appa... tapi bagaimana dengan eomma ? apakah appa pernah mengatakan yang sejujurnya tentang hal ini ?" kamu tersenyum kecut, "Aku tebak appa tak mengatakan tentang ini sama sekali pada eomma."

"Ya... kau benar !"

"Lihat kan ? aku tak perlu mendengarkan jawaban dari appa, karena aku memang sudah tahu tentang itu."

Junmyeon hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari ucapanmu.

"Aku sudah tidak mempermasalahkan sikap appa bagaimana terhadapku selama ini." Junmyeon langsung mendongak untuk menatap kedua matamu yang juga menatapnya. "K-karena... rasa sayangku pada appa begitu besar daripada rasa marah dan benciku."

Junmyeon, pria paruh baya yang kini berada di hadapanmu langsung merasa dirinya lahir kembali ke dunia ini, seperti tak memiliki beban apapun. Karena ucapanmu sangat sangat berpengaruh untuk hati dan perasaannya. Dia benar-benar bahagia bisa menerima maaf darimu, karena memang inilah yang dia tunggu-tunggu dari kemarin.

Tanpa membuang waktu lagi, Junmyeon langsung berpindah duduk dan langsung memelukmu dengan rasa yang sangat teramat bahagia. Dia juga menggumamkan rasa terima kasihnya padamu, sampai-sampai air matanya pun ikut menetes karena rasa harunya itu.

Begitupun juga denganmu yang merasakan bahagia bisa memaafkan kesalahan orang yang kamu sayangi, terlebih lagi dia adalah orang tua kandungmu.

Tanpa kalian berdua sadari, dari balik pintu ada Jongin yang sedari tadi mendengarkan percakapanmu dengan Junmyeon. Dia ikut meneteskan air matanya karena terharu melihat ayah dan adik tirinya bisa berbaikan.

Tentu ini adalah hal yang tak pernah Jongin duga, bahwa ternyata selama ini orang yang selalu berada di dekatnya adalah adiknya sendiri dari wanita lain. Astaga... Jongin tak pernah menyangka, jika dia mengetahui ini dari awal mungkin dulu dia tidak akan sekeras itu sikapnya padamu. Dan dia juga menyayangkan pernah mempunyai perasaan cinta padamu, tapi akhirnya... Tuhan-lah yang mengikis perasaan itu dengan perlahan dan di gantikan dengan rasa sayang yang tulus sebagai adik dan kakak.

#

#

#


Tak terasa waktu telah berganti. Kamu sudah beberapa jam disini menemani Joohyun yang masih setia memejamkan matanya karena efek obat yang di berikan pada dokter tadi.

Bersyukurnya kamu juga telah berbaikan dengan Joohyun, dan itu sangat mempengaruhi kondisinya yang semakin menunjukkan pemulihan. Joohyun sangat berbahagia karena bisa menemukan anaknya yang telah lama hilang, dan dia berjanji akan menebus semua kesalahannya padamu selama ini dengan berada di sisimu selamanya.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi, dan kamu masih setia menatap wajah tidur Joohyun yang menurutmu sangat cantik sekali. Junmyeon dan Jongin sedang beristirahat di ruangan sebelah, dengan di temani oleh Sehun tentunya di sana. Sedangkan Seohyun memilih untuk beristirahat di rumah, dan akan kembali ke sini besok pagi.

Ketika kamu menatap jam dinding, tiba-tiba kamu teringat pada Chanyeol, bahwa kamu belum mengabarinya apa-apa tentang kondisi Joohyun. Padahal sebelum berangkat tadi, kamu sudah berjanji padanya untuk mengabari perkembangan dari Joohyun.

Astaga kamu langsung merutuki itu. Dengan helaan nafas kamu beranjak dari dudukmu, melepaskan genggaman tangan Joohyun pada tanganmu. Lalu kamu melangkahkan kaki keluar dari ruangan itu untuk sekedar mengirimkan pesan teks pada Chanyeol.

Benar saja kan, ketika kamu membuka ponsel. Banyak sekali panggilan tak terjawab dan pesan teks dari Chanyeol. Begini saja sudah membuatmu merasa bersalah padanya, karena sejenak kamu melupakannya.

"Astaga... bodoh sekali kau ini. huffftttt... semoga Chanyeol oppa tak marah padaku." monologmu sambil mengetikkan sesuatu pada ponselmu, hingga akhirnya suara seseorang dari belakang membuatmu terkejut dan ponselmu jatuh.

"Kau melupakan suamimu, hng..."

Kamu langsung mengambil ponselmu yang jatuh, lalu menengok ke belakang mendapati Sehun yang berdiri di belakang pintu ruang rawat Joohyun dengan menunjukkan raut wajah yang tak bersahabat.

Daripada kamu meladeni Sehun, lebih baik kamu membeli sesuatu di minimarket terdekat rumah sakit. Karena memang sedari tadi sore, perutmu belum sama sekali terisi makanan. Dan itu membuat perutmu sedikit sakit.

Ketika kamu ingin melangkahkan kaki untuk meninggalkan Sehun, dirinya lebih cepat dari pergerakan kamu.

"Mau kemana ?" tanyanya dengan suara beratnya.

Bulu kudukmu tiba-tiba meremang, jantungmu kembali merasakan detakan yang pernah kamu rasakan dulu ketika mempunyai perasaan padanya.

Astaga... Kau tidak boleh mengingatnya lagi, tolong ingat ada Chanyeol yang harus kau jaga.

Kamu menggeleng-gelengkan kepala, lalu menepis tangan Sehun yang berada di lengan kananmu.

"Ingin mencari makanan, aku lapar." jawabmu dengan ketus, sedangkan respon Sehun sedikit terkejut.

"Jadi kau belum makan ?"

"Belum."

"Mwoya ?" Sehun membelalakkan matanya tidak percaya, "Mengapa kau tak mengatakan padaku jika belum makan eoh ?"

Sehun terlihat kesal, karena dia tidak mau jika sampai kamu ikutan sakit karena lalai dalam menjaga kondisimu itu. Seharusnya Sehun tadi membelikanmu makanan, tapi urung dia lakukan karena dia melihat kamu yang berbahagia bercengkrama dengan keluarga barumu. Dan itu sedikit membuatnya merasa senang, karena melihatmu tersenyum. Yah walaupun sebenarnya dia tidak bahagia melihatmu berbaikan dengan keluargamu, apalagi Junmyeon. Karena menurutnya, dengan adanya perpecahan ini dia bisa menggunakannya untuk merebutmu kembali dari tangan Chanyeol.

"Kalau begitu aku antarakan kau membeli makanan. astaga..." ucapnya yang langsung menarik tanganmu untuk mengikutinya tanpa bisa memprotes.

Hingga akhirnya langkah Sehun terhenti. Kamu yang tak mengerti ada apa karena sibuk memberontak dari cengkraman tangan Sehun, langsung menatap ke depan dan seketika matamu membulat sempurna.

"Bagus yah..." suara tepukan tangan dari seseorang menggema di seluruh lorong rumah sakit.

"Hebat sekali... ternyata kau sudah berhubungan kembali dengan jalang ini, Oh Sehun ?" Sejeong tersenyum licik ke arahmu, dia datang bersama dengan Jonghoon, ayahnya.







DONE


Eaaakkk... siapa yang ngira Sejeong itu Ceye ? Ngacung ngacung... 🤭
Tapi betewe Sejeong ngapain yah ke rumah sakit ? Apa dia mau jenguk Joohyun ?
Terus gimana yah reaksi Junmyeon kalau ketemu sama Sejeong dan Jonghoon ?
Penasaran kan ? Semoga kalian nggak bosen yah sama cerita ini 🤗
Jangan lupa berikan vote dan komen sebanyak-banyaknya... biar aku semakin semangat ngelanjutinnya 😁🙏

Makasih, 17 Januari 2021 💗

Continue Reading

You'll Also Like

Sunrise By L

Short Story

125K 5.4K 16
Chanyeol EXO - Jisoo BLACKPINK
190K 29.6K 54
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
532 75 5
kata orang persahabatan antara cewe sama cowo itu mustahil. Pastinya ada di antara mereka menyimpan sebuah rasa. Namun pernyataan itu disangkal deng...
8.3K 1K 26
โš ๏ธbucin area โš ๏ธ!!!! "Will you be mine? Omaygaddddddd APA tuhhh baca dong votmen juga follow juga โˆšnon baku โˆštoxic(gk bnyk) โˆšbucin Iyah โˆštypo bertebar...