Budayakan vote dan coment setelah membaca.
Hari ini Alysa di hebohkan dengan Diga yang tiba-tiba menjemputnya siang ini di rumah, untuk menemaninya latihan basket di sekolah padahal hari ini hari sabtu dimana seluruh siswa dan siswi Sma Nusa Bakti sedang beristirahat ria di rumah mereka masing-masing.
Tapi apa boleh buat Diga berhasil mengacaukan acara istirahatnya , dan di sinilah Alysa sejak tadi, di lapangan basket Sma Nusa bakti.
Alysa masih terus memandangi Diga mendribel bola dengan lincah menuju gawang dengan peluh di sekitar mukanya, setelah lama latihan pak Amir mengizinkan mereka untuk istirahat sebentar.
" Mauu minum dong," Ucap Diga yang lansung di sodorkan air mineral yang sejak tadi di bawa oleh Alysa.
" Masih lama? " Tanya Alysa.
" Bentaran lagi siap kok ,"Jawab Diga yang di angguki Alysa.
"Istirahatnya udah cukup jangan kelamaan , balik lagi sini ke lapangan," Ucap pak Amir meminta untuk berkumpul kembali.
" Aku balik ke lapangan dulu ya," Ucap Diga yang lansung melenggang pergi menuju lapangan.
Alysa yang mulai bosan akhirnya membuka handphone untuk sekedar membalas chat-chat dari teman-temannya.
Girls (5)
Nadila
Diem-diem bae lo pada
Dinda
Berisik lo!
Nadila
Mentang-mentang punya pacar
Sombong lo
Dinda
Makanya jangan jomblo
Nadila
Bodo amat gue gak liat
Alana belain gue dong
Alana
Gue mah banyak Gebetan
gak kaya lo
Nadila
Kejaamm kamuu
Sakit hati kuu
Alana
Lebay lo
Neysya
Apaan nih
Nadila
Kagak ada apa apa
Pala gue putus makanya heboh
Dinda
Gak lucu-_-
Alana
Dari mana aja lo ney baru nongol?
Yuhuuuuu
Spaadaaaa
Alana
Kan gue bilang apa
Nih ada orang gila lepas nongol
Kagak ada akhlak lo lan
"Al yuk balik," Ucap Diga tiba-tiba datang dengan setelan yang sudah berganti dari baju basketnya.
" Cepet banget," Ucap Alysa.
" Iyaa soalnya kasian ada yang kepanasan nungguin pacarnya," Ucap Diga yang tersenyum jahil.
" Apaan sih" Ucap Alysa yang lansung menuju motor Diga.
" Mau kemana dulu?" Tanya Diga sedikit menaikan suaranya karena suara bising kendaraan lain.
"Terserah kamuu, emang mau kemana? "Tanya Alysa
"Haus, mampir minum dulu deh," Ucap Diga langsung memacu motornya menuju cafe di sampimg perempatan lampu merah.
" Mau pesan apa mbak, mas?," Tanya salah satu waiters di cafe tersebut .
"Ice cappucino," Jawab Alysa.
"Saya juga deh mbak," Jawab Diga yang di angguki waiters tersebut.
" Baik mbak , mas di tunggu sebentar," Ucap waiters tersebut yang lansung meninggalkan meja mereka.
"Habis dari sini kamu mau lansung pulang?," Tanya Diga.
" Iyaa tapi bosen juga sih di rumah," Ucap Alysa.
" Mau jalan-jalan?" Tawar Diga yang di balas anggukan antusias dari Alysa.
" Kemana ? Mall? " Tanya Diga yang di jawab gelengan oleh Alysa.
" Terus kemana dong?" Tanya Diga kembali.
" Pantai,"Jawab Alysa.
" Boleh deh," Jawab Diga.
" Permisi mbak, mas ini pesananya," Ucap waiters sambil melatakkan pesanan mereka.
"Al," Panggil Diga, Alysa menoleh menatap Diga.
"Kalo aku calonin jadi ketua osis, gimana menurut kamu?" Tanya Diga yang membuat Alysa menganga kini.
"Ya aku aku aneh sih, ya tapi gak ada salahnya nyoba kan?"
"Aku dukung kok," Ucap Alysa yang membuat Diga tampak sumbringah.
"Beneran?" Tanya Diga memastikan, Alysa memgangguk mengiyakan.
Dengan suasana sore yang tampak tenang, dua insan tersebut menikmati capucino dengan candaan khas mereka.
Setelah selesai menyuruput capuccino, mereka langsung berjalan ke kasir untuk membayar pesanan mereka tadi.
" Yuk naik," Ucap Diga yang diikuti Alysa yang menaiki motor sport hitam kesayangannya.
Diga memacu motornya menuju pantai seperti yang mereka janjikan tadi.
Setelah tiba di pantai Alysa tak pernah berhenti untuk tersenyum melihat hamparan pantai di hadapannya kini yang membuatnya tenang dengan angin pantai yang membelai permukaan kulitnya.
" Kenapa harus ke pantai?" Tanya Diga saat mereka terduduk di samping pantai bersama.
" Karena tenang," Jawab Alysa singkat sambil beranjak berdiri.
Alysa berjalan di sekitaran pantai setelah membuka sepatunya menikmati tiap air pantai yang melewati kakinya. Alysa suka sensasi ini, dimana angin pantai menerpa kulitnya, pasir pantai yang tampak memeluk kakinya usai diterjang ombak.
" Aku suka ke pantai , semua beban kerasa hilang kalo di sini," Ucap Alysa saat Diga menyusulnya di samping pantai.
" Lain kali kalo mau tenang liat cowok di sebelah kamu aja," Ucap Diga yang di balas senyum halus dari Alysa.
Setelah asik bermain dengan air Diga dan Alysa memutuskan untuk duduk di pinggir pantai memandang ke arah pantai bersama angin pantai sembari menghilangkan penat.
" Balik yuk," Ucap Diga.
" Yuk," Ucap Alysa yang lansung bangun dari duduknya.
Diga menjalankan motornya untuk mengantarkan Alysa pulang tapi di tengah perjalanan Alysa dan Diga melewati pasar malam yang baru mulai bersiap untuk buka.
" Digaaa kepasar malaam ituu yukkk," Teriak Alysa heboh.
"Belum buka al," Jawab Diga.
"Yahh," Ucap Alysa lesu.
"Besok sore aja gimana?" Tawar Diga berusaha membujuk.
"Janji ya?" Tanya Alysa takut Diga berbohong padanya.
Diga terkekeh melihat Alysa tampak takut jika dirinya berbohong. "Iyaa Janji,"
Kedua insan tersebut membelah jalan ibu kota dengan sesekali melempar candaan atau menceritakan keluh kesah mereka.
__________
Alysa kini tengah bersiap memilih baju yang hendak ia kenakan untuk pergi ke pasar malam.
Nadia melirik adiknya yang kini tampak menuruni anak tangga dengan senandung kecil. "Mau kemana lo?"
"Kepo,"
Sedari turun di motor Alysa tak henti tersenyum senang melihat meriahnya pasar malam di hadapannya.
" Udah al senyumnya jangan kelamaan nanti di kirain kamu orang gila nyasar," Ucap Diga heran karena sedari tadi Alysa terus tersenyum girang tanpa henti.
"Aku baru pertama kali ke pasar malam gini hehe," Ucap Alysa dengar cengiran bodohnya.
" Yaudah yuk kita keliling," Ucap Diga.
"
"Kamu deket banget ya sama bokap?" Tanya Diga tiba-tiba.
"Lumayan," Jawab Alysa singkat.
"Kenapa?"
"Gapapa, cuma aku kurang dekat aja sama papa aku, papa jarang pulang dari aku kecil, di tambah beberapa masalah kecil lain, " Ucap Diga menceritakannya tiba-tiba.
"Tanya hal yang perlu kamu tau ga, jangan hidup diantara tanda tanya yang buat hidup kamu dipenuhi kesalahpahaman," Nasehat Alysa singkat yang mampu membuat Diga berfikir sejenak.
" Persiapan buat tanding kamu gimana?" Tanya Alysa yang kembali berjalan dan memecahkan suasana.
" Amann kok,"
"Persiapan ketua osis?" Tanya Alysa.
"Aman juga,"
" Besok main basket yuk," Ajak Alysa.
" Boleh," Jawab Diga santai.
Setelah lama berkeliling dan menaiki biang lala, dan kora-kora yang membuat Alysa hampir muntah kini tiba-tiba ada dua orang yang tak Alysa kenal menghampiri mereka.
" Mau apa lo?" Tanya Diga dengan tatapan tajam menusuknya.
" Gakk , gue cuma liat lo lagi jalan sama nih cewek," Ucap Zidan yang melihat ke arah Alysa hingga merangkulnya.
" Gak usah deket , jigong lo bau," Ucap Alysa sambil menepis tangan Zidan di bahunya dengan bodohnya tanpa tau dengan siapa di depannya kini.
" Gak usah sok jual mahal lo," Ucap Zidan yang mulai membelai pipi Alysa. Alysa yang mencoba menepis tapi sayang, pergelangan tangannya yang justru kini dicekal erat dengan muka penuh murka oleh zidan.
"Gak jualan gue," Ucap Alysa yang berusaha menutupi ketakutannya.
"Sialan," Ucap Zidan yang makin mempererat gengamannya yang membuat Alysa meringis kesakitan. Diga yang sudah muak melihatnya lansung menendang perut Zidan hingga terkapar di tanah.
Zidan yang tak terima dengan perlakuan Diga kembali membalasnya dengan meninju Diga sampai terhuyung ke belakang hingga kembali membalas Zidan dengan membabi buta hingga terkapar lemah di tanah hingga mereka kini jadi sorotan di tengah pasar malam.
"Banci lo anjing," Ucap Diga dengan penuh penekanan yang lansung menarik Alysa untuk pergi dari sanaa.
" Diga , tunggu bentar," Ucap Alysa yang lansung berlari ke apotik.
" Sini duduk dulu," Ucap Alysa yang menepuk trotoar disebelahnya.
" Nih," Ucap Alysa memberikan es krim coklat di tangannya kini yang langsung di ambil oleh Diga.
" Kamu tu kaya singa tau ga?," Ucap Alysa yang sedang membersihkan luka Diga tiba-tiba dengan tisu yang dibawanya.
" Lah kok singa?" Tanya Diga heran.
" Iyaa soalnya bentar-bentar mencak-mencak , marah sana sini, kan kaya singa," Ucap Alysa.
"Kamu kaya kelinci dong, lompat sana sini," Ucap Diga tak mau kalah.
"Kalo dulu aja dikatain monyet," Ucap Alysa yang dibalas senyum tipis dari Diga.
" Udah yuk balik, ngomong sama kamu gak akan ada ujungnya." Ucap Alysa lansung menuju motor Diga di ikuti Diga di belakangnya.
Kruuuukkk
" Kamu lapar al?" Tanya Diga yang hanya di balas cengiran Alysa.
" Yaudah kita makan nasi goreng depan sana aja yuk," Ajak Diga yang di angguki Alysa.
Setelah tiba di sana Diga lansung memesan nasi goreng untuk mereka berdua.
" Bang nasi gorengnya sama teh angetnya dua ya," Ucap Diga yang di angguki penjual nasi goreng tersebut.
"Yang tadi siapa?" Tanya Alysa saat mereka menunggu pesanan.
" Zidan," Jawab Diga singkat.
" Oo, kamu sama dia kenapa?" Tanya Alysa kembali.
"Tau tu anak, gila kali," Jawab Diga singkat.
" Tumben akur nih," Ucap penjual nasi goreng saat mengantar pesanan mereka.
" Iya dong," Ucap Diga yang di balas senyuman oleh tukang nasi goreng tersebut.
" Tangan kamu sakit ya?" Tanya Diga yang melihat tangan Alysa yang mulai membiru karena cekalan tangan Zidan tadi.
" Ntar juga sembuh kok," Ucap Alysa santai.
Alysa makan dengan lahap , entah perut milik Alysa seperti karet, pasalnya sejak tadi dia sanggup memakan apapun tapi bagaimana bisa porsi makannya banyak sedangkan badannya cukup kurus.
Setelah kenyang mereka memutuskan untuk kembali pulang ke rumah mereka masing-masing karena sudah cukup lelah.
" Aku pulang ya," Ucap Diga saat tiba di depan rumah Alysa.
" Iyaa," Ucap Alysa , Diga lansung memacu motornya untuk pulang ke rumahnya.
"SASA PULANG,". Teriak Alysa seperti biasa.
" Lama- lama gue pindahin ni anak ke hutan," Ucap ayah Alysa yang sedang meminum kopinya di depan tv sendirian.
" Tumben sendiri yah , biasa berduaan mulu sama bunda," Ucap Alysa di sebelah ayahnya .
" Bunda lagi di toko kue katanya bentar lagi pulang," Ucap ayah Alysa singkat yang di angguki Alysa.
"Habis dari mana kamu?"
"Main,"
" Tangan kamu kenapa?" Tanya ayah yang melihat tangan Alysa membiru.
"Kepentok meja," Ucap Alysa cuek.
" Jangan lupa di obatin," Ucap ayah.
" Mandi sana sa , bau asem kamu," Ucap ayah yang lansung membuat Alysa menciumi dirinya sendiri.
"Iyaa iyaa ini juga mau mandi yah," Ucap Alysa yang lansung pergi ke kamarnya di lantai dua untuk bersih-bersih dan istirahat.
Langkah Alysa terhenti saat melewati kamar Nadia."Eh dek ambilin gue cemilan dong," Ucap Nadia.
Alysa menghembuskan nafasnya lelah. " lo gak liat gue baru pulang?" Tanya Alysa kesal.
"Yaelah bentar doang buruan," Desak Nadia.
"Ogah,"
"Buruan, minta tolong susah banget sih,"
Dengan kesal Alysa kembali turun dan mengambil cemilan dan memberikan kepada Nadia.
Sesampai di kamar Alysa lansung bersih-bersih dan merebahkan dirinya , tanpa menunggu lama Alysa lansung terlelap.
Sedangkan di tempat lain Diga yang baru masuk ke dalam rumahnya melihat papanya yang seketika perkataan Alysa terngiang kembali namun lidah Diga seolah Kelu juga ragu untuk sekedar meminta penjelasan dari papanya.
Akhirnya Diga hanya meluruskan langkahnya untuk naik ke kamarnya untuk bersih-bersih dan terlelap.
Jangan lupa vote, coment dan follow yaa temen-temen biar semangat buat update setiap hari
Maaf kalo tata penulisannya masih banyak yang salah.
Kalian suka baca quotes ? Denger podcast? Boleh lansung aja cek Instagram : kastarasa_
Kepanjangan ya?
Next gak?