Happy Reading !
Semenjak kejadian bangkrutnya keluarga Jisoo, yg membuat ayahnya meninggal karena terkena serangan jantung. Semua aset yg tersisa yg di miliki orang tua Jisoo adalah rumah dan isinya, juga ikut di sita oleh pihak bank.
Apalagi yg di miliki Jisoo pun juga ikut di sita, dan semua itu mengharuskan nyonya Kim tinggal di rumah keluarga Baekhyun, kurang lebih sudah selama sebulan ini. Karena Baekhyun juga tak tega harus melihat ibu mertuanya tinggal di flat kecil yg kumuh.
Dan yg amat di sayangkan adalah sikap nyonya Byun dan Sana telah berubah 180° terhadap Jisoo dan ibunya. Yg awalnya baik terhadap Jisoo, kini menjadi ketus sejak jatuhnya keluarga Kim.
Bisa di katakan nyonya Byun menyesal, menikahkan Baekhyun dengan Jisoo. Jika tau akhirnya seperti ini, nyonya Byun akan menikahkan Baekhyun dengan anak temannya yg lain.
Seperti sekarang ini, setelah jamuan makan pagi lalu tuan Byun juga Baekhyun yg sudah berangkat bekerja. Nyonya Byun juga Sana memandang ke arah Jisoo dan ibunya dengan tatapan jijiknya, yg berada di ruang keluarga sedang duduk bersantai meminum teh dan memakan camilan sambil bercanda ria.
Hingga akhirnya mereka geram, lalu menghampiri Jisoo dan ibunya. Nyonya Byun langsung menggebrak meja dengan alat pel.
"YAK..."
Jisoo dan ibunya terkejut, mereka berdua mengelus dada.
"Ada apa eomma... mengagetkan sekali." jawab Jisoo.
Nyonya Byun menahan kesalnya, lalu melemparkan alat pel itu tepat di bawah kaki Jisoo.
"Daripada kau kerjaannya hanya bersenang-senang seperti itu, lebih baik kau dan ibumu membersihkan seluruh rumah ini sampai bersih." kata nyonya Byun menatap tajam ke arahnya.
Jisoo dan ibunya membelalakkan mata tak percaya.
"Eomma... bukan-kah sudah ada pembantu di rumah ini ? mengapa harus aku yg membersihkannya ?"
Nyonya Byun berdecak kesal dan menyilangkan tangannya di dada.
"Kau bukan siapa-siapa lagi di rumah ini eonni ! kau bukan putri lagi di sini !" kata Sana mewakilkan ibunya.
"Huh ?"
Sana memutar bola matanya malas, "Eonni jangan berpura-pura bodoh yah, kau sudah tidak punya apa-apa lagi. dan tentunya itu sangat mengganggu di keluarga ini."
"Sa-sana-yah..." Jisoo menatap Sana tidak percaya.
"Karena eonni sudah tak mempunyai apapun, daripada sok menjadi tuan putri lagi yg tak menghasilkan apapun, lebih baik eonni membersihkan semua kotoran yg ada di rumah ini sampai bersih. dan itu kita anggap sebagai bayaran kalian yg menumpang tinggal dan hidup enak disini." kata Sana lebih memperjelas lagi apa yg dia dan ibunya inginkan, sambil menunjuk Jisoo dan ibunya dengan jari telunjuknya.
"APA ?" Jisoo terkejut, lalu beranjak dari duduknya.
"Kau tak usah banyak bicara, cepat lakukan semua pekerjaan yg aku perintahkan anak gembel... aku sudah muak melihat kalian berdua bersenang-senang selama ini. kesabaranku sudah habis." ucap nyonya Byun sedikit membentak.
"Kalian tidak bisa melakukan semua ini padaku."
"Mwo ?" nyonya Byun dan Sana langsung terkejut.
Mata Jisoo sudah memanas, "Ibuku... dan aku pun tidak pantas melakukan apa yg eomma perintahkan, karena aku ini adalah istri sah Baekhyun ! nyonya Byun Baekhyun di rumah ini." jawab Jisoo lantang, dan itu membuat nyonya Byun juga Sana melototkan matanya tidak percaya.
Karena sangat kesal, akhirnya nyonya Byun langsung menampar Jisoo. Dan membuat nyonya Kim beranjak dan memarahi nyonya Byun.
"Apa yg kau lakukan Sunkyu-ahh ? kau tak pantas memperlakukan menantumu seperti itu." kata ibu Jisoo membela.
"Hng..." nyonya Byun menunjukkan smirknya, "Menantuku ? hahahaha... kau bodoh sekali Kim Taeyeon ! Jisoo bukan menantuku lagi semenjak keluargamu jatuh miskin."
"EOMMA..."
Nyonya Byun, Sana, Jisoo, dan juga nyonya Kim langsung terkejut mendengar adanya suara laki-laki yg mereka kenal. Siapa lagi kalau bukan Baekhyun, dia datang menghampiri ibu dan adiknya dengan tatapan marahnya.
"Ba-baekhyun-ahh... me-mengapa kau di-disini nak ?" tanya nyonya Byun dengan panik.
"Aku mengambil dokumen yg tertinggal, dan ternyata... aku melihat pemandangan yg sangat menjijikkan sekali disini." ucapnya yg sudah berada tepat di depan ibunya.
"Ba-baekhyun-ahh... be-begini, eomma akan jela---"
"CUKUP EOMMA !" Baekhyun berteriak membentak ibunya.
Ibunya, Sana, Jisoo juga ibunya terkejut melihat Baekhyun terlihat sangat-sangat marah saat ini pada nyonya Byun.
Jisoo yg tak tega melihat nyonya Byun di bentak oleh Baekhyun, dia segera menghampiri nyonya Byun dan memegang tangannya.
"Ye-yeobo... kau jangan membentak eomma seperti itu, mu-mungkin eomma sedang tidak enak badan maka dari itu dia bersikap sedikit kasar padaku." kata Jisoo membela nyonya Byun, dengan tulus.
"Mwo ? sedikit katamu ?" tanya Baekhyun tak mengerti.
Nyonya Byun yg tak suka di bela oleh Jisoo pun langsung mendorong tubuhnya, dan membuat Jisoo terjatuh.
"EOMMA...." Baekhyun frustasi, dan langsung membantu Jisoo untuk berdiri.
"KAU... jangan pura-pura baik di depanku anak gembel, itu tidak berpengaruh padaku."
Baekhyun menghampiri nyonya Byun lebih dekat lagi, sedangkan Jisoo menangis dalam diam di pelukan ibunya.
"EOMMA... Baekhyun bilang cukup yah cukup ! sikap eomma sangat keterlaluan sekali."
"KAU YG HARUSNYA CUKUP BAEKHYUN ! TIDAK USAH IKUT CAMPUR MENGURUSI URUSAN EOMMA !"
"Huh ? Jisoo adalah istri Baekhyun, eomma ! dan itu sudah menjadi urusan Baekhyun jika ada yg menyakitinya."
"MWORAGO ?"
"Jika eomma tak menyukai Jisoo, mengapa dulu eomma sangat sangat menginginkannya menjadi istriku eoh ! DAN SEKARANG EOMMA MENYESAL ITU ? SUDAH TERLAMBAT EOMMA ! jika eomma tidak menyukai hubungan ini, tidak masalah ! Baekhyun, Jisoo dan eomeoni akan pergi dari sini. dan tidak akan merepotkan eomma lagi !" kata Baekhyun yg langsung menarik tangan Jisoo untuk pergi dari sana.
Sedangkan nyonya Byun langsung menahan tangan Baekhyun, agar anaknya tidak nekat untuk pergi dari sana.
"Lepaskan eomma ! Baekhyun ingin hidup sendiri tanpa adanya eomma !"
"Aniya aniya... kau tidak boleh pergi dari sini Baekhyun !"
"LEPASKAN EOMMA !"
"TIDAK !"
"Hoekk... hoekk..."
#
#
#
"Jongdae-yah... menurutmu apa ini cocok untuknya ?" tanya Sehun pada Jongdae sambil menunjukkan dua buah dress mewah ke arahnya.
Jongdae nampak berpikir, dan menggelengkan kepalanya.
"Saya tidak tau tuan, mana yg bagus untuknya. karena saya sendiri belum pernah memberikan sesuatu untuk kekasih saya."
Sehun berdesis tak suka, "Menyesal aku mempunyai anak buah tak berpengalaman sepertimu."
Jongdae hanya membungkukkan kepalanya, dan menggaruk-garukkan belakang kepalanya yg tak gatal.
"Jika tuan bingung untuk memilihnya, lebih baik tuan mengambil semua dress yg ada disini dan berikan padanya tuan."
"Ck... yak kau ini, aku tidak ingin membuat toko ini bangkrut, bodoh !"
Jongdae sendiri sudah menyerah dengan perilaku tuannya itu, dia tak mempunyai jawaban untuk memberikan saran pada Sehun. Hingga akhirnya ada seseorang yg menepuk punggung Sehun, dan keduanya menoleh ke belakang. Mereka mendapati perempuan cantik yg sedang tersenyum ke arah Sehun.
"Hai..." sapanya.
Sedangkan Sehun hanya menaikkan satu alisnya ke atas.
"Kita ketemu lagi disini, dan aku tebak kau pasti melupakanku kan ? hahahaha..." kata perempuan itu lagi sambil menunjukkan senyum puppy eyes'nya.
"Kau siapa ?" tanya Sehun to the point dengan wajah datarnya. Karena dia tidak suka waktu berharganya terbuang sia-sia karena meladeni wanita yg tak dia kenal ini.
"Sudah ku duga... kita sudah 2 kali bertemu, ahh tidak tidak... 3 kali ini, yg 2 kali kemarin kau pernah menyelamatkanku. yg pertama di basement rumah sakit Aeri kau menolongku yg hampir terserempet mobil, dan yg kedua di cafe Kyoongie kau menolongku yg hampir terserempet mobil lagi." kata perempuan itu mengingatkan pada Sehun apa yg sudah dia lakukan padanya.
Sehun nampak sedikit berpikir, lalu menganggukkan kepalanya pelan.
"Ya aku ingat... lalu kenapa ?" tanya Sehun yg mulai kesal.
Seolah mengerti keadaan tidak nyamannya Sehun, perempuan itu melambaikan tangannya ke arah Sehun.
"Tidak ada maksud apa-apa... aku hanya ingin berterima kasih padamu karena sudah menolongku."
"Oh..."
"Nah sebagai ucapan rasa terima kasihku, aku ingin meneraktirmu. tidak banyak... hanya meminum kopi di kafe depan." tawar perempuan itu.
"Tidak perlu, aku sedang sibuk." Sehun dengan mentah-mentah menolak ajakannya.
"O-oh... ka-kalau begitu, aku bisa membantumu mencarikan dress yg cocok untuk kekasihmu." tawarnya lagi.
Sehun memutar bola matanya malas, "Dia bukan kekasihku."
"A-ahh begitu yah... maaf kalau aku tidak tahu." perempuan itu tersenyum kikuk.
"Ya."
"Aku bantu carikan yah... perkenalkan namaku Kim Sejeong !" katanya mengulurkan tangan ke arah Sehun, sedangkan Sehun hanya menatap tangannya dengan datar.
Hingga membuat perempuan yg bernama Kim Sejeong itu dengan kikuk menarik tangannya kembali.
"Oh Sehun."
Sejeong mengerutkan keningnya bingung.
"Namaku." kata Sehun seolah bisa membaca kebingungan di wajah Sejeong.
Sedangkan Sejeong hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"Pilihkan dress yg bagus, dan ku anggap kita impas."
"Baiklah... gadis itu seperti apa ? maksudnya penampilan dan fisiknya ?" tanya Sejeong pada Sehun sambil memilih-milih dressnya.
"Dia sangat cantik, dan anggun tentunya."
#
#
#
"AAARRRRRGGGGGHHHHH..." teriak Jongin sambil membuang semua barang yg ada di depannya saat ini ke sembarangan arah.
Sedangkan 2 orang yg ada di depannya berdecak tak suka dan yg satunya lagi menangis. Siapa lagi kalau bukan Junmyeon dan Krystal.
Malam ini, mereka berdua melihat Jongin yg mengamuk seperti orang kerasukan, karena semenit tadi Krystal memberitahu pada Jongin bahwa dia hamil di depan Junmyeon.
Tentu saja itu semua sudah terancang dengan matang, Jongin sudah masuk ke perangkap Krystal dan Junmyeon. Dan sekarang Krystal berakting seolah kehamilannya ini di sebabkan oleh perbuatan Jongin, dan langsung meminta pertanggungjawaban darinya.
Sedangkan Jongin yg tak merasa melakukan apapun pada Krystal hanya bisa mengamuk dan membantah, dia tidak ingin menikah dengan Krystal.
"SUDAHLAH JONGIN-AHH... KAU TAK PERLU MENGAMUK SEPERTI INI." bentak Junmyeon pada Jongin, dia jengah melihat anaknya membuang semua barang-barang di rumahnya.
"KAU HARUS MAU MENIKAHI KRYSTAL... DIA MENGANDUNG ANAKMU BODOH !"
"AKU TIDAK MAU APPA !"
"LALU KAU AKAN MEMBIARKAN ANAKMU TUMBUH TANPA AYAH EOH ?"
Jongin langsung terduduk lemas, dan tiba-tiba terlintas di pikirannya membayangkan ketika kamu menangis sedih karenanya dan juga calon anak Krystal yg menangis juga karenanya. Pikiran Jongin bercabang, hingga akhirnya Junmyeon menepuk punggung Jongin, menyalurkan kekuatan untuk anaknya.
"Appa tidak mengajari kau menjadi pria brengsek yg tak bertanggung jawab Jong... walaupun appa'mu jahat dan kasar seperti ini, tapi appa tak pernah menelantarkan anak appa sendiri." kata Junmyeon yg berpura-pura bijak.
Dan Jongin pun termakan ucapan Junmyeon, dan sedetik kemudian dia menganggukkan kepalanya.
"Jongin akan menikahi Krystal."
#Gotcha...
Junmyeon dan Krystal saling menatap dan menunjukkan senyum penuh dengan kemenangan.
"Ini baru anak appa..."
(Nih aku kasih tau visualnya mamaknya Baekhyun yg ngeselin, Sunny Girl's Generation 🤭 pantes yah jadi bawel + nyebelin)
(Kalau ini emaknya Jisoo, aku pakai visual Taeyeon Girl's Generation 🤭)
(Kalau yg ini visualnya papa Kim, bapaknya Jisoo, aku pakek visulnya Leeteuk Super Junior)
(Kalau ini visualnya papa Byun, bapaknya Baekhyun & Sana. aku pakek visualnya Eunhyuk Super Junior)
DONE
Assalamualaikum semuanya... Selamat malam...
Minal aidzin wal faidzin... Mohon maaf lahir dan batin semuanya 🙏 (bagi yg merayakan)
Maafin semua kesalahan aku pada kalian yah... Entah pas aku ngambek karena kalian nggak mau komen atau vote ceritaku, maafin yah... 🙏
Aku tau kok cerita aku sangat absurd dan membosankan... 😁
Aku berharap, semoga kita semua akan ketemu di ramadhan tahun depan, dan menjadi pribadi yg lebih baik yah ☺️
Jangan lupa berikan vote dan komen sebanyak-banyaknya guys... 💕
Makasih, 23 Mei 2020 💗