RISTRETTO

By Tiaralma

68.5K 6.1K 466

Bagi sebagian orang, mungkin meneguk Ristretto adalah hal yang patut dihindari lantaran kepekatan jenis kopi... More

RISTRETTO
Ristretto (01)
Ristretto (02)
Ristretto (03)
Ristretto (04)
Ristretto (05)
Ristretto (06)
Ristretto (07)
Ristretto (08)
Ristretto (09)
Ristretto (10)
Ristretto (11)
Ristretto (12)
Ristretto (13)
Ristretto (14)
Ristretto (15)
Ristretto (16)
Ristretto (17)
Ristretto (18)
Ristretto (19)
Ristretto (20)
Ristretto (21)
Ristretto (22)
Ristretto (23)
Ristretto (24)
Ristretto (25)
Ristretto (26)
Ristretto (27)
Ristretto (28)
Ristretto (29)
Ristretto (30)
Ristretto (31)
Ristretto (32)
Ristretto (33)
Ristretto (34)
Ristretto (35)
Ristretto (36)
Ristretto (37)
Ristretto (38)
Ristretto (39)
Ristretto (40)
Ristretto (42)
Ristretto (43)
Ristretto (44)
Ristretto (45)
Ristretto (46)
Ristretto (47)
Ristretto(48)
Ristretto (49)

Ristretto (41)

1.2K 136 6
By Tiaralma

"Halo Om," sapa Sean ramah pada sosok pria tua berusia setengah abad yang tiba-tiba meneleponya.

"Oh.. hai Sean, bagaimana kabar mu?" Sapanya ramah.

Sean tersenyum tipis, "baik seperti yang Om dengar. Bagaimana dengan Om?"

Pria tua itu terkekeh pelan, "baik.. baik. Dimana Vanila, kalian sedang tidak bersama? Bagaimana kabarnya?"

Sean menggeleng lalu duduk di sofa yang berada di rumah miliknya di Lisse, rumah yang Amanda dan Alicia tempati selama ini. "Dia sedang sibuk menggosip dengan kakak ipar dan ibunya."

Pria tua itu tertawa, "ayolah Sean wanita memang seperti itu."

Sean mengangguk dengan senyum tipisnya. "Jadi, ada apa Om sampai menghubungi saya? Bukannya Om Andre baru kembali ke Indonesia dan semua legalitas perusahaan Om di Amerika sudah saya selesaikan?"

"Ya, aku memang tidak pernah meragukan kemampuan mu menangani hukum Sean. Tapi ada hal yang jauh lebih penting untuk aku bicarakan pada mu saat ini."

Sean mengernyit mendengarkan dengan seksama penuturan dari seorang Andreas Hermawan. Ya, pria itu lah yang menelfonnya sekarang. Duda tanpa anak berusia 50 tahun yang hidup seorang diri sebagai salah seorang pengusaha garmen di Indonesia.

"Seperti yang kau katakan, aku baru baru kembali ke Indonesia dua hari lalu. Dan kemarin, aku memutuskan untuk menemui calon mertua mu."

Gandha maksudnya? Batin Sean tanpa membuka suara.

"Aku datang ke kantornya dan menemukan beberapa keganjilan. Pertama, saat aku memasuki ruangannya entah mengapa aku merasakan aura yang berbeda, pria tua itu juga memanggil nama keluarga ku bukan Andre seperti yang kalian lakukan selama ini. Kedua, kau tau.. dia bahkan menyebut dirinya tak memiliki istri dan berujar acuh mengenai keluarga nya. Ayolah Sean kita semua tau siapa calon mertua mu itu, dan apa yang aku lihat kemarin adalah suatu keanehan. Jadi aku memutuskan untuk mengujinya." Andreas berujar mantap di akhir.

"Menguji seperti apa maksud Om?" Tanya Sean bingung.

"Aku mengajaknya pergi ke club semalam."

- ☕️ -

"Kapan kamu boleh pulang sayang?" Tanya Naka menyuapi Alicia bubur yang dimasaknya tadi pagi.

Sudah dua hari ini ia berada di Lisse untuk menemani anak-anaknya. Kemarin juga ia sempat bertemu dengan Amanda, wanita yang merawat Alicia selama ini. Dan jujur saja, Naka menaruh besar curiga pada wanita yang Alicia panggil Mandy itu, entah karena apa.

"Lusa istri ku bisa pulang jika memungkinkan Mom," sahut Darren tiba-tiba.

"Kau sudah kembali, Ale?" Pasalnya tadi putra nya itu memutuskan untuk mengantar Vanila pulang ke rumah milik Sean yang selama ini Alicia tempati. Vanila nampak sangat lelah dan Sean juga belum kembali pagi ini. Tadinya Darren juga menawari Naka namun ditolak tegas oleh wanita paruh baya itu, ia masih sangat merindukan putrinya yang tengah disuapinya ini.

"Udah Al anterin pulang. Dibukain pintu sama pawangnya langsung malah." Sahut Darren acuh mengecup kening istrinya. Tadi saat pergi Alicia masih terlelap, jadilah Darren tidak sempat berpamitan pada ibu dari calon anaknya itu.

Alicia memukul lengan suaminya pelan, "kamu ini loh, pawang-pawang.. Ale bukan hewan ya."

Darren terkekeh konyol, "ya kan emang Bang Sean pawangnya Ale. Emang kita bisa ngediemin itu anak pas lagi ngambek, enggak kan? Kemarin aja waktu dia diusir Daddy yang bisa ngurusin cuma Bang Sean."

Alicia mendelik menatap suaminya tajam membuat Darren merutuki kebodohannya. Pria itu bahkan seketika menatap Naka yang sudah menurunkan senyumnya. "Mom.." cicit Darren lirih.

Naka tersenyum tipis, "gak apa, Mommy ngerti. Lagipula kamu bener, Sean emang pawangnya Ale. Begitu juga sebaliknya, sama kaya kamu dan Alice kan?"

Darren menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah akibat godaan Naka. Sial, kenapa ia selalu bersikap semenjijikan ini jika menyangkut Alicia.

"Mommy boleh tinggal disini, meskipun nanti kalian kembali ke Indonesia?" Darren mendongak mendengar pertanyaan tiba-tiba ibunya, begitu pula Alicia yang sudah menatap Naka terkejut.

"Mommy rasa Mommy butuh waktu sendiri untuk saat ini, entah sampai kapan.. Apa yang dilakukan ayah kalian itu salah. Lagipula, Mommy tidak merasakan lagi adanya ayah kalian yang selalu membuat Mommy nyaman." Sambung Naka.

"Mommy berniat pisah dari Daddy?" Tanya Darren hati-hati.

Akhir-akhir ini memang Darren menggodanya dengan menyebut Naka akan segera menjadi janda, tapi percayalah niat Darren selama ini hanya menggoda ibunya saja tidak lebih. Tidak pernah sedikit pun terlintas dibenaknya untuk mengompori Naka agar berpisah dari Gandha. Oh dia tidak sebodoh itu untuk memisahkan dua insan yang saling membucinkan satu sama lain sejak berpuluh tahun lalu itu.

"Mommy—– gak tau," ucap Naka pasrah.

"Maksud Mommy?" Tanya Alicia bingung.

"Ya Mommy memang ngerasa gak nyaman dengan ayah kalian tapi Mommy juga masih cinta sama orang tua bodoh itu. Terkadang Mommy juga bingung, selama beberapa bulan ini meski Mommy bersama ayah kalian pun Mommy selalu merasa kalo ayah kalian itu lagi jauh dan buat Mommy kangeeen banget."

Baik Darren maupun Alicia terkekeh mimik Naka yang nampak menggemaskan saat mengungkapkan perasaannya. Lagipula siapa yang bisa menolak pesona dari seorang Nantika Senja Pradipta, meski berusia 40 tahun sekalipun kecantikan wanita itu tidak pernah surut. Bahkan anak-anaknya pun akan selalu merasa gemas dengan tingkah spontan ibunya itu.

"Al ngikut aja Mommy mau gimana, Al cuma mau Mommy bahagia. Tapi pesen Al, Mommy pikirin lagi baik-baik." Naka mengangguk mendengar penuturan putranya itu.

"Lagian Mommy juga gak mau jadi janda sekarang-sekarang ini, kasihan cucu Mommy dong." Alicia hanya bisa terkekeh mendengarnya.

"Oh iya Mas, Mandy kemana ya?" Tanya Alicia berbalik menatap sang suami yang berdiri pada sisi kanan brankarnya.

"Tadi waktu aku pulang gak ketemu sih, kenapa? Kamu ada perlu sama Mandy?"

Alicia mengangguk, "lagi pengen cream soup buatannya Mandy."

Naka menggeleng melihat putrinya itu menyengir ke arah Darren. "Nanti aku telfon Bang Sean biar disampein ke Mandy."

Alicia mengangguk dengan semangat, "makasih."

Darren hanya tersenyum sebagai jawabannya.

"Kamu deket banget sama Amanda Lice?" Alicia kembali menoleh menatap ibunya, lalu mengangguk.

"Mandy yang rawat Alice selama disini Mom, dia juga sayang banget sama Alice persis kaya Mommy." Jelas Alicia berbinar.

Amanda memang baik dan selalu sukses membuat Alicia nyaman. "Mommy ngelihat kamu di diri Amanda, kalian mirip."

Alicia tertegun di tempatnya, ia sudah sering mendengar hal tersebut namun memilih acuh. Berbeda dengan Darren yang sudah menegang ditempatnya saat mendengar sahutan dari istrinya.

"Alice juga sering denger itu. Sampe kadang Alice berharap kalo emang Mandy itu ibu kandung Alice."

"Gimana kalo Amanda itu ibu kamu?" Kali ini Darren semakin menegang, peluh bahkan membasahi tengkuknya padahal ruang rawat Alicia yang berstatus VVIP ini dilengkapi oleh AC.

"Alice pasti bakal seneng, karena Alice akhirnya tau siapa yang ngelahirin Alice. Dan lagi.. Alice tau kalo Alice bukan anak yang gak diinginkan."

Naka tersenyum lembut mengusap puncak kepala putrinya yang masih terbaring diatas brankar. "Kalo gitu Mommy berharap semoga kamu cepat ketemu sama keluarga kandung kamu sayang. Tapi inget, jangan pernah lupa kalo kamu itu anak Mommy."

Alicia mengangguk dengan mata berkaca-kaca, "Mommy tetap jadi ibu terbaik Alice sampai kapan pun."

Darren diam ditempatnya. Ia tak tau apa yang sudah Naka ketahui saat ini, namun Darren bisa memastikan ibunya itu mengetahui sesuatu yang Darren sendiri mungkin mengetahuinya.

• ☕️ •

Continue Reading

You'll Also Like

81.2K 3.7K 46
Niat hati kabur dari perjodohan yang diatur orang tuanya dengan duda anak 1 yang sialnya masih tampan itu, Herna malah harus terjebak menikahi pria k...
601K 1.1K 5
Kumpulan Cerita Pendek, penuh gairah yang akan menemani kalian semua. 🔥🔥🔥
1.7M 232K 45
Semua terlihat sempurna di kehidupan Maudy, seorang aktris papan atas yang juga dikenal sebagai kekasih Ragil, aktor tampan yang namanya melejit berk...
657K 65.8K 32
Pernikahan Rhea dan Starky hanya berlangsung selama tiga tahun. Meskipun mereka telah dikaruniai seorang putra, ternyata Starky belum juga bisa usai...