RISTRETTO

Від Tiaralma

68.5K 6.1K 466

Bagi sebagian orang, mungkin meneguk Ristretto adalah hal yang patut dihindari lantaran kepekatan jenis kopi... Більше

RISTRETTO
Ristretto (01)
Ristretto (02)
Ristretto (03)
Ristretto (04)
Ristretto (05)
Ristretto (06)
Ristretto (07)
Ristretto (08)
Ristretto (09)
Ristretto (10)
Ristretto (11)
Ristretto (12)
Ristretto (13)
Ristretto (14)
Ristretto (15)
Ristretto (16)
Ristretto (17)
Ristretto (18)
Ristretto (19)
Ristretto (20)
Ristretto (21)
Ristretto (22)
Ristretto (23)
Ristretto (24)
Ristretto (25)
Ristretto (26)
Ristretto (27)
Ristretto (28)
Ristretto (29)
Ristretto (30)
Ristretto (31)
Ristretto (32)
Ristretto (33)
Ristretto (34)
Ristretto (35)
Ristretto (36)
Ristretto (37)
Ristretto (38)
Ristretto (40)
Ristretto (41)
Ristretto (42)
Ristretto (43)
Ristretto (44)
Ristretto (45)
Ristretto (46)
Ristretto (47)
Ristretto(48)
Ristretto (49)

Ristretto (39)

1.1K 146 9
Від Tiaralma

"Lice.."

Alicia menoleh, menatap seseorang yang baru saja membuka pintu dengan kasar.

"Mas," gumamnya tak percaya. Bagaimana bisa pria itu ada disini?

Darren melangkah cepat ke samping brankar istrinya, dan membuat Alicia memejamkan mata saat pria itu mencium keningnya lama begitu sampai di sampingnya.

"Ada yang sakit?" Tanya Darren begitu menjauhkan wajahnya.

"Perut," rintih Alicia pelan yang diangguki Darren.

"Sabar ya, Ale baru panggilin dokter." Ucap Darren dengan tangan kirinya yang mengusap perut buncit Alicia lembut.

Tepat setelah Darren mengatupkan bibirnya kembali, terdengar derap langkah memasuki ruangan Alicia.

"Permisi, boleh saya periksa?" Sapa dokter itu ramah.

Darren bangkit dan menggeser tubuhnya, memberi ruang pada dokter itu untuk memeriksa kondisi istrinya.

"Sudah jauh lebih baik, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Mungkin lusa Nyonya sudah bisa pulang." Alicia mengangguk mendengarnya.

"Kalo begitu saya permisi," pamit sang dokter meninggalkan keempat orang yang berada di ruang rawat Alicia.

"Lice, okay?" Tanya Sean lembut yang diangguki oleh Alicia dengan senyum tipisnya.

"Eum.. Alice mau bicara berdua sama Kak Al, boleh?" Sean mengangguk pelan dengan senyumnya. Pria itu mengerti kebutuhan sepasang suami istri ini untuk saling meluruskan masalahnya.

"Kalo gitu, Abang sama Ale ke kantin dulu." Pamit Sean menggandeng Vanila untuk ikut keluar mengikutinya.

Darren bergerak kembali mendekat, duduk di samping brankar Alicia dan meraih tangan istrinya untuk di genggam. "Sayang.."

Alicia tak menjawab. Wanita yang tengah mengandung 23 minggu itu justru menangis terisak membuat Darren semakin maju mendekap istrinya erat.

"Maaf.." gumam Darren membuat Alicia menggeleng.

"Aku yang minta maaf Mas," gumam Alicia.

Merenggangkan pelukannya, Darren menangkup kedua pipi istrinya lantas mengecup puncak hidung Alicia sekilas. "Kita salah. Kamu.. aku, kita punya porsi salahnya masing-masing. Yang penting sekarang, kita udah ketemu. Jangan lagi tinggalin aku Lice."

Alicia mengangguk dengan sesenggukkan. "Kangen," rengeknya membuat Darren terkekeh.

"Salah siapa main kabur-kabur aja, hm.." Alicia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Jangan pergi lagi, hm.. kita lewati semuanya sama-sama," ucap Darren yang diangguki Alicia.

- ☕️ -

Jakarta, Indonesia

"Papa harus keluarin aku dari penjara Pa.." rengek wanita itu mencengkram tangan pria tua yang di genggam nya.

Pria tua itu mengangguk mantap, "tentu. Tentu Papa akan bebasin kamu secepatnya."

"Papa janji?" Tuntut wanita yang mengenakan baju tahanan itu.

"Janji."

- ☕️ -

"Halo Al, ada apa?" Tanya Naka setelah mengangkat panggilan dari putranya.

Bukannya menjawab, Naka justru mendapati kekehan dari putra pertamanya itu. "Al kamu kok ketawa?"

"Oh Mommy sayang, Mommy masih tidur?"

Naka mengernyit, "ngaco kamu. Mommy aja lagi nonton Netflix kok."

Naka tak berbohong, saat ini ia memang tengah menonton Netflix yang menayangkan serial drama korea favoritnya sejak muda menggunakan home theater milik Darren di apartemen putranya. Entah sudah berapa lama ia meninggalkan suaminya sendirian, tetapi yang jelas Naka merasa ini adalah pilihan yang tepat.

Sudah berjalan 7 bulan mungkin atau lebih, tepatnya sejak Gandha memutuskan untuk menjodohkan Darren dengan Clarissa— Senja tidak lagi mendapatkan keutuhan rasa dari suaminya. Senja tak lagi mendapatkan perasaan tenang dan terlindungi dari pria yang sudah hampir 25 tahun menemaninya.

Terkadang, sempat terbesit di benak Naka untuk menceraikan suaminya namun egonya menolak tegas. Ia masih mencintai pria menyebalkan itu. Hanya saja, diam-diam ia mendapati perasaan bersalah dan tak nyaman bersarang di hatinya saat terlalu dekat dengan pria itu.

"Mommy.." teriakan Darren yang menyapu gendang telinganya membuyarkan lamunan Naka.

"Yaya.. ada apa?"

"Mommy gak dengerin Al daritadi ngomong apa?"

Naka terkekeh mendengar nada kesal putranya. "Maaf maaf, Mommy keasikan nonton tadi," dustanya.

Darren mendecak, "matiin dulu deh. Trus Mommy tolong dong pindahin itu telfonnya. Daritadi gelap terus deh."

Naka mengernyit lalu menuruti Darren untuk menjauhkan ponselnya, tak lama.. tawa wanita yang menginjak usia 40 tahun itu pecah setelah menyadari kebodohannya. "Jadi daritadi kamu panggilan video ke Mommy?"

Darren mengangguk dengan wajah sebalnya. "Mommy ngapain sih, huh."

Naka tertawa. Terkadang sebagai orang tua ia merindukan sikap manja ketiga anaknya yang tak lagi di dapat setelah mereka beranjak dewasa. Apalagi Darren, putra pertamanya. Sebagai seorang pria, Naka benar-benar kehilangan sikap kekanakan putranya itu.

"Jadi ada apa hm, tumben kamu inget Mommy padahal lagi diluar negeri."

Darren tertawa, "terpaksa. Kasihan Mommy bentar lagi mau jadi janda."

Naka mendelik ke arah putranya yang tertawa kencang itu.

"Kakak!"

"Mas!"

"Al!"

Naka mengernyit mendengar tiga panggilan berbeda pada saat yang bersamaan untuk putra nya.

"Al kamu sama siapa?" Tanya Naka penasaran.

Darren mengangguk lalu meredakan tawanya. Setelahnya, pria itu mengubah mode kameranya yang semula selfie menjadi kamera utama.

"Bang, Le.. kakak video call ke Mommy ini kalian." Seru Darren membuat sejoli itu tersenyum cerah sembari melambaikan tangannya ke arah kamera.

"Al.."

"Ya mom.."  Sahut Darren kembali pada mode selfie.

"Kalian di rumah sakit, siapa yang sakit?" Tanya Naka membuat Darren tersenyum tipis lalu mengarahkan ponselnya ke kanan dimana terdapat Alicia yang berada diatas brankar.

"Mommy.." panggil Alicia lirih.

"Lice," gumam Naka berkaca-kaca. Ia merindukan putrinya itu. 6 bulan ini adalah neraka untuknya. Dan Naka tak menyukainya.

"Sayang, ini kamu?" Alicia mengangguk diposisinya. Entah darimana, tiba-tiba tangan suaminya sudah mengusap air mata Alicia yang menetes.

"Mommy, Alice kangen.." rengek Alicia.

Naka terkekeh dalam tangisnya. "Kamu dimana hm, biar Mommy susul."

"Mommy mau kesini?" Tanya Darren yang tiba-tiba menampakkan wajahnya disamping Alicia.

"Iya, kalian dimana? Belanda kan? Mommy kesana." Sahut Naka mantap.

"Mommy mau jagain anak Mommy." Sambungnya.

Darren terkekeh, "boleh. Nanti biar Al sama Sean siapin private jet aja. Mommy kaya nya emang harus kesini, cucu Mommy minta di temenin Omanya."

Naka mengernyit sesaat sebelum akhirnya membulatkan matanya terkejut, "istri kamu hamil?"

Darren terkekeh lalu mengangguk membuat Naka terpekik senang. "Gak usah jemput. Biar Mommy kesana sendiri sekarang. Kamu jemput aja Mommy nanti. Kamu jagain anak sama cucu Mommy dulu, oke.. dah."

Darren hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang ibu yang memutus panggilan sepihak.

• ☕️ •

Lieur euy.
Nge stuck banget idenya. Ada banyak tapi buat cerita yang lain💆🏻‍♀️.
Maafkan aing gaeswkwk.

tiaralma💋

Продовжити читання

Вам також сподобається

The Fake-Date Proposal Від Upa Im

Жіночі романи

117K 10.3K 51
Patah hati dan jadi pengangguran, Leta memutuskan melamar pekerjaan sebagai baby sitter untuk membayar utang pernikahannya yang gagal. Namun, Mara, s...
1M 50.3K 37
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah...
DANCE WITH THE DEVIL Від riris

Жіночі романи

50.1K 9.7K 18
COMING SOON...
1.7M 153K 40
Hidup Gama seperti sebuah quote "Cintaku habis di kamu, sisanya aku hanya melanjutkan hidup." Setelah perpisahan dengan Jenia hampir sepuluh tahun y...