Perpindahan Jiwa Gadis Penggo...

By jeongsa14

823K 46.6K 3.7K

Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghanc... More

01 - Gadis Penggoda
02 - Duplikat Apollo
03 - Kabar Kecelakaan
04 - Hilang Ingatan
05 - Suamiku, ayo mandi
06 - Kamu Mencintaiku?
07 - Pengangguran
08 - Perubahan Sifat Tuan
09 - Karena Tali Bathrobe
10 - Karena Alergi
11 - Memasak
12 - Diluar Angkasa
13 - Teman Latte
14 - Hari Pertama Kuliah
15 - Prof Rayden
16 - Dosenku Suamiku
17 - Sebuah Rumor
18 - Makna Cemburu
19 - Ungkapan Hati Nara
20 - Tanda Dileher
21 - Tamparan Keras
23 - Identitas Serena
24 - Tentang Pelantikan
25 - Diantar Papa
26 - Menuju Acara Pelantikan
27 - Acara Pelantikan
28 - Bukan Yang Pertama
29 - Anak Haram
30 - Postingan Instagram
31 - Kecurigaan Iviana
32 - Prioritas Diatas Prioritas
33 - Ingatan Yang Kembali (1)
34 - Konferensi Pers Mendadak
35 - Jenna Yang Patah Hati
36 - Pilihan Tepat
37 - Indahnya Damai
38 - Pendekatan
39 - Kasus Penembakan
40 - Serena Ovallius
41 - Acara Reuni
42 - Wanita Pertama
43 - Penyesalan Rayden
44 - Sehari Setelahnya
45 - Malam Pertama
46 - Posisi Terbaik
47 - Skin To Skin
48 - Kebenaran
49 - Kemunduran Rayden
50 - Menyerahkan Jabatan
51 - Sydney McKenna
52 - Ketakutan Serena
53 - Jantung Yang Tak Berdebar
54 - Siapa Dalang itu?
55 - Setelah Dua Bulan
56 - Rencana Pernikahan
57 - Nasib Jenna
58 - Keromantisan
59 - Kembali Ke Kediaman
60 - Hari Kebahagiaan
61 - Pengakuan
62 - Mulai Terkuak
63 - Selalu Siap Menunggu
64 - Terungkap
65 - Tanpa Absen
66 - Rencana Iri Dengki
Tersedia Versi Pdf
Beli 2 Pdf Gratis 1

22 - Bertemu Papa

12.4K 764 67
By jeongsa14

"Lihat Instagramnya Bu Nara,"

"Bu Nara pergi ke mana?"

"Katanya Kanada,"

Simpang siur berita tentang penolakan Rayden hari itu yang menjadi penyebab Nara memilih mengundurkan diri sebagai Dosen dan pergi ke Kanada. Berbeda dengan Jenna yang telah menyaksikan, Nara keluar dari ruangan Rayden dan ada tanda ciuman di leher Rayden. Jenna bukan gadis polos, dia mengerti apa yang telah terjadi jika ada tanda satu itu.

Dan Serena yang tidak tergiur dengan berita hari ini, tenang-tenang saja memainkan ponsel sambil menunggu kedatangan Dosen. "Na," Serena menatap Iviana. "Enggak jadi deh,"

"Aneh," Serena menutup ponselnya tapi notifikasi yang masuk, membuat layar ponselnya kembali nyala.

"Ini yang gue mau tanyain,"

Buru-buru Serena mematikan ponselnya dan memasukan ponselnya ke dalam saku celana, "Apa?"

"Itu bukannya ponsel Prof Rayden?"

Mendengar pujaan hatinya di sebut, Jenna langsung menoleh. "Ponsel? Ponsel siapa?"

"Itu, ponsel yang Serena pegang mirip ponsel Prof Rayden."

Serena berdehem, "Ponsel ini ada banyak di pasaran. Tidak hanya satu, kalau cuma mirip, bukankah itu sudah biasa? Coba kamu lihat kelas kita, ada banyak sekali yang pakai iPhone, Samsung, Oppo, dan lain sebagainya kan?"

"Benar tuh apa kata Serena," Jenna menimpali, membuat Iviana akhirnya mengangguk dan menepis kecurigaannya tadi. "Oh ya guys, hari ini kan kita cuma ada dua kelas. Bagaimana kalau kita pergi? Kita enggak pernah jalan bareng lagi loh semenjak Serena masuk kuliah lagi,"

"Gimana, Na?"

Serena yang di tatap terdiam sejenak, "Sebentar. Aku izin dulu,"

"Izin sama siapa?"

"Mama,"

"Mama? Bukannya Mama kamu sudah meninggal?"

Serena terdiam, Rayden atau pun Dokter Ares tidak pernah menceritakan tentang latar belakang keluarganya. Salah Serena juga, karena dia tidak memiliki inisiatif untuk bertanya. "Maksud aku, Mama tiri."

"Papa kamu sudah menikah lagi?"

Serena semakin mati kutu, membuat Jenna merasa kasian melihat sahabatnya. "Kamu pasti merindukan Mama kamu ya? Enggak apa-apa kok, Na. Kita paham,"

"Terima kasih," Serena tersenyum tipis ke arah keduanya dan hari ini, sepertinya Serena tidak bisa ikut dengan kedua sahabatnya. Dia lebih tertarik untuk mencari tahu tentang latar belakangnya tapi Serena enggan bertanya pada Rayden.

Singkatnya, Serena merajuk pada Rayden yang tidak memiliki inisiatif menjelaskan padahal tahu istrinya amnesia. Sepulangnya dari kelas terakhir, Serena tetap pulang ke kediamannya lebih dulu di antar oleh suaminya tapi kebetulan yang sangat baik, Rayden harus pergi lagi karena ada urusan pekerjaan yang tidak dia jelaskan pada Serena.

Serena juga tidak bertanya macam-macam, dia membiarkan Rayden pergi. 1 jam setelahnya, Serena ikut pergi dan mengatakan pada pelayan kalau Serena ingin ke mini market sebentar. Awalnya para pelayan ingin menemani tapi Serena menolak dan berkata, jika Serena bisa sendiri. Serena menggunakan sepeda ke mini market dekat rumah tapi dari mini market, Serena menaiki taksi.

1 jam lalu, Serena sudah mencari informasi tentang dirinya sendiri yang ternyata, Serena menemukan sebuah kotak yang berisi kalung. Di sana juga ada pesan yang menyematkan alamat, pesannya berisi, jika anak cantiknya Papa berubah pikiran. Papa ada di .... Surat itu dari Papanya.

Serena menebak, mungkin dirinya dan sang Papa memiliki masalah yang cukup pelik tapi masalah itu dirinya lupakan karena amnesia. Mungkin karena masalah itu juga, Rayden tidak menjelaskan tentang keluarganya sendiri.

***

"Tuan, Nona muda dalam perjalanan ke sini."

Seorang pria baya yang tengah memandangi figur foto tampak mendongak, "Anakku? Ke sini?"

"Benar, Tuan."

"Siapkan semua yang terbaik! Sambut kedatangan anakku!"

"Baik, Tuan."

Di luar, Serena dari dalam taksi menatap kagum pada bangunan yang luar biasa mewah. Apakah dirinya tidak salah alamat? Dia pun mengulangi pertanyaan yang sama pada sopir untuk kesekian kalinya, Serena ingin memastikan dan sangat tidak yakin jika bangunan mewah di depannya ini benar alamat yang dia cari atau sopir keliru. Sopir juga menegaskan, jika tidak ada kekeliruan, dia benar mengantarkan Serena ke alamat yang sudah Serena beri tahu.

Karena takut Pak sopir merasa risih dengan pertanyaan berulangnya, Serena langsung membayar argo taksi dan turun. Dia membuka mulut karena kagum, bahkan bangunan di depannya ini jauh lebih mewah dari kediamannya bersama Rayden yang Serena kira, kediaman Serena dan Rayden sudah sangat mewah tapi ada lagi yang lebih mewah.

Ketika kakinya melangkah, Serena terkejut bukan main saat puluhan pria berpakaian serba hitam mengelilinginya untuk melindungi langkahnya di susul begitu banyak langkah kaki dan flash kamera. Serena terkejut sampai membatu di tempat, beruntung ada seorang perempuan dengan pakaian yang mirip pelayan kediamannya mendekat, merangkul Serena dan menuntunnya untuk berjalan sembari menundukkan kepala.

"Nona, di sana ada begitu banyak wartawan, Anda harus tetap aman."

Serena bingung, apa dirinya dulu itu seorang artis? Sampai ada banyak wartawan yang menunggu di kediaman orang tuanya, jika dirinya artis, kenapa Rayden tidak menjelaskan apa pun pada dirinya? Dan hanya diam tanpa mengatakan bahwa Serena ini artis atau apa pun itu. Semakin jauh, sebuah mobil datang, Serena di bawa masuk ke dalam mobil, melewati halaman luas yang sangat panjang sampai akhirnya bisa tiba di pintu besar yang mungkin muat jika gajah ingin bertamu ke dalam.

"Silakan turun, Nona. Hati-hati,"

Serena masih bingung sampai sulit mengekspresikan wajah, dia hanya turun dari mobil dan mengikuti intrupsi langkah dari pelayan di sisinya. Dia membiarkan pintu besar itu terbuka secara otomatis saat remot di tangan seorang pengawal di tekan. Setelah pintu terbuka, belasan pelayan berdiri di sisi jalan, mereka semua membungkuk menyambut Serena yang semakin terkejut.

"Bibi?" Setelah lama bungkam, Serena akhirnya membuka suara.

"Silakan masuk, Nona. Tuan besar sudah menunggu Anda,"

Serena pun melangkah masuk dan kembali terkagum-kagum melihat dekorasi dinding yang luar biasa indah. Dia menduga, jika semua dekorasi keemasan ini pasti dari emas asli. Ketika tengah mengagumi bangunan megah di pijaknya, dia menolehkan kepala saat lift terbuka tidak jauh dari depannya dan seorang pria setengah baya keluar dari sana.

"Putriku,"

Apa pria setengah baya itu Ayahnya? Serena terus menatapnya, dia melihat kemiripan di antara wajah keduanya dan Serena tak memiliki keraguan lagi, dia merasakan kerinduan yang membuncah di dadanya. Dia pun menerjang sang Ayah dengan pelukan eratnya yang di balas Ayahnya tak kalah erat, tanpa Serena tahu, pria setengah baya itu mengucap syukur berkali-kali di dalam hatinya. Ini adalah kali pertama putrinya mau memeluk dirinya lagi setelah hampir 5 tahun berlalu.

Pelayan yang tadi menjemput Serena di gerbang utama juga ikut menatap haru pertemuan anak dan Ayah di depannya. Dirinya tahu bagaimana perjalanan keduanya, karena dirinya mengabdi di kediaman mewah ini sejak Tuan dan Nyonya besarnya baru saja menikah hingga detik ini masih bertahan sebagai kepala pelayan.

"Papa merindukan putri kecil Papa ini,"

"Eren juga,"

Papa tampak terkejut mendengar Serena menyebut dirinya sendiri dengan nama panggilannya semasa kecil yang bahkan, 5 tahun lalu, Serena menolak di panggil Eren. Apa boleh? Dirinya bersyukur atas kecelakaan dan hilang ingatan yang menimpa putrinya? Karena dengan semua itu, Papa bisa kembali menemukan perannya dalam hidup sang putri.

***

Kira-kira, Serena yang artis atau Papanya ya? Kok bisa banyak wartawan??

Wkwk, AYO SPAM KOMENT!!

Btw, cerita ini ringan yaa .... Aku hanya menceritakan tentang kisah rumah tangga Serena dan Rayden, untuk masalah ke depannya juga, mungkin hanya pengungkapan tentang masa lalu dari kedua belah pihak saja. Tentunya bukan pelakor atau pebinor, tapi latar belakang keluarga keduanya.

Terbilang, cerita aku yang kali ini, memiliki konflik ringan, tidak seperti yang lainnya.

So, pecinta konflik ringan kalian cocok baca ini.

Tapi ingat .... Aku selalu buat cerita dengan banyak misteri, jadi mari pusing berjamaah.

Intinya, konflik ringan bukan berarti misteri juga ringan. HAHAHAHA

Bye guys!

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 149K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...
28K 586 24
Warning !!! Dilarang memcopy paste cerita saya ini murni karangan saya! Jangan lupa follow Biar selalu ada Notification ketika update !! hargai karya...
2.5M 149K 31
Harap bijak memilih bacaan! Di kehidupan pertamanya, Adeline sangat bodoh dan begitu mempercayai sahabatnya, Rossa. Saat Rossa mendorongnya untuk ter...
11K 673 40
[BIASAKAN FOLLOW SEBELUM BACA, TIDAK MENERIMA PALAGIAT DALAM BENTUK APA PUN❗] Saat pernikahan tinggal satu Minggu lagi,calon istrinya mengalami kecel...