WARNING!
FULL NC 21+
UNDER THE AGE SKIP!
ANTI NC SKIP!
DON'T REPORT!!!!
HAPPY READING
♛┈⛧┈┈•༶𓃬༶•┈┈⛧┈♛
Ting tong!
Suara bel rumah membuat fokus Eun Ji terbuyarkan. Gadis itu menutup buku bacaannya kemudian melangkah menuju pintu depan rumah.
"Ibu," ucap Eun Ji dengan mata berbinar. Seorang wanita paruh baya tersenyum manis kemudian memeluknya erat.
"Apa kabar sayangku?" tanya nyonya Lee sembari mengelus surai menantu kesayangannya itu.
Setelah melepas rindu mereka masuk ke dalam rumah. Nyonya Lee membawa banyak bahan makanan untuk mereka masak. Terlalu lama di Kanada sebelum akhirnya harus pulang ke Korea demi pernikahan anaknya, wanita paruh baya itu rindu masakan Korea.
"Apa yang akan kita masak bu?" tanya Eun Ji sembari memasang apron di tubuh rampingnya.
Nyonya Lee terkekeh. Selanjutnya ia mengeluarkan banyak bahan makanan dari tote bag belanjaannya. Dan berkutat lah dua wanita itu di dapur luas milik pasutri baru yang barusan menikah seminggu yang lalu.
Satu jam kemudian. Meja makan yang awalnya kosong kini tersaji banyak macam makanan Korea. Nyonya Lee tersenyum manis menatap hasil masakannya bersama sang menantu.
"Honey, iam home!" suara Mark terdengar. Pria itu melebarkan senyumannya kala melihat sosok sang ibu.
"Ibu, aku rindu ibu." Mark memeluk erat ibunya. Sang ibu terkekeh sembari menepuk-nepuk punggung anaknya. Tidak terasa yang dulunya Mark ia gendong setiap harinya, sekarang putra kecilnya itu telah tumbuh menjadi sosok yang luar biasa. Tentu sebagai seorang ibu ia sangat bangga.
"Ibu menginap lah disini," ucap Mark sembari menunduk menatap ibunya yang sekarang lebih pendek dari dirinya. Mungkin sebatas dada.
"Tidak, sehabis ini ibu ada janji kumpul bersama teman-teman ibu."
Mark mencebik kesal. Namun matanya kembali berbinar saat bertemu pandang dengan istrinya.
"Good afternoon honey," ucapnya. Tanpa malu mendekat kemudian melumat bibir sang istri.
Ibunya hanya bisa geleng-geleng kepala. Sementara Eun Ji. Wanita itu melotot sembari menjambak rambut Mark yang tidak ada malunya menyerang bibir di hadapan sang ibu.
"Dasar tidak tahu malu," kesal Eun Ji.
Mark meringis. "Aku sebenarnya datang awal juga karena ingin... " Mark menggantung ucapannya karena Eun Ji menutup mulutnya dengan cepat.
"Iya Mark, iya. Setelah makan ibu langsung pergi lagi. Jadi kau bisa puas membuat anak." Nona Lee menyindir sembari menyiapkan piring untuk mereka makan.
Eun Ji memejamkan mata. Menahan malu sekuat tenaga.
♛┈⛧┈┈•༶🐯༶•┈┈⛧┈♛
Sore hari telah tiba, Eun Ji tersenyum menatap bunga-bunganya yang tumbuh indah di taman belakang. Rutinitas wanita itu di sore hari adalah menyirami tanamannya yang indah dan bermacam-macam.
"Honey, you're here." Eun Ji tersenyum saat Mark memeluknya erat dari belakang. Gadis itu otomatis membalikkan tubuhnya, mendongak menangkup kedua pipi suaminya.
"Kau sudah bangun." Eun Ji terpana melihat bare face Mark. Wanita itu tanpa ragu mengecup bibir suaminya.
Mark mencebik kesal. "Kurang lama," ucapnya sembari merajuk seperti biasa.
Segera Eun Ji berjinjit lagi kemudian melumat bibir Mark tanpa ragu. Menghisap bibir atas dan bawah pria itu. Sang empu tersenyum, tangannya memegang kedua pinggang ramping Eun Ji setelah itu membalas pangutan sang istri. Decapan lidah mereka mulai terdengar. Taman bunga menjadi saksi ciuman hangat sepasang suami istri di sore hari.
Mark tidak tahan lagi. Tangannya menelusup masuk ke dalam dress yang di pakai Eun Ji. Mengusap lembut punggung gadis itu kemudian mulai mencari pengait bra sang pemilik tubuh. Eun Ji tersenyum saat Mark kesusahan membuka pengait branya.
Wanita itu memegang lengan Mark. "Harusnya kau lepas dress ku dulu," ucapnya dengan wajah merona. Mark merutuki kebodohannya. Ia sudah terbakar napsu hingga terburu-buru.
Eun Ji mengangkat dress nya ke atas dengan mudah melepasnya hingga tubuhnya kini hanya berbalut bra dan celana dalam. Tangannya otomatis memalingkan wajah Mark ke kanan karena pria itu hanya diam memandang tubuhnya dengan takjub.
"Ahh, jangan lihat aku seperti itu."
Mark terkekeh. "Aku tidak bisa biasa saja saat melihat tubuhmu. Terlalu indah bagiku."
"Mark!" kesal Eun Ji membuat pria itu tertawa.
Sejenak keduanya menyadari bahwa posisi mereka sekarang ada di taman belakang rumah. Mereka kembali bertatapan dan tertawa bersama.
"Tapi, disinikan juga tidak akan ada yang melihat." Mark kembali melumat lembut bibir manis wanitanya. Ciumannya turun ke leher jenjang sang istri. Napas hangat dan cumbuan lembut Mark benar-benar memabukkan. Eun Ji merem melek dibuatnya.
Mmhhh
Eun Ji menahan desahannya saat Mark menjilati payudaranya seperti es krim. Angin sore yang berhembus membuat tubuhnya jadi semakin merinding.
Ahhhh shhhhh
Celana dalam Eun Ji telah tanggal. Kini wanita itu sudah bertelanjang bulat. Mark berjongkok, di dorong nya paha belakang Eun Ji hingga wanita itu lebih mendekat ke arahnya kemudian mulut Mark mulai gencar menjilati vagina milik istrinya.
Eun Ji memejamkan mata. Desahannya semakin keras ketika Mark gencar memainkan klirotisnya dengan lidah lihai pria itu.
Ahhhh ouhhhh eunghhhh
Shhhhh ahhhh a- akuuuu ahhhhh markkk ahhh...
Yang bisa wanita itu lakukan hanya mengacak rambut Mark untuk melampiaskan rasa yang mengalir dalam tubuhnya.
Cpkhhhh cpppp cpkhhh
Vagina Eun Ji semakin basah. Hingga kedutan mulai bereaksi sampai tubuh wanita itu bergetar selaras dengan itu, cairan bening terjun dari titik sensitifnya.
Mark tersenyum melihat Eun Ji yang berhasil squirt sampai cairannya menetes ke bawah konblok taman.
Inti pusat Mark sudah sangat sesak. Ia segera melepas celananya. Mark menarik Eun Ji ke pangkuannya.
"Ahhh Mark, aku udah gak tahan." Eun Ji berucap jujur karena vaginanya terus berkedut.
Wanita berusia 23 tahun itu segera memasukkan milik suaminya yang tegak ke dalam lubangnya. Rasanya sulit karena sempit. Mark membantu wanita itu hingga berhasil menerobos pertahanan.
Ahhhhh
Desah nikmat keduanya. Benar-benar bercinta di sore yang sangat indah. Langit sore pun berwarna keunguan lembut bercampur nuansa biru.
Eun Ji menaik turunkan tubuhnya. Kedua tangannya bertumpu pada perut Mark. Payudara indah Eun Ji berguncang hingga Mark tak tahan untuk meremas nya.
Ouhhhh shhh ahhhh
Emhhh daddy its so deephh ahhhh...
"Whattt, seriously ahh."
Mark kaget ketika Eun Ji mengucapkan kata-kata yang tidak pernah wanita itu ucapkan.
"Call me again honey." Mark mulai memaju mundurkan genjotan nya mengimbangi gerakan Eun Ji yang semakin tidak beraturan.
Ahhh ahhh daddy ahhh ouhh daddy shhh ahhh....
Eun Ji tidak tahan lagi. Penyatuan nya semakin becek. Tubuhnya bergetar seperti ingin meledakkan sesuatu.
Arghhhhh im cummm daddy i'm cummm ouhhhh...
Together honey. Wait for me shhhh.
Ahhh very deep daddy ahh...
Dua menit berikutnya cairan sepasang suami istri itu beradu. Saling menembakkan kenikmatan tiada tara di senja yang indah.
Mark tersenyum. Di gendongnya Eun Ji ala bridal style kemudian di ciumnya kening gadis itu cukup lama. Eun Ji merona, ia membalas senyuman Mark tak kalah manisnya.
"Lets take a bath honey," ujar Mark sembari berjalan memasuki area rumah.
♛┈⛧┈┈•༶🐯༶•┈┈⛧┈♛
Mark tersenyum memandang Eun Ji yang sudah terlelap duluan. Pasti wanita itu sangat lelah. Terlebih jiwa polosnya kini belajar meliar karena Mark. Pria itu tau persis bagaimana perangai Eun Ji yang lemah lembut dan juga lugu. Namun demi menyenangkan hati sang suami. Sedikit demi sedikit wanita itu belajar cringe seperti Mark meski Eun Ji hanya cringe ketika mereka bercinta.
Daddy? Ahh, Mark benar-benar gila membayangkan wajah merona Eun Ji saat wanita itu bergerak di atasnya. Mendesah sembari mengucapkan kata-kata sakral yang membuat dirinya semakin mabuk.
Sekuat tenaga Mark menahan hasratnya. Terlebih melihat bibir merah Eun Ji dan belahan dada wanita itu yang terlihat dari piyama tipis yang wanita itu gunakan.
Mark memejamkan mata. Ia menarik Eun Ji ke dalam pelukannya. Berusaha meredam napsunya yang meledak-ledak.
Beruntungnya. Mark berhasil menyusul Eun Ji ke alam mimpi.
Suara cicitan burung kecil menjadi sambutan pagi hari yang indah dan dingin. Udara kota Seoul yang jarang mencapai angka panas justru semakin dingin. Padahal belum muncul salju di tahun ini.
Mata indah Eun Ji perlahan terbuka ketika merasakan ada sesuatu menimpa pinggangnya. Ia terkekeh melihat Mark masih tertidur pulas. Wajah pria itu benar-benar lucu saat tertidur. Eun Ji dengan pelan mencium pipi Mark setelah itu memundurkan kepalanya lagi.
"Honey, can i get your kiss again?"
Mata Eun Ji melebar kaget.
"Bisa tidak sih, kau jangan bangun dulu saat aku menikmati wajahmu di pagi hari," kesal Eun Ji sembari membalikkan badan memunggungi Mark.
"Pardon me," ucap Mark sembari memeluk Eun Ji dari belakang.
Keduanya terdiam, menikmati cuddle di pagi hari. Meski Eun Ji tiba-tiba mendapat perasaan random entah karena faktor apa. Biasanya wanita itu tidak pernah seperti ini sebelumnya.
"Daddy," gumam Eun Ji namun masih bisa didengarkan Mark yang sedari tadi mengecup tengkuk wanita itu.
"Yes honey, you need something?" balas Mark sembari membalikkan tubuh Eun Ji dengan mudah.
Eun Ji mengangguk. "I want you daddy."
Mark melebarkan mata, pria itu langsung menindih Eun Ji. Melumat bibir wanita itu dengan menggebu-gebu. Gairahnya semalam ternyata belum kunjung reda. Tangannya mulai gencar meremas payudara Eun Ji sembari mencubit kecil puting Eun Ji yang mencuat tegang.
Ahhhh ouuuuh shhh ahhh
Badan Eun Ji terhentak ke atas. Dadanya yang sensitif membuatnya semakin panas. Terlebih ketika Mark mulai menurunkan ciumannya.
Dengan terburu, pria itu melepas piyama tipis Eun Ji hingga tubuh atas wanita itu polos karena tidak memakai bra.
Ahhhh yessh daddy i like that ahhh
Mulut hangat Mark benar-benar memanjakan payudara lembut Eun Ji. Tak hanya Eun Ji yang semakin terangsang, pria itu juga merasa semakin sesak. Payudara lembut Eun Ji yang terus menerus ia raup layaknya cone itu membuat dirinya semakin menggila.
Tanpa di sadari, celana dalam Eun Ji sudah basah. Mark terkekeh sembari melepas penutup terakhir milik wanitanya.
Setelahnya Eun Ji dituntun untuk membelakangi nya. Mereka sangat merindukan posisi itu.
Ahhhhh
Posisi Eun Ji semakin menungging terlebih saat Mark memaju mundurkan miliknya hingga mahkotanya berkedut kencang meminta terus di masuki.
Ahhhh faster daddy fasterrr ahhhh
Eumhhh you're so tight honey.... Ahhh i love you more and more.
Plok
Plok
Plok
Ahhhh i love you too daddy ahhh shhh
Eun Ji semakin menjerit saat milik Mark di rasa semakin membesar. Dan cairan hangat itu kembali memenuhi liang rahimnya. Eun Ji tersenyum sembari memejamkan mata.
♛┈⛧┈┈•༶🐯༶•┈┈⛧┈♛
Sajian dengan banyak menu tersaji di meja makan. Sepasang suami istri barusan selesai memasak bersama. Meski proses yang mereka lalui jauh dari kata serius karena sang pria yang kelewat usil dan mengacaukan segalanya namun hasil dari memasak itu tetap ada.
Keduanya mulai menikmati masakan dengan khidmat. Namun wajah Eun Ji berubah ekspresi ketika merasakan satu menu diantara lainnya.
"Mark, kau pasti salah memasukkan bahan ke pudding ini." Eun Ji menahan rasa aneh di mulutnya.
"Asin!" keluh Mark dengan wajah komuk.
Eun Ji tertawa. "Salah siapa! Puding ini padahal enak. Huaaaaaa," Eun Ji tiba-tiba ngambek membuat Mark merasa bersalah.
"Maaf honey, nanti aku belikan lagi."
Eun Ji mencebik kesal. "Aku mau sekarang!" bentak gadis itu.
Mark mengeluarkan ponselnya dan segera memesan puding kesukaan Eun Ji.
"Pesan yang dingin ya, hehe." Ekspresi Eun Ji seketika berubah.
"Everything for you," balas Mark.
Eun Ji membalas dengan senyuman. Membuat Mark panas dingin seketika. Tiba-tiba ia teringat halu nya beberapa hari yang lalu.
"Honey," panggil Mark.
"Can i try something sweet?"
Eun Ji mengerutkan kening tak paham. Mark berdiri dari kursinya kemudian berjalan ke arah kulkas.
"I want to enjoy my ice cream on your soft breasts," ucap Mark sembari mendekat pada Eun Ji. Pipi wanita itu merona seketika. Ia tidak bisa lagi memungkiri betapa mesumnya seorang Marklee.
"Pliss," mohon Mark dengan mata berbinar.
Eun Ji menghela napas. Akhirnya dengan suka rela melepas bajunya kemudian branya.
Mark memulai aksinya. Ia mengoleskan satu scop es krim di atas payudara Eun Ji.
"Dingin," kekeh Eun Ji merasakan es krim yang sangat dingin menimpa dadanya.
Ahhhh dinginnhh
Ouhhh daddy shhh you very very nasty.
Lidah Mark dengan gencar menjilati es krim itu di atas payudara Eun Ji yang semakin menegang. Dengan sengaja giginya menggigit kecil puting yang tertutup es krim strawberry itu membuat Eun Ji mendesah sekaligus terkekeh geli.
Ting tong!
Mark menghentikan aksinya. Keduanya saling pandang.
"Kau melupakan puding ku. Cepat ambil!" kesal Eun Ji.
"Oke honey, everything for you." Mark segera berlari menuju pintu depan rumah.
"I love you Marklee," teriak Eun Ji sembari memakai bajunya lagi.
"I love you too!" balas Mark berteriak membuat Eun Ji tertawa. Lucu sekali suaminya itu.
The End
Don't forget vote
Spam
Spam
Spam
And
Spam komen!!
Goodbye!
Btw gegara cerita ini aku jadi nyeplos Inggris gitu. Awikwok sekalian mengasah skill enggres ku yang gak karuan wkwkwkwk.
Sampai jumpa di cerita lain.