AREGA [End]

By kastarasa

75.4K 6.1K 1.9K

‼️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA‼️ Happy Reading 🧡 "Gue suka lo...." "....mulai hari ini lo pacar gue," "Hahaha... More

prolog
01| Di hukum
02| Belajar Bareng?
03| Belajar
04| Suara Emas Alysa
05| Timezone
06| Jadian
07| Hujan.
08| Balapan
09|Jadi Kapan Putus?
10| Karena Pantai Itu Tenang
11| Main Basket Bareng
12| Diga Kenapa?
13| Baikan
14| Kembali ke sekolah
15| Telat
16|Makan Bakso
17| Siapa Dia?
18| Zidan lagi?
19| Dihukum pak Amir
20| Hari pertandingan
21| Rehan Bertengkar
22| Debat calon ketua osis
23| Tragedi Memalukan
24| Hangout
25| Celaka
26| Tawaran Pak Amir
27| Kak Dimas Pembawa Petaka
28| Hari Pertandingan Alysa
29| Adik kelas Centil
30| Rumah Nadila
31| Asep Koma
32| Hadiah kecil
33| Hari Ulang Tahun Diga
34| Devigos
36| Gavin Bucin Mode On
37| Ketua Basket
38| Balas Dendam
39| Dia sakit apa?
40| Rencana Gavin
41| Tradisi Sekolah
42| Dunia repot
43| Upacara Terakhir.
44| Tuduhan Palsu
45| Serangan Ralax
46|Menguatkan diri
47| Siapa?
48| CCTV
49| Alasan putus
50| Curiga
51| Misteri
52| Hari kelulusan
53| Terungkap
54| Kembali Pulang
55| The end
Extra part: Selamat jalan
Surat Kecil dari Arega
INFO!!!!!
COMING SOON?????

35| Putus?

854 42 1
By kastarasa

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Sore ini Alysa menemani Bundanya untuk pergi bertemu bersama teman semasa bundanya kuliah.

"Ya ampunnn Rantiii," Ucap Tante Bela sembari memeluk Bunda ala ibu-ibu pada umumnya.

"Haiii Bell," Ucap Bunda yang membelas pelukan Tante Bela dan sahabatnya yang lain.

"Loh ini Alysa? Kelas berapa sekarang?" Tanya tante Bela, salah satu teman bunda.

"Kelas 2 SMA tante," Jawab Alysa sembari tersenyum tipis.

"Udah gede aja yaa, terakhir kita ketemu masih kecil banget loh kamu," Ucap tante Bela yang di balas senyum tipis dari Alysa.

Alysa yang tak mengerti dengan alur pembicaraan bundanya memilih duduk di tepi pantai setelah pamit dari bundanya yang tengah berbincang dengan teman-temannya.

Alysa duduk di tepi pantai menikmati suara ombak dan setiap desiran angin pantai yang membelai di kulitnya.

"Diga tumben banget gak heboh ngechat gue dari tadi pagi? Gue telfon aja kali ya?" Ucap Alysa yang lansung mencari kontak Diga.

Calling DIGA 🦁.....📞

"Hai, kamu lagi ngapain?" Tanya Alysa.

"Lagi istirahat aja ni di kamar," Jawab Diga.

"Al," Panggil Diga dengan nada yang tampak serius.

"Hm?" Jawab Alysa.

"Aku mau ngomong,"Ucap Diga tiba-tiba.

"Yaa ngomong aja, serius banget kayanya," Ucap Alysa yang mulai merasa ada yang aneh dengan nada Diga.

"Aku mau kita udahan," Ucap Diga. Empat kata yang membuat Alysa mematung, nafasnya tercekat seolah tak percaya dengan yang di dengarnya kini.

"Al," Panggil Diga kembali karena tak mendapat jawaban dari Alysa.

"Kenapa ga?" Tanya Alysa yang berusaha menahan air matanya.

"Banyak yang harus aku fokusin al, maaf," Jawab Diga.

"Oooh gitu," Ucap Alysa yang masih menahan suaranya yang mulai bergetar.

"Maaf al," Ucap Diga.

"It's okay," Ucap Alysa yang lansung memutuskan sambungan.

Setelah memutuskan sambungan telfon tersebut Alysa hanya kembali memandangi hamparan pantai di hadapannya kini dengan tatapan kosong.

Menit demi menit Alysa lalui dengan memandangi hamparan pantai, tanpa sadar langit kini sudah berubah menjadi jingga.

"Sa," Panggil Bunda yang tak dihiraukan Alysa.

"Sa!" Panggil Bunda sembari menepuk bahu Alysa.

"Eh iya kenapa bund?" Tanya Alysa.

"Ayok pulang, dari tadi di panggil juga," Ucap Bunda yang di angguki Alysa.

****

Alysa membuka lemari pakaiannya untuk mengambil baju sekolah, tak sengaja menyentuh sebuah kotak yang berisikan scraf yang pernah Diga berikan.

Alysa tersenyum tipis, meletakkan kembali kotak tersebut, tanpa terasa satu butir air mata lolos dari matanya. Tidak mau terlalu larut dalam kesedihannya Alysa lansung mengambil seragam sekolah, dan memakainya.

Dinda hari ini menjemput Alysa untuk pergi kesekolah bersama pagi ini.

"Good morning," Ucap Dinda saat Alysa memasuki mobilnya.

"Kangen tau gak sih ke sekolah bareng, gimana kalo lo berangkat sekolahnya sama gue aja lagi? Kan lo bisa ketemu Diga di sekolah," Ucap Dinda.

"Udah putus," Ucap Alysa membuat Dinda menginjak rem tiba-tiba yang membuat kepala Alysa membentur dasboard mobilnya.

"Aw," Ucap Alysa semari mengelus dahinya.

"What?!" Ucap Dinda kaget.

"Bercanda kan lo?" Tanya Dinda penuh selidik.

"Ngapain gua bercanda," Jawab Alysa yang masih mengelus dahinya

"Ya tapi kenapa? Pasti dia bilang dong alasannya?" Tanya Dinda panjang lebar yang tidak mendapat jawaban dari Alysa.

"Al? pasti ada alasannya kan?" Tanya Dinda kembali.

Alysa menoleh keluar jendela. "Dia bilang banyak yang harus di fokusin," Jawab Alysa.

"Bullshit," Ucap Dinda.

"Lo mau sekolah gak sih? Ntar telat di hukum Bu Iren heboh lo," Ucap Alysa berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Gue kaget aja gitu," Ucap Dinda.

"Din, jalan," Ucap Alysa.

"Iyaa-iyaa," Ucap Dinda yang lansung kembali menancap gas untuk ke sekolah.

"Tapi kenapa lo gak nanya aja gitu al maksudnya apa?" Tanya Dinda.

"Kaget, bingung, sedih, semua kecampur aduk, yang bisa gue jawab cuma iyaa," Jawab Alysa.

"Lo gak sedih gitu?" Tanya Dinda yang hanya di balas senyum tipis Alysa.

Dinda dan Alysa tiba di parkiran sekolah mereka. Ada yang berbeda dari hari Alysa pagi ini dan seterusnya.

Bohong, jika Alysa berkata dia tak apa atau baik-baik saja. Diga yang terbiasa mengisi hari-harinya harus pamit dengan alasan yang masih Alysa cerna maksudnya.

"Helloowwwww Alysa," Sapa Galang, karena malas menanggapinya Alysa hanya melewati Galang begitu saja.

"Lemes banget lo kaya orang tipes," Ucap Galang yang menduduki bangku Alysa.

"Ngeliat muka lo aja udah sakit kepala gue," Ucap Alysa yang lansung menduduki bangku di sebelah Galang.

Kringggg.......

Bel tanda pelajaran akan segera di mulai berbunyi.

"Baik selamat pagi semuanya,"

"Sana duduk di bangku lo," Ucap Alysa datar.

"Galak amat," Ucap Galang yang lansung bangkit dari kursi Alysa.

"Ntar pas istirahat gue mau ulangan susulan di ruang guru," Ucap Neysya.

Rakha berjalan beriringan dengan Asep di koridor yang kini tengah di penuhi banyak siswa-siswi karena masih jam istirahat.

"H-ai k-kak, ini buat kak Rakha," Ucap adik kelas menyodorkan dua bungkus coklat yang menghadang jalannya.

"Gue gak suka manis," Ucap Rakha yang lansung kembali meneruskan langkahnya.

"Sini biar gue aja yang kasih," Ucap Asep yang lansung mengambil coklat tersebut.

"Rakh, rejeki itu harus di-"

"Emmm enak banget, parah mau meninggal gue," ucap Asep terpotong karena tatapan tajam Rakha.

"Sep lo baru makan mie mpok yeyen dua porsi, perut lo gak ada rasa kenyang gitu?" Tanya Leo heran yang di balas gelengan oleh Asep.

"Gavin mana?" Tanya Asep.

"Ke toilet tadi katanya," Jawab Leo.

"Toiletnya di arab? Lama banget," Ucap Asep karena Gavin pergi sejak jam istirahat tadi.

Neysya duduk seorang diri di taman belakang sembari membaca sebuah buku di tangannya.

Neysya merasakan ada seseorang yang kini duduk di sebelahnya.

"Boleh kan gue duduk?" Tanya Gavin.

"Ya boleh kan punya umum," Jawab Neysya dengan polosnya.

"Iyaa sih ,kok sendirian? Kaya orang lagi putus cinta aja lo" Ucap Gavin.

"Gak, lagi belajar buat ulangan susulan," Ucap Neysya.

"Gue kira lagi galau, soalnya duduk sendirian," Ucap Gavin yang diangguki Neysya.

"Duduk sendirian emang harus karena galau?" Tanya Neysya.

"Y-ya enggak sih, tapi biasanya gitu," Jawab Gavin yang di angguki Neysya.

"Lo gak masuk kelas?" Tanya Neysya.

"Kan ini gue lagi duduk di sini,"Jawab Gavin seadanya.

"Ya maksud gue, lo kenapa gak masuk kelas?" Tanya Neysya kembali.

"Males," Jawab Gavin singkat yang di angguki Neysya.

"Heh kalian! Malah dua-duan bukannya masuk kelas!" Ucap Buk Iren.

"Kenapa kalian belum masuk ke kelas? Gak denger bel tadi?" Tanya Buk Iren sembari berkacak pinggang.

"Saya mau ulangan susulan buk," Jawab Neysya.

"Kamu Gavin?" Tanya Buk Iren pada Gavin.

"Saya nemenin Neysya Buk, siapa tau kesepian," Ucap Gavin.

"Kamu yaa Gavin, sini saya antarkan ke kelas kamu," Ucap Bu Iren yang lansung menjewer kuping Gavin.

"Aduh duh sakit buk," Ucap Gavin yang mengaduh kesakitan.

"Makanya di sekolah itu belajar jangan pacaran," Ucap Bu Iren.

"Baru calon juga buk," Ucap Gavin.

"Calon-calon, kaya mau aja dia sama kamu," Ucap Bu Iren yang lansung kembali menarik kuping Gavin ke kelasnya.

"Gue duluan ya," Ucap Gavin sembari melambaikan tangannya.

"Lo ke toilet apa naik haji? Lama banget," Ucap Asep.

"Ya namanya juga panggilan alam," Ucap Gavin yang lansung mencatat materi di hadapannya.

JANGAN LUPAA COMENT,VOTE AND FOLLOW.

See you next part 🌻

Continue Reading

You'll Also Like

13.7K 1.7K 56
Budayakan Follow Sebelum membaca!!!!⚠️ Memiliki mantan banyak yang dianggap hanya untuk bahan gabutan udah menjadi makanan sehari hari bagi Alden. Ta...
138K 9.8K 48
Ini tentang Galang Alvaz Ganendra, si ketua geng ZAXANO yang paling berpengaruh di SMA Bhakti Dharma. Yang secara tidak sengaja di pertemukan dengan...
3.6K 1.1K 32
"Rangga!" sapa seseorang dari arah belakang "Hm" "Gak ada niatan gitu buat gandeng tangan aku?" Pinta Gadis Rangga aditya Cowok cool, pintar, dan...
ARION By .

Short Story

708 123 26
_ Davit Arion Reganta cowok sempurna dengan kadar ketampanan di atas rata rata, Arion terlahir dari kaluarga kaya raya. Arion salah satu Badboy, the...