AREGA [End]

By kastarasa

75.3K 6.1K 1.9K

‼️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA‼️ Happy Reading 🧡 "Gue suka lo...." "....mulai hari ini lo pacar gue," "Hahaha... More

prolog
01| Di hukum
02| Belajar Bareng?
03| Belajar
04| Suara Emas Alysa
05| Timezone
06| Jadian
07| Hujan.
08| Balapan
09|Jadi Kapan Putus?
10| Karena Pantai Itu Tenang
11| Main Basket Bareng
12| Diga Kenapa?
13| Baikan
14| Kembali ke sekolah
15| Telat
16|Makan Bakso
17| Siapa Dia?
18| Zidan lagi?
19| Dihukum pak Amir
20| Hari pertandingan
21| Rehan Bertengkar
22| Debat calon ketua osis
23| Tragedi Memalukan
24| Hangout
25| Celaka
26| Tawaran Pak Amir
27| Kak Dimas Pembawa Petaka
28| Hari Pertandingan Alysa
30| Rumah Nadila
31| Asep Koma
32| Hadiah kecil
33| Hari Ulang Tahun Diga
34| Devigos
35| Putus?
36| Gavin Bucin Mode On
37| Ketua Basket
38| Balas Dendam
39| Dia sakit apa?
40| Rencana Gavin
41| Tradisi Sekolah
42| Dunia repot
43| Upacara Terakhir.
44| Tuduhan Palsu
45| Serangan Ralax
46|Menguatkan diri
47| Siapa?
48| CCTV
49| Alasan putus
50| Curiga
51| Misteri
52| Hari kelulusan
53| Terungkap
54| Kembali Pulang
55| The end
Extra part: Selamat jalan
Surat Kecil dari Arega
INFO!!!!!
COMING SOON?????

29| Adik kelas Centil

672 45 0
By kastarasa

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Hujan deras yang turun pagi ini membuat, upacara bendera ditiadakan tapi kepala sekolah meminta seluruh siswa dan siswi untuk berkumpul di aula untuk memberikan beberapa pengumuman dan amanat.

"Ini kita mau ngapain sih?" Tanya Asep.

"Kosidahan," Jawab Rakha datar yang membuat semua mata tertuju ke arahnya.

"Nyokap lo ngasih sarapan sianida goreng tadi pagi, rak?" Tanya Gavin.

"Hm," Jawab Rakha singkat.

"Ham hm, gue telan juga lo," Ucap Asep.

"Gue kira adem ayem hari ini gak ada upacara," Ucap Asep.

"Mending disini dari pada di lapangan," Ucap Gavin.

"Dih cowo takut panas, bencong lo?" Tanya Asep.

"Tau ah," Jawab Gavin yang lelah menghadapi sahabat gilanya ini.

"Diem amat lo berdua, sakit gigi?" Tanya Asep pada Leo dan Diga.

"Nafas lo bau," Jawab Leo asal.

"Diem, ntar di marahin bego," Ucap Gavin.

Seluruh siswa dan siswi diminta untuk berkumpul diaula, hari yang ditunggu-tunggu setelah debat osis kemarin akhirnya tiba,  upacara bendera hari ini di gantikan dengan pemilihan calon ketua osis.

Alysa yang sedang mencari keberadaan Diga yang entah di mana, saat menemukan keberadan Diga yang hendak berjalan ke depan mata keduanya tidak sengaja bertemu.

"Baik pemilu ketua osis kita mulai dari kelas dua belas ipa Ahingga E dan dilanjutkan dengan kelas ips nantinya," Ucap Mc memberi arahan.

Seluruh siswi dari kelas 12 tampak berdiri satu persatu saat mc menyebutkan nama mereka berbaris dengan rapi untuk mendapat giliran.

Tiba saatnya kelas Alysa dipanggil dan namanyalah yang paling pertama, Alysa lansung berjalan ke salah satu kotak suara, tentu saja pilihan suaranya jatuh pada Diga. Setelah selesai Alysa kembali ke kursinya.

"Gilak panjang banget antrinya," Ucap Nadila kesal karena sejak tadi dirinya harus mengantri cukup lama.

"Makanya suruh nyokap lo ngasih nama A," Ucap Alana sombong yang diangguki Alysa.

Sedangkan Neysya yang sejak tadi tak bisa duduk dengan tenang disebelah Alysa, membuat mereka lelah melihat Neysya yang tak bisa tenang.

"Heh kutu, bisa diem gak sih lo?" Ucap Nadila di sebelahnya.

"Gue mau ke toilet, udah di ujung banget nih," Jawab Neysya.

"Muka bu Iren lagi ngajak sumo noh,"Ucap Alana. Semuanya serentak melirik ke arah Bu Iren yang tampak bersedekap dada dengan menyapu pandangannya ke seluruh ruangan.

"Bodo amat, yuk al temenin gue," Ucap Neysya yang lansung menarik Alysa di sebelahnya hingga memutuskan kontak mata pada keduanya.

"Eh mau kemana ini?" Ucap Bu Iren di depan pintu Aula.

"Saya mau ke toilet bu," Jawab Neysya yang bergerak kesana kemari seperti ulat bulu.

"Beneran?" Tanya bu Iren yang lansung memicingkan matanya.

Neysya mengangguk cepat. "Beneran bu, udah di ujung banget," Jawab Neysya.

"Yaudah 5 menit," Ucap Bu Iren.

"Saya mau ke toilet bukan lomba lari bu, belom lagi jalannya, masa 5 menit doang?" Tanya Neysya.

"7 menit atau gak sama sekali,"Final Bu Iren.

"Oke," Ucap Neysya yang hendak berjalan keluar.

Neysya lansung berlari sekuat tenaga menuju toilet meninggalkan Alysa yang mengikutinya dari belakang.

"Ada ada aja tu bocah," Ucap Alysa yang berbelok ke kantin terlebih dulu untuk membeli minum dan permen.

"Lega banget gue,"Ucap Neysya saat keluar dari Toilet.

"Gila kalo kebelet lari lo kaya badak," Ucap Alysa di depan toilet.

"Bodo amat, berdosa banget lo ke kantin," Ucap Neysya tidak habis pikir dengan kelakuan Alysa.

"Gue ke kantin bukan rampok bank, yaudah yuk balik" Ucap Alysa yang lansung berjalan terlebih dulu.

Alysa dan Neysya kembali ke aula sebelum bu Iren mencari dan menghukum mereka karena terlambat.

"Udah?" Tanya Alana diangguki Neysya.

Setelah menghabiskan waktu hingga jam istirahat tiba,  akhirnya acara pemilihan ketua osis selesai. Tentu saja sejak awal Galang menyadari jika pasti Diga yang akan memiliki suara paling banyak, dan dugaannya terbukti hari ini.

"Selamat Ga," Ucap Galang yang tampak mengulurkan tangan, yang disambut baik oleh Diga.

"Akhirnya siap juga, panas banget pantat gue duduk doang dari tadi," Ucap Gavin.

"Kantin yuk," Ucap Alana.

"Gue duluan ke kelas aja deh," Ucap Alysa yang diangguki Alana.

Alysa berjalan seorang diri di koridor untuk menuju ke kelasnya, di tengah perjalanan suara Bu Fatma menghentikan langkahnya.

"Alysa," Panggil Bu Fatma.

"Kenapa ya Bu?" Tanya Alysa.

"Tolong bawain ini ke kelas X ipa A," Ucap Bu Fatma sembari memberikan tumpukan kanvas yang sudah dilukis hingga menghalangi pandangannya.

Bu Fatma lansung berjalan meninggalkan Alysa yang mati-matian meredam emosinya.

Alysa lansung berjalan ke kelas X Ipa A dengan sedikit mengintip untuk memastikan tidak menabrak orang di depannya.

"Gila ya, gue bawa kanvas udah kaya bawa monas," Ucap Alysa.

Beberapa kanvas di tangannya mulai terangkat membuat Alysa mengikuti arah kanvas tersebut, dan ternyata Diga.

"Kalo disuruh tu yang ikhlas," Ucap Diga berusaha menasehati.

"Emang yang gak ikhlas siapa?" Tanya Alysa jutek.

"Tu tadi ngerocos mulu," Jawab Diga.

"Hm," Ucap Alysa singkat, karena dia sedang dalam mood yang kurang baik.

Saat sedang berjalan beriringan Alysa mendadak menghentikan langkahnya, yang diikuti oleh Diga. Alysa tampak berbalik menghadap Diga, meneliti setiap tampilannya dari ujung kepala hingga kaki.

"Kenapa sih?" Tanya Diga yang merasa risih karena Alysa tampak menelitinya.

Alysa menggeleng dan melanjutkan langkahnya. "Cuma ngerasa aneh aja jalan sama kamu sekarang,"

Diga menyerngit bingung dengan apa yang dikatakan Alysa. "Aneh apanya?"

"Ya sekarang kamu ketua osis, mana sekarang tampilannya rapi banget lagi,"

Diga terkekeh mendengar jawaban Alysa. "Emang kalo aku rapi itu aneh?"

Alysa tersenyum tipis, mendekatkan dirinya kepada Diga. "Dikit," Ucap Alysa dengan sedikit berbisik.

Keduanya kembali meneruskan langkahnya menuju ruang kelas untuk mengantarkan kanvas tersebut dengan beberapa percakapan ringan.

"Kenapa gak masuk kelas?"

"Kan lagi bawa ini,"

"Kamu kenapa gak masuk?" Tanya Alysa kembali.

"Kan lagi bantu kamu bawain ini," Jawab Diga yang membuat Alysa diam karena jawaban Diga mengikuti nada bicaranya, membuat Alysa sedikit kesal dengan sifat menyebalkan Diga.

Alysa dan Diga tiba di depan kelas X IPA A, Alysa lansung menghentikan langkahnya seketika membuat Diga juga ikut menghentikan langkahnya.

"Kenapa sih?" Tanya Diga heran.

"Kamu mau ikutan masuk?" Tanya Alysa balik.

"Kenapa? Kamu takut pacar kamu teriakin cewek-cewek?" Tanya Diga dengan senyum menyebalkannya.

"Najis," Ucap Alysa yang lansung berjalan masuk terlebih dulu.

Seperti dugaan Alysa, kini dirinya dan Diga menjadi pusat perhatian saat memasuki kelas tersebut,lebih tepatnya hanya Diga.

"Kak Diga, manda kirim salam," Ucap seorang siswi yang berhasil membuat alysa melayangkan mata tajamnya.

--------

"Al kamu tau ga-"

"Gak," Jawab Alysa cepat karena tau Diga akan mengatakan lelucon konyolnya.

"Kan aku belum ngomong," Ucap Diga yang tak dihiraukan oleh Alysa yang tengah asik mrmakan batagornya. Diga berjalan menuju salah satu stan yang menjual es krim, lansung mengambil dua varian coklat dan membayar.

"Panas-panas gini enaknya yang dingin ya," Ucap Alysa sembari membuka bungkusan es krim yang sengaja diarahkan di samping kuping Alysa.

"Oke satu menit, apaan?" Ucap Alysa yang lansung mengambil es krim satunya di tangan Diga.

"Lah semenit? Nyungsep aja 5 menitan," Jawab Diga.

"Heh,lo nyungsep apa semedi 5 menit?!" Tanya Alysa emosi.

"Lah iya dong, abis nyungsep kan bengong dulu," Jawab Diga.

"Ini kamu yang mulai bloon atau aku yang gak ngerti sih?" Tanya Alysa frustasi.

"Lah-"

"Lah lah mulu dari tadi," Ucap Alysa galak. Membuat Diga menutup rapat mulutnya.

Tidak ada yang kembali membuka suara membuat Alysa tidak nyaman.

"Balik ke kelas deh yuk," Ucap Alysa yang lansung bangun dari duduknya untuk keluar dari kantin menuju ke kelasnya, karena mungkin sebentar lagi guru akan masuk, teman-teman Alysa memilih di kelas karena mereka membeli makanan yang cukup banyak tadi pagi.

Alysa berjalan dengan memakan es krim di tangannya dengan tenang hingga di depan pintu kantin.

Brakkk

"Allahuakhbar!!!" Ucap Galang terkejut.

Mata Alysa yang sebentar lagi mungkin akan mengeluarkan api karena kini seragam sekolahnya terkena es krim miliknya dan es krim miliknya jatuh ke lantai, karena sejak tadi Galang melompat kesana kemari tanpa memerhatikan jalan hingga menabrak Alysa.

"Bener-bener ya lo," Ucap Alysa yang mencubit lengan Galang layaknya memutar oven.

"Aduhhhh, sakit al al," Ucap Galang yang berusaha melepaskan cubitan Alysa.

Alana dan Nadila yang baru memasuki kantin disuguhi pemandangan sahabatnya yang tengah mencubit Galang dibuat terkejut.

"Al udah ya," Ucap Alana yang berusaha melepaskan tangan Alysa untuk membantu Galang, sedangkan Diga yang tertawa sembari memakan es krimnya karena kelakuan Galang dan Alysa.

"Makanya kalo jalan tu pake mata," Ucap Alysa sambil menunjuk Galang dengan matanya yang melebar.

Setelah puas dengan cubitannya Alysa berjalan ke luar kantin untuk pergi ke toilet membersihkan bajunya.

"Gila biru biru lan badan gue," Ucap Galang pada Alana dengan histeris karena bekas cubitan Alysa yang mulai membiru.

"Yaelah letoy amat lo," Ucap Alana yang lansung menolak Galang dan memasuki kantin kembali.

Suka baca quotes? boleh lansung cek ada Instagram: kastarasa_

JANGAN LUPAA COMENT,VOTE AND FOLLOW.

See you next part 🌻

Next gak nih?

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

812K 42.6K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
428K 12.7K 43
ALVINO DARMA WIJAYA. Seorang cowo yang bisa dibilang cool bad boy tetapi ia juga seorang ketua osis? Gimana yaa rasanya punya ketua osis yang cool b...
43.2K 3.3K 28
Satria Anggara anak remaja yang baru naik kelas 12 merupakan salah satu bad boy di sekolahnya. Bukan pemimpin dalam geng nya namun pemimpin dalam kel...
885 291 18
[ SEBELUM BACA FOLLOW DULU GUYS ] Viro Aldixery adalah seorang anak laki-laki dari seorang pengusaha yang kaya raya. dia memiliki saudara perempuan y...