AREGA [End]

By kastarasa

75.4K 6.1K 1.9K

‼️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA‼️ Happy Reading 🧡 "Gue suka lo...." "....mulai hari ini lo pacar gue," "Hahaha... More

prolog
01| Di hukum
02| Belajar Bareng?
03| Belajar
04| Suara Emas Alysa
05| Timezone
06| Jadian
07| Hujan.
08| Balapan
09|Jadi Kapan Putus?
10| Karena Pantai Itu Tenang
11| Main Basket Bareng
12| Diga Kenapa?
13| Baikan
14| Kembali ke sekolah
15| Telat
16|Makan Bakso
17| Siapa Dia?
18| Zidan lagi?
19| Dihukum pak Amir
20| Hari pertandingan
21| Rehan Bertengkar
22| Debat calon ketua osis
23| Tragedi Memalukan
24| Hangout
25| Celaka
26| Tawaran Pak Amir
27| Kak Dimas Pembawa Petaka
29| Adik kelas Centil
30| Rumah Nadila
31| Asep Koma
32| Hadiah kecil
33| Hari Ulang Tahun Diga
34| Devigos
35| Putus?
36| Gavin Bucin Mode On
37| Ketua Basket
38| Balas Dendam
39| Dia sakit apa?
40| Rencana Gavin
41| Tradisi Sekolah
42| Dunia repot
43| Upacara Terakhir.
44| Tuduhan Palsu
45| Serangan Ralax
46|Menguatkan diri
47| Siapa?
48| CCTV
49| Alasan putus
50| Curiga
51| Misteri
52| Hari kelulusan
53| Terungkap
54| Kembali Pulang
55| The end
Extra part: Selamat jalan
Surat Kecil dari Arega
INFO!!!!!
COMING SOON?????

28| Hari Pertandingan Alysa

577 37 0
By kastarasa

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Tepat hari ini, hari pertandingan untuk Alysa dan yang lainnya setelah berlatih dua hari penuh, semenjak dua hari kemarin juga Diga masih marah padanya.

Sejak tadi Alysa masih terduduk di kursi  yang tersedia di lapangan, tatapan matanya lurus menatap garis start, ada sedikit rasa gugup dalam dirinya sekarang.

"Al yuk siap-siap," Pak Amir menepuk bahu Alysa pelan membuat Alysa melirik sekilas dan mengangguk mengiyakan.

"Dim ikut saya bentar," tidak berfikir lama Dimas lansung menganguk mengiyakan.

"Al, gue nitip tas dong," Ucap Dimas yang lansung memberikan tasnya kepada Alysa.

Alysa mendelik sembari menerima tas milik Dimas, lebih tepat terpaksa menerima karena tanpa bersetujuannya Dimas lebih dulu mengaitkan tasnya di bahu Alysa. "Ngerepotin aja sih lo kak,"

"Yaehlah bentaran doang," Ucap Dimas yang lansung pergi bersama pak Amir untuk menemui panitia pertandingan tersebut.

Tiga puluh menit lamanya mereka menunggu pertandingan di mulai, Pak amir dan Dimas juga kembali ke tenda, tempat tim mereka berkumpul.

"Oke kita kumpul dulu sini," Ucap pak Amir yang mungkin akan memberi sedikit arahan tentang pertandingan hari ini.

Semuanya reflek menoleh, melangkahkan kaki mereka untuk duduk lebih dekat agar suara pak amir terdengar. "Oke sebelum pertandingan di mulai kita membaca doa sesuai kepercayaan kita masing-masing agar di beri kelancaran," Ucap pak Amir. Mereka lansung berdoa menurut kepercayaan mereka masing-masing.

"Semoga pertandingan kita hari ini diberi kelancaran, kita pemanasan dulu ya, kamu pimpin ya dim," Ucap pak Amir kembali.

"Oke pak," Jawab Dimas.

Setelah berdoa selesai, pak Amir memberi arahan untuk mereka melakukan pemanasan. Alysa menyadari sejak tadi dirinya terus memikul beban milil Dimas.

"Kak Dimas, nih tas lo, berat banget lagi, bawa dosa lo dalam tas?" Ucap Alysa sembari memberi tas Dimas.

Dimas terkekeh mendengar celetukan Alysa, ditambah lagi gadis itu tampak ogah memegang tasnya lebih lama."Iyaa letakin di kursi itu aja Al,"

Alysa bergabung ke lapangan bersama yang lainnya untuk melakukan pemanasan sebelum pertandingan yang dipimpin oleh Dimas sesuai arahan pak Amir tadi. Mereka mulai melakukan pemanasan dari kepala hingga ke kaki.

Pertandingan dimulai dimana kini Alysa berdiri di garis start, mulai fokus untuk mendengar aba-aba.

Suara pistol mulai di tembakan, Alysa mulai berlari hingga kini di urutan pertama tapi di tengah arena Alysa berusaha mengontrol nafasnya yang kini mulai terengah-engah.

Alysa tetap berusaha berlari dengan keadaan nafas yang mulai terengah-engah hingga sampai di garis finish. Namun sayangnya posisi Alysa diawal berhasil di salip di titik terakhir. Alysa memegang posisi kedua tercepat, dengan selisih yang cukup tipis.

Alysa dan yang lainnya mulai membereskan barang mereka untuk kembali ke penginapan, untuk pertandingan kali ini hanya Dimas da hendra yang berhasil mendapatkan juara 1 sedangkan yang lainnya tidak.

"Selamat kak," Ucap Alysa saat bertemu Dimas.

"Iyaa makasih, padahal lo dikit lagi loh tadi," Dimas seolah berusaha memberi Alysa semangat, Alysa menghargai itu.

Alysa terkekeh miris, ada sedikit rasa kecewa dalam dirinya. "Belom rejeki gue kali," Ucap Alysa.

"Lain kali masih ada kesempatan kok," Ucap Dimas diangguki Alysa.

Hendra melirik keduanya bergantian, dirinya juga di sana tapi tidak seorang pun memberinya selamat."Gue gak di bilangin selamat?" Tanya Hendra.

"Ogah," Jawab Alysa dan Dimas berbarengan.

"Kita balik ke penginapan, bersih-bersih, istirahat sebentar, setelah itu kita pulang ke rumah masing-masing," Ucap pak Amir.

"Yahhh kenapa gak besok aja sih pak," Ucap Hendra.

"Enak aja kamu, yaudah kita balik ke penginapan sekarang," Ucap pak amir yang di angguki mereka.

"Kita kan capek, masa iya lansung balik sih?" Tanya Hendra.

"Banyak maunya lo dugong," Ucap Alysa yang lansung berjalan terlebih dulu.

"Bener-bener ya tu perempuan apa petasan sih? Meledak mulu perasaan," Ucap Hendra yang tak di hiraukan mereka.

******

Bis sekolah akhirnya sampai di perkarangan sekolah, Nadila dan yang lainnya lansung turun dari bis.

"Al gue udah di jemput, mau bareng? Tapi gue mampir ke rumah tante gue dulu sih," Tawar Nadila.

"Gapapa lo duluan aja deh, gue bisa naik taksi kok," Ucap Alysa.

"Beneran?" Tanya Nadila memastikan.

"Iyaa santai," Jawab Alysa yang diangguki Nadila.

Alysa lansung berjalan ke gerbang sekolahnya untuk mencari taksi untuk pulang ke rumahnya.

Alsya membuka pintu rumahnya dengan keadaan lesu.


"Sehat sa?" Tanya bunda yang mengintip dari dapur dengan alis berkerut.

"Apaan sih bun," Ucap Alysa yang lansung merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga.

"Ya tumben biasanya kalo masuk rumah kaya barongsai," Ucap Bunda.

"Yee enak aja," Ucap Alysa.

"Masak apa bun?" Tanya Alysa.

"Basa-basi doang bantuin gak," Ucap Bunda Alysa.

"Baru pulang capek bun," Ucap Alysa yang lansung menidurkan dirinya di sofa ruang keluarga.

"Sana sa tiduran di kamar," Ucap bunda kembali.

"Hm," Ucap Alysa yang lansung menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.

Sesampai di kamar Alysa yang berniar kembali merebahkan dirinya teringat akan Diga yang masih dalam situasi kurang baik.

Alysa kembali mengambil handphonenya untuk mengirimkan pesan untuk Diga kembali.

Diga 🦁

Ga
Oke itu salah aku, maaf.
16:02

Setelah mengirimkan pesan singkat setelah membujuk Diga selama dirinya di sana, Alysa yang tau tak akan ada jawaban dari Diga atau hanya jawaban ketus, Alysa lansung menidurkan dirinya yang sudah mengantuk sejak tadi.

Setelah beberapa menit terlewati hingga tiba jam makan malam tapi Alysa masih tertidur di kasurnya sejak tadi sore.

"Sa bangun makan," Ucap Bunda.

"Lima menit lagi deh bun," Jawab Alysa.

"Lima menit mulu dari tadi, cepetan bangun ayo," Ucap bunda kembali dan menarik kedua tangab Alysa untuk bangun dari tidurnya.


"Yaudah sepuluh menit lagi deh," Jawab Alysa yang masih memejamkan matanya.

"Yaudah puasa aja sekalian kamu malam ini," Ucap Bunda yang lansung berjalan keluar.

"Serem banget nyokap gue, kalah mak tirinya cinderella," Ucap Alysa yang berjalan dengan mata yang masih setengah tertutup ke kamar mandi.

Setelah membersihkan dirinya Alysa lansung menuruni tangga menuju ke meja makan dimana ayah dan bunda yang menunggunya untuk makan malam bersama.

Alysa lansung mendudukan dirinya, mengambil nasi dan lauk sesuai porsinya dan menyantapnya dengan tenang.

"Sa, kakinya," Ucap ayah karena Alysa menaikkan sebelah kakinya ke atas kursi setiap makan.

"Kalo kakinya gini kaya gak menikmati gitu loh makannya," Ucap Alysa.

"Tapi duduk gitu gak sopan Sa," Ucap Ayah.

"Gapapa deh yah sesekali ya hehe," Ucap Alysa yang lansung melahap makanannya kembali sedangkan ayah dan bundanya hanya pasrah dengan kelakuan putri bungsu mereka.

"Kok kamu pulangnya lebih cepat sa?" Tanya Ayah Alysa.

"Lah kan emang udah waktunya buat pulang yah, ayah mau Sasa gak pulang gitu?" Tanya Alysa kembali.

"Ya gak sih sa, gak salah lagi," Jawab Ayah Alysa di sertai tawa bunda.

"Fix gue bukan anak kandung," Jawab Alysa.

Diga yang kini tengah sibuk dengan gamenya hanya membalas pesan Alysa singkat, berlarut-larut pun percuma pikirnya.

"Leo mana sih?" Tanya Diga di tengah permainan.

"Biasalah," Jawab Gavin.

Sedangkan di tempat lain Leo dan Dinda tengah menikmati suasana malam ibu kota bersama Dinda.

****

Alysa menaiki tangga menuju kamarnya untuk kembali beristirahat, sebelum merebahkan dirinya Alysa mengecek handphonenya yang akhirnya mendapat balasan pesan dari Diga.

Hanya mendapat balasan'iya' dari Diga mampu membuat Alysa mengembangkan senyumnya, apakah Diga sudah memaafkannya?

Meskipun belum baik sepenuhnya, Alysa terus membalas pesan Diga dengan berbagai cerita yang ada selama mereka saling tidak berkomunikasi, berharap Diga kembali baik sepenuhnya.


Suka baca quotes? boleh lansung cek ada Instagram: kastarasa_

JANGAN LUPAA COMENT,VOTE AND FOLLOW.

See you next part 🌻

Next gak nih?

Continue Reading

You'll Also Like

28.4K 932 54
[BELUM DIREVISI] [ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kisah seorang ketua geng motor dan penakluk nya, gadis sederhana namun memiliki banyak cara untuk m...
ARION By .

Short Story

708 123 26
_ Davit Arion Reganta cowok sempurna dengan kadar ketampanan di atas rata rata, Arion terlahir dari kaluarga kaya raya. Arion salah satu Badboy, the...
642K 39.8K 61
SUDAH TERBIT #1 on tenfiction (20 mei 2021) Ini tentang Langit Putra Alghifarry. Cowok bertubuh besar dan tegap dengan jaket hitam berlambang elang d...
ZAFRAEL By Aulia

Teen Fiction

8.1K 895 34
Memilih seorang primadona untuk dijadikan sebagai kekasihnya adalah masalah besar bagi seorang Naviel Aegle. Takdir memang ada di tangan Tuhan, namu...