AREGA [End]

By kastarasa

75.4K 6.1K 1.9K

‼️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA‼️ Happy Reading 🧡 "Gue suka lo...." "....mulai hari ini lo pacar gue," "Hahaha... More

prolog
01| Di hukum
02| Belajar Bareng?
03| Belajar
04| Suara Emas Alysa
05| Timezone
06| Jadian
07| Hujan.
08| Balapan
09|Jadi Kapan Putus?
10| Karena Pantai Itu Tenang
11| Main Basket Bareng
12| Diga Kenapa?
13| Baikan
14| Kembali ke sekolah
15| Telat
16|Makan Bakso
17| Siapa Dia?
18| Zidan lagi?
19| Dihukum pak Amir
20| Hari pertandingan
21| Rehan Bertengkar
22| Debat calon ketua osis
24| Hangout
25| Celaka
26| Tawaran Pak Amir
27| Kak Dimas Pembawa Petaka
28| Hari Pertandingan Alysa
29| Adik kelas Centil
30| Rumah Nadila
31| Asep Koma
32| Hadiah kecil
33| Hari Ulang Tahun Diga
34| Devigos
35| Putus?
36| Gavin Bucin Mode On
37| Ketua Basket
38| Balas Dendam
39| Dia sakit apa?
40| Rencana Gavin
41| Tradisi Sekolah
42| Dunia repot
43| Upacara Terakhir.
44| Tuduhan Palsu
45| Serangan Ralax
46|Menguatkan diri
47| Siapa?
48| CCTV
49| Alasan putus
50| Curiga
51| Misteri
52| Hari kelulusan
53| Terungkap
54| Kembali Pulang
55| The end
Extra part: Selamat jalan
Surat Kecil dari Arega
INFO!!!!!
COMING SOON?????

23| Tragedi Memalukan

731 58 38
By kastarasa

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Kelas XI IPA siang ini terlihat cukup tenang karena mereka harus mencatat materi yang sejak tadi di jelaskan oleh pak Herman, tapi Alysa dan beberapa siswa lain mencatat dengan ogah-ogahan, karena materi yang di perintahkan untuk di catat terbilang banyak.

"Din,ney,toilet yuk," Ucap Alysa yang mulai jenuh dengan kelasnya.

"Gue gak deh," Ucap neysya yang melanjutkan catatannya dengan menidurkan kepalanya di meja.

"Gass," Ucap Dinda yang lansung mengangkat tangannya.

"Iya, kenapa Dinda?" Tanya pak Herman di depan.

"Saya izin ke toilet ya pak," Ucap Dinda tanpa rasa takutnya dengan pak Herman yang terbilang guru fisika kiler.

"Sudah keberapa kalinya hari ini kamu ke toilet?" Tanya pak Herman.

"Baru juga sekali kok pak," Ucap Dinda dengan berani.

"Saya beri waktu 15 menit," Ucap Pak Herman yang membuat Dinda dan Alysa lansung berjalan keluar.

"Gila ya, kenapa cobak jam olahraga kita yang berharga di ganti hari, terus sekarang yang masuk malah pelajaran fisika," Ucap Alysa panjang lebar yang tidak mendapat jawaban dari Dinda yang ternyata kini tengah menatap ke lapangan

"Pantesan semangat banget lo keluar," Ucap Alysa.

"Yee lo juga, stay cool al," Ucap Dinda dan Alysa yang kini tengah mencuri pandang ke lapangan yang berisikan siswa kelas XI IPA yang tengah bermain bola.

Setelah melewati lapangan Alysa dan Dinda melanjutkan langkahnya menuju toilet dan mampir ke kantin untuk sekedar membeli permen dan kembali lagi ke kelas melewati lapangan tersebut.

Alysa yang terlalu asik melihat ke arah lapangan hingga tanpa sadar ada genangan air yang membuat pantatnya mendarat di lantai karena sepatunya yang licin membuatnya terpeleset.

Seketika semua yang berada di lapangan lansung memperhatikan ke arahnya dengan Diga yang terlebih dulu tertawa terbahak-bahak yang di ikuti Asep hingga semua yang berada di lapangan menertawakannya kini.

Alysa yang tersadar dengan situasi memalukan tersebut lansung bangun dan berlari mengikuti Dinda yang sudah berlari lebih dulu meninggalkannya sejak tadi.

"Dinda setan, bisa-bisanya lo ninggalin gue," Ucap Alysa panjang lebar sejak pak Herman keluar tadi.

"Ya habisnya lo malu-maluin gila," Ucap Dinda.

"Ya lo sih gak bilang ke gue kalo di situ ada air, gue kan maluu Dindaaaa," Ucap Alysa yang terus menggelengkan kepalanya di atas meja.

"Mungkin nasib lo kali malu-maluin," Ucap Dinda tanpa dosa.

"Setan lo," Ucap Alysa.

"Lo pada gak ada rencana jajan ke kantin gitu?" Tanya Neysya.

"Tau nih anak," Ucap Dinda yang masih memperhatikan Alysa yang masih menggeleng kan kepalanya.

Neysya lansung menarik Alysa yang kini terus menutupi wajahnya dengan kedua tangannya saat berjalan di koridor hingga sampai di kantin.

"Pantat lo secinta itu sama lantai Al?" Tanya Nadila yang kini menahan tawanya.

"Apaan?" Ucap Alysa yang kini menegakkan kepalanya yang tadi di telusupkan di atas meja.

"Gak kok Al gak," Ucap Alana yang masih menahan tawanya.

"Mau gue gampar pake tangan kanan, tangan kiri atau pake kaki gue?" Tanya Alysa yang kini kembali merengek dengan menelusup kan kepalanya di balik lipatan tangan

"Pesen deh pesen, lapar nih gue," Ucap Neysya yang di angguki mereka semua.

"Gue bakso sama es teh manis," Ucap Alysa yang masih menelusupkan kepalanya dan langsung mengeluarkan uang dari sakunya.

"Sedih sedih tapi makan cepet lo," Ucap Alana.

"Samain aja deh biar gak ribet," Ucap Neysya yang lansung mengambil uang mereka dan pergi memesan.

" Lo tau gak sih," Ucap Nadila yang menarik perhatian mereka semua.

"Gak jadi deh," Ucap Nadila kembali.

"Mau mati di sini atau di kelas aja Dil?" Ucap Alana.

"Rehan sama Diga itu deket gak sih?" Tanya Dinda tiba-tiba.

"Ya deket lah, namanya juga sepupu," Ucap Nadila.

"Terus kok di sekolah mereka jarang bareng?" Tanya Dinda dengan bodohnya.

"Terus menurut lo kalo sepupu tu harus nemplok selalu gitu?" Tanya Alysa heran.

"Dah deh ya gak tau deh gue azab apaan ketemu manusia kek lo semua," Ucap Alysa yang kini bahkan memegang kepalanya.

"Yang lebih gak waras itu lo sableng," Ucap Nadila.

"Bodo amat, pala gue puyeng," Ucap Alysa kembali menelusup kan kepalanya.

"Kenapa lagi cobak? Hidup lo bermasalah mulu sih," Ucap Dinda enteng.

"Seni kenapa sih harus adaaa ngelukisnyaa sihhh," Ucap Alysa frustasi karena seni adalah pelajaran yang paling di bencinya.

"Hai, capek ya? Sama kok aku b ajaa," Ucap Dinda.

"Makanaan datang," Ucap neysya heboh.

"Leo mana ya?" Tanya Dinda yang kini menatap keseluruh penjuru kantin.

"Jangan coba-coba lo panggil Leo Din,"Ucap Alysa.

"Kenapa?" Tanya Dinda.

"Gue malu oon, si Diga bukan malah nolongin yang ada di ketawain gue," Ucap Alysa.

"Gapapa Al, jatuh bangun itu biasa," Ucap Dinda sok bijak.

"Biasa aja pala lo," Ucap Alysa yang lansung memakan makanannya kembali.

"Halo teman-teman iblis ku," Ucap Galang yang lansung menduduki dirinya di sebelah Alysa.

"Lo lagi, ngapain lo di sini, nagih utang?" Tanya Alysa galak.

"Mau duduk di sebelah kamoh," Ucap Galang. Alysa tau kini Galang pasti akan mengusilinya.

"Kenapa ya gue di takdirin jumpa perkumpulan manusia yang pas pembagian otak telat," Ucap Alana yang kini tak di hiraukan dengan mereka yang dengan lahap memakan makanannya.

-------

Alysa kini tengah bersantai ria di atas kasur milik Alana dengan mengotak atik isi handphonenya yang sejak tadi bahkan tak ada pesan atau notifikasi lainnya.

Alysa yang malas untuk pulang ke rumahnya karena malas menghadapai kedua orang tuanya yang kini belum kunjung membaik akhirnya Alysa memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya di rumah Alana.

Bukan hal biasa, Alysa sejak dulu memang selalu akan pergi ke rumah Alana atau Dinda saat ada masalah, begitu juga sebaliknya, mereka juga berkumpul di rumah Alana atau Dinda karena rumah Nadila,neysya juga Alysa memiliki rumah yang berjauhan.

"Laper gue," Ucap Alana di sebelahnya.

"Sama," Ucap Alysa yang menoleh ke arah Alana.

"Bakso colok enak nih kayanya," Saran Alana.

"Gass," Ucap Alysa yang lansung terbangun dari posisi tidurnya.

"Toko buku dulu mau gak? Mau liat-liat novel nih gue," Ucap Alana yang di balas Alysa dengan anggukan mata berbinarnya.

Alysa yang tak pernah suka membaca buku, tapi sejak mengenal Alana di sekolah menengah pertama dulu yang mengenalkan Alysa pada novel-novel fiksi remaja.

"Lan, ini kita naik motor berasa odong-odong ya kalo lo yang bawa," Ucap Alysa yang emosi dengan sahabatnya yang mengendarai motor dengan cukup lambat.

"Pelan-pelan yang penting selamat Al," Ucap Alana.

"Selamat sih selamat lan, tapi gue takutnya pas nyampe toko buku, kulit gue udah keriputan duluan," Ucap Alysa.

"Gue aja deh yang bawa," Ucap Alysa yang lansung di angguki Alana dengan menepikan motornya.

"Pegangan ya," Ucap Alysa yang lansung menancapkan gasnya bak orang kesetanan yang membuat Alana dan pengguna jalan lain mengupatnya.

"Al Al lo bawa anak orang bukan anak konda woi, pelan pelan gila," Ucap Alana yang kini memeluk Alysa erat.

"Al jangan motong dulu woi, itu mobil segede apaaa Alysaaa," ucap Alana yang masih tak di kubis Alysa yang membuat Alana hanya bisa memeluk Alysa erat hingga tiba di tempat tujuan.

"Lo mau ngajak malaikat maut bercanda?" Ucap Alana yang masih mengatur detak jantungnya.

"Buruan Lan, gue pengen liat buku," Ucap Alysa yang lansung memasuki toko buku yang berada sebuah mall tersebut.

Alysa yang masih setia memperhatikan beberapa buku yang kini berjejer di hadapannya dengan mata berbinar.

"Lo mau beli yang mana Lan?" Tanya Alysa pada Alana yang kini tengah fokus memilih buku-bukunya.

"Yang bilang gue beli siapa, gue kan liat-liat dulu," Jawab Alana.

"Yaudah cepetan,perut gue demo nih," Ucap Alysa yang di angguki Alana dengan lansung melangkah keluar toko.

Kali ini Alana memilih lebih baik dirinya yang mengendarai motor dari pada Alysa karena takut akan membunuhnya nantinya.

Setelah membeli bakso mereka kembali ke rumah Alana kembali untuk menyantap bakso juga minuman soda yang mereka beli tadi.

"Gue liat Diga sama Maudy makin rapet aja," Ucap Alana yang membuka pembicaraan.

"Ya kan gue udah bilang Lan, mungkin Diga lagi berusaha buat namanya bagus di depan papanya," Ucap Alysa.

"Ya tapi kan Al-"

"Kalo soal selingkuh banyak kali jalannya Lan, lagian kalo percaya aja gak ada lagi ngapain gue masih sama dia," Ucap Alysa dengan senyum tipisnya dan lansung memakan makanannya kembali.

"Iyaa deh iyaa, udah bijak ya temen gue sekarang," Ucap Alana.

"Besok jalan yuk,sama sekalian gue ajak tiga curut ," Ucap Alana yang di angguki Alysa.

"Akhirnya kenyang gue," Ucap Alysa yang kembali menidurkan dirinya di kasur milik Alana setelah membersihkan bekas makanannya.

"Lo gak pulang?" Tanya Alana.

"Ntar aja deh," Ucap Alysa yang lansung memasuki alam mimpinya.

Suka baca quotes? boleh lansung cek ada Instagram: kastarasa_

JANGAN LUPAA COMENT,VOTE AND FOLLOW.

See you next part 🌻

Next gak nih?

Continue Reading

You'll Also Like

886 291 18
[ SEBELUM BACA FOLLOW DULU GUYS ] Viro Aldixery adalah seorang anak laki-laki dari seorang pengusaha yang kaya raya. dia memiliki saudara perempuan y...
448K 12.8K 76
"Mulai sekarang Lo pacar gue" ucap Alister kepada Alena "Hah?! Emang lo siapa kenal aja enggak!" tanya Alena tidak terima "Kenalin gue Alister Galen...
855K 57.9K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
12.6K 1.1K 41
|BELUM REVISI| Hidup Feli berubah setelah bertemu dengan El yang mengklaim bahwa dirinya adalah milik El. Banyak rintangan yang harus di lewati Feli...