(17) Razia

329 51 1
                                    

Meskipun hanya sekedar mengingat upacara hari Senin, Latisha benar-benar ingin berpura-pura pingsan dan tidur di uks. Amanah pembina upacara akan sangat panjang. Terutama menyinggung tentang seragam yang tidak sesuai aturan, siswa yang membolos dan siswa bandel yang merokok di belakang sekolah. Tidak ada tema selain itu.

"Ma, Latisha mau pinjam kalender akademik yang nyata bisa? Latisha mau tau aja tahun kedepan ada acara apa aja gitu. Maksud nyata itu bukan digital kalender nya" tanya Latisha di tengah sarapan. Bara dan Latika menatap ke arah Latisha tapi hanya sebentar kemudian melanjutkan makan nya

"Boleh. Ada di lemari kerja nya papa. Kamu ambil sendiri ya" jawab Caca

"Di sebelah mana Ma?" Tanya Latisha

"Di sebelah lemari trophy" jawab Caca

Latisha menaruh pisau roti dan garpu nya "sebentar ya ma" ucap gadis itu kemudian berlalu pergi. Menekan tombol lift angka 6 dimana ruang kerja papa nya berada. Lantai 6 hanya terdiri dari ruang kerja tersebut.

Latisha memasuki ruang kerja papa nya. Aroma lavender langsung masuk ke indra penciumannya. Ruang kerja yang seminggu terakhir ini tidak di masuki oleh siapapun terkecuali Caca yang khusus untuk membersihkannya. Samudra tidak pernah mengizinkan siapapun untuk mendekati atau masuk ke ruang kerja nya tanpa izin dari Caca atau atas perintah Samudra. Termasuk anak-anaknya.

Latisha menelusuri setiap jengkal yang ada di ruang kerja tersebut. Menatap beberapa saat berbagai Thropy penghargaan yang dimiliki papa nya. Mulai dari CEO terbaik sampai dengan CEO paling bijaksana. Latisha beralih ke lemari berwarna cokelat terang, tapi lemari yang dimaksud oleh mama nya terkunci membuat Latisha harus bekerja keras untuk mencari kunci tersebut. Berhubung jumlah lemari di ruang ini lebih dari 5 dengan ukuran yang besar serta banyaknya pintu, Latisha harus mencari nya lalu mencobanya satu persatu. sampai cocok dengan salah satu kunci yang tergantung boneka berbentuk hati kecil berwarna merah.

Latisha mencari satu persatu lembar dari atas sampai bawah. Kalender yang dimaksud Latisha tidak terlihat sama sekali, yang ada kalender bercap perusahaan milik papa nya, coffe shop mama nya, dan kalender travel milik mama nya. Latisha menghela nafas nya panjang lalu mencarinya, Latisha memerlukan kalender itu untuk kehidupannya kedepan, mengetahui jadwal sekolah secara pasti.

Satu map jatuh di bawah kaki Latisha dan beberapa lembaran keluar dari map berwarna cokelat tersebut. Latisha mengambilnya satu persatu, membaca dengan seksama apa tulisan dari kertas berwarna putih bertinta hitam itu. Mata hazel milik Latisha terbelalak kaget dengan apa yang ada di tangannya. Telapak tangan Latisha otomatis menutup mulutnya lalu mundur beberapa langkah dari posisinya. Tidak mempercayai fakta yang menyangkut keluarganya saat ini.

Suara lift yang terbuka terdengar sampai ruang kerja tersebut membuat Latisha memasukkan kembali kertas tersebut ke dalam map lalu mengembalikannya ke tempat semula

"Latisha" panggil mama nya dengan suara terburu dan nafas yang tersengal-sengal karena berlari sepanjang jalan.

"Mama" ucap Latisha lalu tersenyum seolah ia tidak pernah melihat apapun disini selain tumpukan kalender

"Udah ketemu?" Tanya Caca sembari mendekati anak gadisnya itu

"Be. . Belum ma" jawab Latisha terbata. Fakta itu terngiang di fikiran Latisha sampai detik ini

"Mama Carikan" ucap Caca kemudian mencari kalender akademik Salvator di dalam lemari yang sama dimana Latisha sedang berdiri membatu. Caca membuka satu persatu kalender samapi menemukan barang yang di carinya berada di bawah tumpukan map paling bawah.

"Ini. Sekarang kamu cepat keluar dari ruangan ini ya sayang" ucap Caca lembut sembari memberikan kalender akademik berukuran 30×30

"Baik ma" jawab Latisha kemudian beranjak pergi.

My Flat BoyfriendWhere stories live. Discover now